Pada masa pandemi COVID-19, masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kualitas udara bersih. Untuk mendapatkan udara bersih, masyarakat Indonesia banyak membeli mesin pembersih udara. Salah satunya, dengan memanfaatkan teknologi Air Purifier Terbaik.
Sebelum mengulas lebih lanjut mengenai penggunaan alat pembersih udara untuk mendukung kinerja AC Terbaik tersebut, banyak ahli mengingatkan terhadap penggunaan teknologi yang efektif. Pasalnya, jika salah pilih, justru akan berdampak sebaliknya. Yakni menjadikan udara lebih kotor dan berdampak
pada kesehatan, karena justru bisa memicu penyakit kanker.
Berdasarkan laporan jurnal kedokteran The Lancet Covid-19 Commission Task Force for Safe School, Safe Work, and Safe Travel, ada beberapa alat elektronik yang kurang direkomendasikan.
“Antara lain ionisasi bipolar, atau sistem plasma. Teknologi ionisasi akan menjadikan debu atau partikel di udara bermuatan, sehingga akan menempel pada permukaan. Teknologi ionisasi dan photocatalytix oxidation tidak direkomendasikan, karena berpotensi menghasilkan gas ozone yang berbahaya untuk sistem pernafasan,” demikian tulisan pada jurnal tersebut.
Air Purifier adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan udara di dalam ruangan yang tercemar dan penuh dengan partikel pemicu alergi. Antara lain serbuk sari dan debu. Produk ini juga membantu menjaga lingkungan yang sehat dengan menghilangkan bulu hewan peliharaan, spora jamur, dan banyak hal lainnya.
Sebab, tanpa disadari, tidak jarang udara di dalam ruangan justru lebih tercemar ketimbang udara di luar ruangan. Sementara, tidak sedikit orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah saja. Maka, penting sekali untuk menjaga kualitas udara salah satunya dengan penggunaan Air Purifier.
Tips Penggunaan Air Purifier
Berikut adalah tiga tips pemilihan dan penggunaan produk air purifier untuk mengoptimalkan udara yang berkualitas.
Pertama, untuk gedung perkantoran yang tidak memungkinkan untuk membuka jendela, Anda bisa menyarankan kepada pengelola kantor untuk memastikan mesin pembersih udaranya menggunakan filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) yang tersertifikasi independen.
Filter HEPA terbukti secara ilmiah mampu menyaring partikel di udara, termasuk virus dan bakteri yang berukuran sangat kecil.
Namun demikian, meski ada filter HEPA, disarankan agar mematikan lampu UV atau ionisasi di mesin pembersih udara. Mengapa demikian, filter HEPA jika dikombinasikan dengan UV, selain berpotensi berbahaya kalau terpapar UV langsung, fungsi UV juga tidak efektif. Namun, jika sudah ada air purifier dengan HEPA dan UV, maka sebaiknya lampu UV dimatikan.
Kedua, pastikan mesin pembersih udara yang hendak dibeli disesuaikan dengan luas ruangan dan aplikasinya. Sebagai contoh, satu mesin pembersih udara untuk ruangan luas 20 meter persegi. Hanya saja, diaplikasikan di ruangan berukuran 80 meter persegi. Hal itu tidak akan efektif membersihkan udara.
Efektivitas suatu air purifier ditentukan seberapa besar CADR, Clean Air Delivery Rate. Air purifier yang akan dipakai untuk ruangan yang lebih besar dengan lebih banyak orang atau ruangan lebih sensitif. Yakni seperti ruang praktek dokter membutuhkan CADR yang jauh lebih besar ketimbang untuk kamar tidur atau rumah tinggal untuk luas ruangan yang sama.
Ketiga, hindari penggunaan air purifier yang berbasis ionisasi, photocatalytic oxidation atau turunannya, dan sinar UV.
Sebelum membeli produk ini, ada baiknya kalian lebih memperhatikan alasan mengapa Air Purifier dibutuhkan supaya bisa memilih produk yang tepat. Pasalnya, beberapa produk Air Purifier dirancang secara khusus.
Sebagai contoh, Air Purifier untuk orang menghilangkan alergi dan membersihkan udara untuk bantu penderita asma yang biasanya dilengkapi HEPA Filter, atau produk yang punya filtrasi khusus untuk membantu Anda yang sensitif terhadap bahan kimia.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?