Bisa dibilang, tahun 2018 adalah tahun yang kurang menggembirakan bagi industri smartphone. Untuk pertama kalinya, pertumbuhan yang tampaknya tidak terhentikan mulai melambat. Hal ini berawal dari catatan buruk di bulan Februari, ketika Gartner mencatat adanya penurunan dari tahun ke tahun.
Bahkan Apple yang begitu perkasa pun tidak kebal dari tren. Pekan lalu, saham Apple telah terkoreksi karena analis berpengaruh Ming-Chi Kuo yang menyebutkan ekspetasi penjualan untuk tahun 2019. Tentu saja ini pekerjaan yang tidak bisa dianggap enteng bagi Apple untuk kembali eksis.
Selain itu, sejumlah pabrikan smartphone juga telah memberikan gambaran bagi dirinya sendiri saat mereka telah berjuang keras menghadirkan spesifikasi yang disesuikan dengan permintaan pasar. Tidak ada banyak alasan yang kuat bagi mereka untuk terus meningkatkan inovasi yang digulirkan.
Oleh karena itu, di tahun depan sudah sepatutnya sejumlah pabrikan smartphone harus mampu menghasilkan banyak kejutan jika tidak ingin industri ini terperosok lebih dalam. Ya! Salah satu yang sedang ramai dibicarakan adalah pengembangan teknologi 5G. Apakah hanya itu?
Teknologi 5G
Tak sedikit media online dan surat kabar di industri smartphone di banyak negara yang mengatakan bahwa tahun 2019 adalah “Tahun 5G”. Ya! Memang benar bahwa di tahun depan diperkirakan kita akan melihat gelombang pertama handset 5G bakalan muncul.
OnePlus di sela-sela gelaran Qualcomm di Hawaii belum lama ini telah memperlihatkan komitmennya di teknologi 5G. Bahkan OnePlus sesumbar bahwa mereka akan segera merilis smartphone 5G di awal tahun depan. Begitu juga dengan pabrikan smartphone lainnya, seperti OPPO, Vivo dan Xiaomi.
Bahkan Samsung yang bakal merilis Galaxy S10 Series juga diduga kuat salah satu dari model yang dihadirkannya akan punya kemampuan 5G. Sejalan dengan itu, Qualcomm pun juga menepati janjinya untuk memproduksi chipset modem 5G di tahun depan, yakni Snapdragon X50.
Namun berbeda dengan pabrikan smartphone Android yang sudah begitu “ngebet” untuk menghasilkan handset 5G, Apple diperkirakan baru akan merilis iPhone dengan kemampuan 5G pada tahun 2020. Ya! Hal ini terkait dengan rencana Apple yang disebut-sebut bakal menggarap modem 5G secara mandiri.
Tak sedikit yang analis yang mengatakan bahwa 5G jika tiba nantinya hanya sebagai gimmick pemasaran. Namun, tak sedikit juga yang mengatakan bahwa teknologi 5G memiliki potensi untuk menjadi sebuah teknologi yang hebat. Ya! Ini bisa menjadi game changer di industri smartphone.
Layar lipat
Inovasi lainnya di industri smartphone yang bakal naik daun di tahun depan adalah layar lipat. Bahkan kita sudah melihat bersama-sama bagimana Samsung yang sempat memperlihatkan prototype smartphone dengan kemampuan layar lipatnya.
Ya! Di sela-sela gelaran Samsung Developer Conference (SDC), raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut begitu bangga memperlihatkan smartphone layar lipatnya. Disebut-sebut, smartphone itu akan hadir di tahun depan dengan sebutan Galaxy F.
Kini, setelah teknologi yang cukup lama dijanjikan itu siap untuk dijual ke konsumen, pertaruhan berikutnya adalah kita akan melihat bersama-sama bagaimana sejumlah pabrikan smartphone mengeksplorasi bentuk dari handset yang ditawarkan.
Tentu saja kita tidak boleh meragukan kemampuan dari masing-masing pabrikan smartphone tersebut. Seperti yang kita lihat, mereka pun telah berlomba-lomba memamerkan desain atau juga paten mengenai smartphone lipat yang akan diproduksi di tahun depan.
Sementara itu, Google yang fokus dalam pengembangan Android pun juga telah turut dilibatkan. Digandeng sebagai mitra, raksasa teknologi asal Mountain View tersebut telah diajak untuk membuat versi Android yang disesuaikan dengan faktor bentuk smartphone lipat yang akan dihasilkan.
Layar berlubang
Meskipun dicela oleh banyak pecinta gadget, tak sedikit pabrikan smartphone yang ikut-ikutan untuk mengadopsi layar poni. Bisa kita katakan, semuanya berawal dari Apple yang memproduksi iPhone X dengan layar poni di tahun 2017 lalu.
Masuk ke tahun 2018, sejumlah pabrikan smartphone Android mengikuti langkah Apple. Ya! Mereka sangat bangga memproduksi handset dengan layar poni. Bahkan, Google lewat Pixel 3 melakukan hal yang sama meskipun mendapat cemoohan dari para pengguna setianya.
Masih soal poni di layar, di tahun ini bentuknya pun bertransformasi. Awalnya poni yang ditawarkan begitu mencolok sehingga sejumlah pecinta gadget banyak yang tidak menyukainya. Kini bentuknya sudah lebih kecil dengan mengadopsi bentuk tetesan air alias waterdrop.
Lagi dan lagi, Samsung yang membuat kejutan untuk “mengajak” sejumlah pabrikan smartphone Android untuk tidak menggunakan poni yang bentuknya konvensional. Ya! Samsung memperkenalkan desain layar Infinity-O, dimana ini lubang kecil sebagai “rumah” kamera depan yang ditempatkan di bawah layar.
Bukan sekadar inovasi yang terbilang biasa-biasa saja, desain layar Infinity-O yang diperkenalkan oleh Samsung dan langsung diimplementasikan ke dalam Galaxy A8s itu pun langsung diadopsi oleh sejumlah pabrikan smartphone Android asal Cina.
Kita bisa lihat, Huawei yang begitu bangga merilis Huawei Nova 4 baru-baru ini. Lubang kecil yang ditempatkan di bawah layar juga akan dipakai oleh Honor yang dalam waktu dekat akan merilis Honor View 20 atau V20. Diperkirakan, di tahun depan akan lebih banyak lagi handset serupa yang akan dibuat.
Fingerprint UD
Guna menghasilkan bagian depan yang dihiasi layar penuh, sejumlah pabrikan smartphone rela menggeser penempatan sensor pemindai sidik jari ke bagian belakang handset. Ya! Itulah yang banyak dilakukan di tahun ini.
Inovasi pemindai sidik jari terus bergerak, lahirlah sensor yang bisa ditempatkan di bawah layar. Ya! Inovasi ini dimotori oleh Vivo yang begitu bersemangat untuk melahirkan pemindai sidik jari di bawah layar dan tak sedikit pabrikan smartphone Android lainnya yang mengadopsi inovasi tersebut.
Lantas, bagaimana pemindai sidik jari di smartphone di tahun depan? Diperkirakan, teknologi ini masih tetap eksis alias tidak akan hilang dalam waktu dekat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari faktor keamanan yang tidak mudah untuk dipalsukan. Ya! Ini berbeda dengan pemindai wajah 3D.
Di tahun depan, Samsung dengan Galaxy S10 Series diperkirakan akan menggunakan pemindai sidik jari di dalam layar. Tentunya tidak begitu mengejutkan jika fitur keamanan biometrik ini nantinya juga akan dipakai oleh pabrikan smartphone lainnya ke dalam handset kelas menengah.
Kamera yang makin banyak
Berapa sih batas wajar untuk kamera yang berada di bagian belakang sebuah smartphone? Dua? Tiga atau lebih? Tentunya kita sudah tahu bersama bahwa Samsung belum lama ini telah merilis Galaxy A9 (2018) dengan empat kamera di bagian belakang.
Ya! Kita pun sudah mendengar rencana HMD Global yang akan meracik smartphone Nokia 9 dengan dukungan lima kamera. Tentu saja ini yang harus terus dihadapi sejumlah konsumen ketika pabrikan smartphone berlomba-lomba menyuguhkan sebuah diferensiasi melalui imajinasi.
Perkembangan kamera di smartphone sudah cukup bagus untuk saat ini. Tak sedikit pabrikan smartphone yang memuat dual-camera di bagian belakang. Sedang untuk tiga kamera belakang telah dimotori oleh Huawei lewat P20 Pro dan di tahun ini mereka menggulirkan Mate 20 Series.
Gebrakan yang tak kalah menarik juga diperlihatkan oleh LG lewat LG V40 ThinQ. Tak main-main, LG membenamkan dua kamera di bagian depan dan tiga kamera di bagian belakang. Tiga kamera yang disematkan memiliki fungsi lensa standar, sudut super lebar dan 2x optical zoom.
Di sisi lain, tak sedikit pabrikan smartphone mulai memperkaya kemampuan kamera yang dibenamkannya dengan teknologi kecerdasan buatan alias AI dan juga machine learning (ML). Tak terkecuali Apple dan Google yang sama-sama juga memanfaatkan teknologi tersebut.
Sudah barang tentu, teknologi AI dan ML dapat membantu meningkatkan pengambilan gambar pada handset yang dibuat oleh mereka. Dan diperkirakan, dukungan kamera di smartphone pada tahun depan akan semakin menarik, apalagi jika dikait dengan fitur terkini yang akan ditanam ke dalamnya.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?