Salah satu smartphone kelas menengah yang lagi hits di pasar Indonesia adalah Redmi Note 5 yang diproduksi oleh Xiaomi. Masuk ke pasar Indonesia, smartphone ini diperkenalkan pada pertengahan bulan lalu dan dibanderol dengan harga yang terbilang menarik, yakni kurang dari Rp3 juta.
Namun, meskipun dijual dengan harga menarik dan mendapat sambutan positif bagi para penyuka gadget di Tanah Air, bukan berarti smartphone ini hadir tanpa “luka”. Untuk itulah, DroidLime akan memberikan empat hal mengapa smartphone ini tidak layak untuk Anda beli.
Bodi bukan full-metal
Harus diakui, Redmi Note 5 punya tampilan yang begitu sedap dipandang mata. Selain itu, Xiaomi juga terbilang pintar untuk mengemas smartphone ini dengan layar kekinian. Aspek rasio yang dibenamkan sudah 18:9 dengan layar berukuran 6 inci.
Penasaran dengan kekurangan dari sisi desain smartphone ini? Ya! Xiaomi tidak mengemas smartphone ini dengan material metal secara penuh. Faktanya, sisi bagian atas dan bawah smartphone ini masih menggunakan material plastik.
Padahal pada seri sebelumnya, yakni Redmi Note 4 sudah menggunakan bodi metal secara keseluruhan. Tak hanya pada Redmi Note 4, Xiaomi juga mengemas Mi A1 yang juga dijual di Indonesia dengan harga menarik dengan balutan full-metal. Tak hanya terlihat lebih premium, kedua smartphone itu juga memiliki bodi yang begitu kokoh.
Isi daya cepat, tapi…
Xiaomi mengklaim bahwa Redmi Note 5 telah dibekali fitur pengisian baterai lebih cepat atau yang kita kenal fast charging. Setelah digali lebih dalam, faktanya memang Xiaomi telah menyematkan fitur Quick Charge 2.0. Namun, dengan kapasitas baterai 4.000 mAh, tentu saja pengisian daya Quick Charge 2.0 tidaklah sebanding.
Butuh waktu hingga 2 jam 30 menit untuk dapat mengisi baterai smartphone ini dari 0% hingga 100%. Sebenarnya smartphone ini sendiri telah dibekali dengan chipset Snapdragon 636, yang di dalamnya sudah mendukung fitur Quick Charge 4.0.
Entah kenapa Xiaomi enggan untuk menggunakan fitur tersebut ke dalam Redmi Note 5. Bisa jadi, fitur tersebut tidak digunakan oleh Xiaomi dengan tujuan untuk memangkas harga smartphone tersebut. Namun perlu diketahui, fitur ini sangat berguna bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki mobilitas tinggi. Bukan begitu?
Slot hybrid
Redmi Note 5 yang masuk ke pasar Indonesia tersedia dalam dua varian. Varian pertama hadir dengan RAM 3 GB dan ROM 32 GB. Sedangkan varian kedua hadir dengan RAM 4 GB dan ROM 64 GB. Keduanya juga dilengkapi dengan slot microSD.
Namun jika pengguna ingin memasang kartu microSD ke dalam smartphone ini, harus rela berbagi baki atau wadah dengan kartu SIM yang kedua. Jelas, bagi sebagian pengguna ini akan menjadi sebuah penilaian kekurangan dari Redmi Note 5. Pasalnya, saat ini sudah banyak smartphone yang menyediakan tiga baki untuk hal itu.
OS masih Android Nougat
Tak sedikit pabrikan smartphone yang berlomba-lomba untuk menyuguhkan smartphone terbarunya dengan dukungan Android Oreo. Namun berbeda dengan Xiaomi, Redmi Note 5 yang ditawarkan ke konsumen masih mengadopsi Android Nougat. Tapi Anda tak perlu was-was, varian Redmi Note 5 yang masih ber-OS Nougat adalah yang dijual di India, bukan di Indonesia.
Baca juga
- Hands-on Xiaomi Redmi Note 5
- Kembali Goyang Indonesia, ini Harga Resmi Redmi Note 5
- Inilah Daya Tarik Snapdragon 636 yang Bercokol di Redmi Note 5
Itulah empat alasan mengapa Redmi Note 5 punya “luka”. Namun, jangan dulu memiliki prasangka buruk. Tentu saja, smartphone ini juga memiliki banyak keunggulan yang bisa menjadi pertimbangan Anda untuk membeli. Apa saja keunggulannya? Tunggu artikel berikutnya dari kami.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?