Kompetisi smartphone di Indonesia semakin seru, terutama di kelas menengah ke bawah. Seperti kita ketahui, di kelas ini banyak pemain yang berkerumun. Sebuat saja ada Xiaomi, Huawei, Honor, Infinix, OPPO, Vivo, dan ASUS. Belum lagi dua pabrikan smartphone lokal, Advan dan Evercoss.
Samsung yang punya pangsa pasar begitu besar pun tak mau ketinggalan. Raksasa elektronik asal Korea Selatan tersebut juga tak malu-malu untuk ikut berkompetisi. Salah satu perangkat terbaru besutan Samsung yang menyasar kelas menengah ke bawah yang baru digulirkan adalah adalah Galaxy J4+.
Ya! Tentu saja dari semua pabrikan smartphone yang ada, nama Xiaomi adalah yang paling sering disebut-sebut oleh konsumen di Indonesia. Seperti yang kita tahu, Xiaomi memang paling getol untuk membawa perangkat mid-to-low yang dikembangkannya ke Indonesia.
Satu hal yang tak bisa dikesampingkan, Xiaomi pintar untuk meracik smartphone dengan spesifikasi menarik dan dijual dengan harga ciamik. Kini, Xiaomi pun mendulang sukses di pasar Indonesia. IDC mencatat, pada Q2 di tahun ini, Xiaomi kuasai pangsa pasar smartphone Indonesia sebesar 25 persen.
Realme datang, bagaimana dengan Xiaomi?
Memang bukan perkara mudah bagi Xiaomi untuk berkompetisi di pasar Indonesia. Dituntut hal yang sama, mereka pun harus memenuhi aturan TKDN yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Untuk itulah mereka membangun pabrik di Batam.
Tak sampai di situ, Xiaomi juga mengembangkan pusat penjualan yang mereka namanya Mi Store. Usaha lainnya adalah merangkul komunitas yang mereka sebuat Mi Fans. Ya! Begitulah cara dan strategi mengguritanya Xiaomi di pasar Indonesia.
Namun, kini Xiaomi kedatangan “lawan” baru, yakni Realme yang merupakan sub-brand dari OPPO. Kuda hitam ini pun juga terbilang berani untuk merilis smartphone dengan spesifikasi yang menarik dan dibanderol dengan harga yang juga tak kalah menarik.
Realme sendiri lahir di India dan kini mereka pun sudah mulai menginjakkan kakinya di pasar Indonesia. Tak main-main, Realme datang ke pasar Indonesia dengan menawarkan tiga smartphone sekaligus, yakni Realme 2, Realme 2 Pro dan Realme C1.
Dua produk pertama yang disebutkan, yakni Realme 2 dan Realme 2 Pro datang menyasar konsumen kelas menengah. Sedangkan Realme C1 datang untuk menggoda konsumen entry-level. Ya! Sepertinya memang Realme tidak main-main untuk berkompetisi di pasar smartphone Indonesia.
Melihat hal ini, tentu saja Xiaomi yang sudah lebih dulu terjun ke pasar Indonesia tidak boleh lengah. Artinya, Xiaomi harus bisa memiliki strategi yang menyegarkan jika tidak mau namanya tergilas oleh pendatang baru, seperti Realme.
Sasar anak muda, Realme ingin jadi “game changer”
Seperti yang sudah disebutkan, Realme adalah brand smartphone yang dibuat oleh OPPO. Smartphone pertama yang mereka telurkan adalah Realme 1 yang muncul pada bulan Mei 2018. Terus bergerak, Realme pun pada September 2018 merilis Realme 2 dan pada bulan Oktober merilis Realme 2 Pro.
Masuk ke pasar Indonesia, Realme pun sesumbar bahwa kehadirannya bertujuan untuk melebarkan sayap di pasar Asia, khususnya Asia Tenggara. Lantas, siapa yang menjadi target dari Realme? Mereka tak malu-malu untuk menyebutkan bahwa Realme akan menyasar anak muda.
Tak hanya sampai di situ, Realme juga menegaskan bahwa mereka akan menjadi “game changer” di pasar Indonesia. Sekali lagi, tentu saja penegasan tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata oleh kompetitor, terutama olah Xiaomi yang memiliki banyak perangkat “sekelas” dengan besutan Realme.
Realme 2 Pro jadi “amunisi” perdana
Siap berkompetisi di Indonesia, Realme telah menghadirkan Realme 2, Realme 2 Pro, dan Realme C1. Tentu saja dari ketiga smartphone yang ditawarkan, Realme 2 Pro yang jadi “amunisi” yang menarik yang bisa dimanfaatkan oleh Realme untuk menembak anak muda di Indonesia.
Seperti yang kita tahu, Realme 2 Pro datang dengan chipset Snapdragon 660 AIE. Smartphone ini juga sudah dibekali dengan pilihan RAM 4 GB, 6 GB dan 8 GB. Untuk RAM 4 GB dan 6 GB dipasangkan dengan storage 64 GB, sedangkan RAM 8 GB dipasangkan dengan 128 GB.
Smartphone yang memiliki bentang layar 6,3 inci FullHD+ ini juga sudah dibekali dukungan dual-camera belakang 16 MP + 2 MP. Sedangkan untuk kebutuhan foto selfie, smartphone ini juga sudah dilengkapi kamera depan 16 MP. Nah! Realme menjual smartphone ini mulai dari harga Rp2,9 juta.
Sementara itu, Xiaomi beberapa waktu yang lalu juga sudah menjual Mi A2 yang juga sudah diotaki Snapdragon 660 AIE ke pasar Indonesia. Hanya saja, varian yang dipasarkan di Indonesia hanya RAM 4 GB + ROM 64 GB. Smartphone ini dibanderol dengan harga Rp3,7 juta.
Bisa kita lihat, punya dukungan chipset yang setara, harga Realme 2 Pro jauh lebih murah. Selisihnya adalah Rp800 ribu. Tentu saja bukan tanpa sebab Mi A2 sedikit lebih mahal. Pasalnya Xiaomi mengemas Mi A2 dengan dukungan kamera yang jauh berbeda.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?