Setiap memasuki tahun baru, semua orang pasti memiliki resolusi atau target yang ingin dicapai. Tak jarang, mereka juga berusaha untuk meninggalkan kebiasaan buruk yang kerap dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk enam kebiasaan buruk dalam hal mengakses Internet berikut ini yang bisa menjadi penyebab timbulnya masalah.
Menyimpan password dalam browser
Ketika browsing baik menggunakan smartphone maupun PC, terutama saat menggunakan browser yang baru di-install, biasanya Anda ditawarkan untuk menyimpan password di dalam browser. Tujuannya tak lain untuk memudahkan ketika melakukan login website yang membutuhkan password. Dengan begitu, Anda tak lagi perlu mengetik password.
Namun hal ini kerap menjadi celah bagi orang lain untuk mengetahui password Anda dengan mudah. Pasalnya, password tersebut bisa dilihat melalui history yang ada di dalam browser yang sering Anda gunakan. Apabila Anda sering meminjamkan laptop atau smartphone pada orang lain atau sering browsing menggunakan perangkat orang lain, biasakan untuk tidak menyimpan password di dalam browser.
Menggunakan password sama untuk semua akun
Seorang teman, sebut saja Mawar, tidak ingin repot berurusan dengan password. Ia memiliki banyak akun media sosial, ada Facebook, Twitter, Instagram, LINE, Path, serta beberapa akun forum dan email. Karena tak ingin menghafal banyak password, ia menggunakan kombinasi password yang sama.
Suatu ketika, akun Facebook-nya diretas (hack) oleh orang yang memang sengaja ingin melakukannya. Sekali orang tersebut bisa membobol salah satu akun Mawar, ia pun bisa dengan leluasa membobol akun-akun lainnya karena menggunakan pasword yang sama.
Lalu, bagaimana solusi terbaiknya? Gunakan kombinasi password yang berbeda namun tetap mudah Anda hafal. Jangan lupa gunakan aplikasi tambahan seperti password manager untuk membantu Anda mengatur dan mengingat setiap password yang Anda miliki.
Tidak melakukan backup data penting
“Wah, foto-foto saya hilang!”, ujar seorang teman. Mungkin Anda juga pernah mendengar keluhan seperti ini dari teman Anda. Atau mungkin juga, Anda sendiri pernah mengalaminya. Kehilangan data memang sering terjadi, apa pun perangkat yang digunakan. Karenanya, tak ada salahnya untuk melakukan backup data secara berkala, misal dua minggu sekali.
Jenis data yang sering hilang biasanya adalah foto dan dokumen, terutama yang tersimpan di dalam smartphone. Penyebabnya bisa karena salah menghapus data, terhapus secara tidak sengaja, atau karena media penyimpanan (micro SD) yang bermasalah (corrupt).
Solusi terbaiknya adalah dengan melakukan backup menggunakan hard disk tersendiri atau pun menggunakan media penyimpanan gratis berbasis cloud seperti Google Drive, Drobox, Box, dan sejenisnya.
Menyepelekan konfigurasi Facebook
Media sosial seperti Facebook sifatnya sangat terbuka. Orang lain, bahkan yang tidak dikenal dan tidak berteman dengan Anda bisa melihat isi Facebook yang Anda miliki. Hal ini akan menjadi celah keamanan privasi bagi setiap pengguna Facebook, terutama bagi yang sering memuat aktivitas (termasuk foto) yang dijalani. Dengan begitu, orang yang berniat jahat kepada Anda bisa dengan mudah mengetahui posisi, kegiatan, dan kebiasaan yang sering Anda lakukan.
Untuk mengatasinya, luangkan sedikit waktu untuk mengatur konfigurasi privasi media sosial yang Anda gunakan, terutama Facebook. Dari pengaturan tersebut, Anda bisa mengatur siapa-siapa saja yang bisa melihat postingan Anda, sehingga tidak semua orang bisa melihatnya.
Menjalankan konten flash seharian
Apa saja media atau konten berbasis flash yang sering kita buka? Jika Anda belum mengetahuinya, video player di dalam sebuah website atau media sosial atau game-game mini yang ada di dalam browser atau media sosial, rata-rata menggunakan file berbasis Flash.
Perlu diketahui, memutar konten berbasis Flash dalam waktu yang lama, terutama bagi Anda pengguna laptop akan memaksa hardware di dalamnya bekerja keras dalam waktu yang lama secara terus menerus. Maka jangan heran jika Anda sering mendengar bunyi kipas laptop yang berputar dengan cepat untuk mendinginkan prosesor di dalam laptop. Hal ini juga bisa menguras daya baterai dengan cepat.
Menggunakan laptop di atas kasur atau bantal
Memang paling asyik browsing menggunakan laptop di atas kasur, bantal, atau selimut. Selain empuk, kita juga bisa browsing sambil tiduran santai. Namun tahukah Anda, melakukan hal ini terus menerus dalam waktu yang lama bisa membuat laptop rusak.
Kasur, bantal, atau selimut bisa mengendapkan hawa panas yang seharusnya dibuang oleh laptop karena area sirkulasinya tertutup. Hasilnya, panas akan berkutat di dalam laptop sehingga bisa merusak komponen di dalam laptop jika terus dilakukan secara berkala. Jika ingin tetap browsing di atas kasur atau bantal, gunakanlah pendingin notebook atau majalah sebagai alasnya.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?