Sejauh ini dilaporkan ada 35 kasus baterai meledak yang menimpa Samsung Galaxy Note 7. Samsung pun bergerak cepat dengan program penggantian unit serta menarik unit Galaxy Note 7 yang sudah beredar di pasaran. Saking seriusnya masalah satu ini, Galaxy Note 7 pun akhirnya “dicekal” oleh FAA (Federal Aviation Administration).
Dengan adanya pernyataan resmi Samsung yang memang mengakui adanya kesalahan dalam memproduksi baterai Galaxy Note 7, FAA merespon dengan cepat. Badan yang mengurus maskapai penerbangan di Amerika Serikat itu merekomendasikan pengguna Galaxy Note 7 untuk tidak menaruh smartphone-nya di dalam bagasi pesawat.
Selain itu, FAA juga sangat menyarankan untuk tidak menyalakan serta melakukan pengisian baterai Galaxy Note 7 selama di dalam pesawat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kasus baterai meledak di dalam pesawat yang bakal merugikan banyak pihak.
Belum lama ini, kasus baterai meledak dan terbakar juga kembali terjadi oleh pengguna yang sedang berada di dalam Jeep di St. Petersburt, Rusia. Beruntung dari sekian banyaknya baterai Galaxy Note 7 yang meledak, tidak satu pun yang memakan korban jiwa.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?