Apa yang terbayang di pikiran Anda ketika mendengar nama iPhone X? Mahal, mewah, keren, ngiler, pengen jual ginjal. Apapun yang kita pikirkan tentang iPhone X tidak akan mengubah keadaan kalau ini adalah smartphone termahal sekaligus terunik yang pernah dirilis Apple.
Spesifikasi iPhone X
[tabelspek id=”26734″]
Desain
iPhone X adalah smartphone yang sangat “kantongable” dan super fit di genggaman. Ketika sebelumnya saya pakai iPhone 7 Plus, lalu Galaxy Note 8, dan sekarang iPhone X, kantong celana terasa jauh lebih lega.
Apple sukses meracik layar 5,8 inci 19,5:9 dalam bodi smartphone berukuran 5,2 inci. Kalau kita bandingkan dengan Xiaomi Mi 6, dimensinya mirip-mirip. Kami pun yakin lebih banyak yang suka desain iPhone X dibanding yang tidak suka.
Bagian depannya sudah full layar semua, tidak ada lagi tombol Home fisik dan sensor fingerprint. Yang ada hanya sederet sensor Face ID untuk unlock pakai wajah. Tapi sayangnya sensor-sensor tersebut ditempatkan di bagian atas layar yang akhirnya jadi bikin risih.
Percaya nggak percaya, rasa risih yang kami rasakan hanya bertahan dua hari. Setelahnya sudah terbiasa dan enak-enak saja mau dipakai buat browsing, main game, atau nonton video. Malah bukan tidak mungkin model poni iPhone X nantinya juga bakal diikutin smartphone Android.
Hal lain yang juga bisa bikin risih sebagian orang adalah desain kamera utamanya yang lagi-lagi menonjol pake banget dan ditempatkan vertikal di ujung kiri atas. Dari segi estetika terasa kurang cantik.
iPhone X sendiri ternyata punya bodi yang agak bulky, khususnya pada rangkanya. Bagian ini terbuat dari stainless steel, jadi lebih solid dan kokoh. Dan tentunya juga bikin berat dimana bobotnya mencapai 174 gram.
Sementara untuk tombol-tombol fisik dan port, letaknya masih sama semua. Tombol power di kanan, sekarang ukurannya lebih panjang. Tombol volume dan switch mute di kiri, jack audio nihil, port lightning di bawah. Dan satu yang pasti, iPhone X masih setia dengan sertifikat IP67 buat jaga-jaga dari bencana air.
Software
Versi retail iPhone X sudah langsung pakai iOS 11. Walaupun versinya sama seperti iPhone generasi sebelumnya, tapi cara pakainya beda jauh. Satu hal yang jadi penyebabnya adalah ketiadaan tombol Home.
Jadi fungsi-fungsi yang tadinya bisa diakses dengan tombol Home, sekarang diganti gesture yang kurang lebih mirip BlackBerry 10. Buat balik ke home tinggal swipe bagian terbawah layar ke arah atas. Buka recent apps swipe dari bawah ke atas lalu tahan dua detik. Pindah apps swipe kiri atau kanan bagian terbawah layarnya. Akses Control Center cukup seret area pojok kanan atas layar. Atau lihat notifikasi hanya seret bagian tengah atau kiri atas layarnya.
Kalau ada yang bilang sistem gesture ini nggak nyaman, sebenernya tidak juga. Karena pada kenyataannya kami merasa lebih enjoy dan antimainstream, jadi sudah lupa dengan yang namanya tombol. Prosesnya pun terasa cepat, smooth, dan akurat. Cuma memang agak repot kalau pakai satu tangan, karena area gesture-nya ada di ujung-ujung.
Selanjutnya yang juga banyak dipertanyakan orang-orang adalah soal Face ID. Apakah bener-bener bisa menggantikan Touch ID? Secara subjektif kami bilang bisa. Setelah pakai hampir dua minggu, kami merasa nyaman-nyaman saja pakai Face ID karena tidak butuh effort lebih.
Tinggal lihat layar, kunci smartphone langsung terbuka, terus kita bisa langsung lihat isi notifikasi. Kalau mau benar-benar buka lockscreen harus swipe layar lebih dulu. Kami pribadi tidak ada keluhan dengan akurasi dan kecepatannya. Terasa sangat fleksibel, bisa deteksi wajah dari dekat atau agak jauh. Bahkan Face ID ini masih berfungsi saat benar-benar gelap. Jadi fixed Face ID yang ditawarkan Apple adalah pemindai wajah yang terbaik untuk saat ini.
Asyiknya lagi, sensor dan kamera Face ID ini juga bisa deteksi pergerakan wajah kita dengan cukup detail. Bisa kita pakai buat seru-seruan lewat Animoji dengan merekam gerakan wajah atau kepala plus suaranya. Hasilnya pun sangat oke dan lucu. Selebihnya, apa yang ditawarkan iOS pada iPhone X sama seperti pada seri iPhone lainnya.
Hardware
Spesifikasi teknis iPhone X sama seperti iPhone 8 Plus yang sebelumnya sudah pernah kami review. Jadi praktis sudah bisa terbayang performanya secepat apa. Skor AnTuTu-nya 219 ribu poin, sementara skor GeekBench-nya di atas 10 ribu poin, tertinggi untuk saat ini.
Untuk performa gaming-nya, kita langsung skip saja ya karena semua game bisa berjalan lancar dan optimal, termasuk untuk game-game augmented reality. Super smooth. Jadi next yang akan kita bahas adalah experience-nya.
Sensasi nge-game atau pun nonton di iPhone X terus terang memang juara. Tampilan game jadi super lega, khususnya buat game-game yang sudah support rasio layarnya, baik yang portrait maupun landscape. Tapi buat game yang belum support, sayangnya tidak ada opsi untuk ubah ke fullscreen. Hasilnya ada black bar di atas dan bawah layarnya. Sedangkan untuk aplikasi YouTube, ternyata sudah support fitur zoom buat nonton fullscreen.
Selain ukurannya yang lega dan bezel-less, layar iPhone X juga disebut sebagai yang terbaik versi DisplayMate, ngalahin Galaxy Note 8. Ya, layarnya punya resolusi 2.436 x 1.125 piksel, brightness tertinggi 634 nits, dukungan HDR10, TrueTone, dan juga 3D Touch. Dan satu hal lagi yang saya suka banget dari smartphone sekecil ini, yaitu adanya dual-speaker stereo. Dengan kata lain, bermultimedia di iPhone X bakal terasa sangat menyenangkan.
Dengan spek dan teknologi serba canggih, pastinya kita penasaran seberapa kuat baterainya. Kalau diukur-ukur, ketahanan baterai iPhone X yang kapasitasnya 2.700 mAh ini hampir sama seperti iPhone 7 Plus atau 8 Plus. Dengan kata lain sedikit lebih baik dari iPhone 7 atau 8 biasa.
Rata-rata daya tahannya sekitar 10-12 jam dengan catatan penggunaan aktif lebih dari tiga media sosial, main game online sekitar satu jam, dan streaming YouTube juga sekitar satu jam. Lalu buat mengisi dayanya dari kosong sampai full butuh waktu 2 jam 15 menit pakai charger bawaan non fast charging.
Kamera
Posisi dual-camera iPhone X vertikal, beda dari iPhone 8 Plus yang sejajar horizontal. Pada praktiknya, kualitas kamera keduanya tidak terlalu beda jauh. Kamera utamanya, yaitu yang atas, beresolusi 12 MP f/1.8 dilengkapi OIS. Kamera secondary adalah yang bawah dengan lensa telephoto 2x zoom, resolusinya sama-sama 12 MP, f/2.4, dan juga punya OIS.
Karakteristik kamera iPhone X masih belum berubah dari para pendahulunya. Hasil-hasil jepretannya hampir selalu natural dengan warna yang akurat. Performa low light-nya impresif, apalagi kalau siang hari atau saat banyak cahaya.
Satu hal lain yang menarik adalah hadirnya fitur portrait lighting, yakni efek bokeh dengan cahaya yang bervariasi ala studio foto. Kita bisa menerapkan efek lighting ini sebelum atau pun sesudah memotret. Saat digunakan, hasilnya 50:50. Ada yang berhasil, tapi tidak sedikit yang gagal. Butuh sedikit trik.
Pun begitu dengan kamera depannya. Sebenarnya kamera depan ini cuma ada satu, resolusinya 7 MP. Tapi karena ada sensor TrueDepth, jadi kita juga bisa pakai efek Portrait Lighting di kamera depan. Walaupun masih BETA, tapi hasilnya cukup menyenangkan.
Kamera terbaik
- Diuji DxOMark, Kamera iPhone X Jadi Salah Satu yang Terbaik
- Kamera Belakang Google Pixel 2 Raih Skor Tertinggi Versi DxOMark
- DxOMark Nilai Kamera Galaxy Note 8 Mampu Saingi iPhone 8 Plus
Kalau bicara soal video, iPhone X adalah salah satu rajanya. OIS-nya optimal, change focus responsif, panning super smooth. Bahkan kita bisa rekam video 4K 60 fps atau slow motion Full HD 240 fps.
Kesimpulan
iPhone X adalah iPhone terkece sekaligus termahal yang pernah dirilis Apple. Yang tentunya sangat ampuh berfungsi sebagai pendongkrak gengsi. Layarnya keren, speknya gahar, kameranya menyenangkan. Nah buat Anda yang sudah keracunan dan kebelet ingin beli, ada baiknya tarik nafas dalam-dalam sebelum tau harganya. Ya, iPhone X non resmi di Indonesia dibanderol mulai Rp17 jutaan.
Video review
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?