Smartphone berdaya besar mulai banyak bermunculan di penghujung tahun ini. Beberapa produsen sudah menciptakan smartphone berbaterai jumbo, seperti ASUS, Xiaomi, Evercoss, Coolpad, dan yang lainnya juga ikut meramaikan segmen satu ini. Termasuk juga Motorola yang akhirnya juga tertarik menciptakan smartphone baterai jumbo Moto E3 Power.
Kelebihan
Smartphone Moto terjangkau. Motorola kerap merilis smartphone dengan harga relatif tinggi. Pasalnya Motorola memang lebih sering menciptakan smartphone kelas atas dengan hardware dan teknologi terkini. Tapi khusus untuk negara berkembang seperti India dan Indonesia, Motorola rela menciptakan smartphone entry-level dengan keunggulan utama di sisi baterai.
Nah, menariknya smartphone ini ditawarkan dengan banderol harga yang jauh lebih murah dari kebanyakan smartphone Moto lainnya. Di Indonesia, Moto E3 Power bisa dibeli dengan merogoh kocek Rp1,9 juta. Harga ini tentu saja bisa dijangkau lebih banyak kalangan.
Bodi klasik yang solid. Moto E3 Power mengusung desain klasik. Maksudnya, penutup bagian belakang atau back cover-nya bisa dilepas. Begitu juga dengan baterainya yang bisa dilepas. Selain itu, bodi Moto E3 Power yang terbuat dari plastik juga terasa solid dan kokoh, mantap digenggam.
Baterai bersaing. Bukan hanya banderol harganya saja yang bersaing, baterai milik Moto E3 Power juga sangat bersaing. Smartphone satu ini adalah penantang kuat smartphone terjangkau berbaterai jumbo yang sudah ada, seperti ASUS ZenFone 3 Max atau Coolpad Power.
Berdasarkan pengujian kami, baterai 3.500 mAh yang dibawanya sanggup hasilkan rata-rata screen-on-time 4 jam 30 menit. Sekadar info, baterai smartphone Android pada umumnya (2.000 – 3.000 mAh) hanya mampu bertahan dengan screen-on-time dua hingga tiga jam saja.
Android murni. Memakai Moto E3 Power rasanya sama seperti memakai Android One atau Google Nexus. Pasalnya smartphone ini dibekali sistem operasi Android murni versi 6.0.1 (Marshmallow). Selain simpel, Android murni tanpa banyak bloatware dan fitur tak penting membuat performanya terasa lebih cepat dan responsif.
Ditunjang fast charging. Kalau ASUS ZenFone 3 Max dan Coolpad Power punya baterai besar tanpa teknologi fast charging, lain halnya dengan Moto E3 Power. Baterai dalam smartphone satu ini bisa diisi dengan lebih cepat dengan charger berdaya 10 watt, meski tidak terlalu cepat. Setidaknya pengisian 15 menit bisa membuatnya menyala standby selama lima jam.
Baterai bisa dilepas. Di tengah tren smartphone elegan berdesain unibody, Moto E3 Power justru melawan arus. Smartphone ini didesain dengan back cover yang bisa dilepas. Pun begitu dengan baterainya. Keuntungannya, Anda bisa mengganti baterainya apabila sewaktu-waktu terjadi kerusakan. Atau, Anda bisa mengganti baterainya kapan pun saat dibutuhkan jika memiliki baterai cadangan.
Tahan cipratan air. Moto E3 Power bukanlah smartphone yang bisa dibawa berenang. Tapi kalau seandainya mengalami musibah ketumpahan air atau mungkin terjebak guyuran hujan saat memegang Moto E3 Power, Anda tak perlu khawatir. Ya, Moto E3 Power memiliki fitur splashproof yang artinya tahan cipratan air.
Kekurangan
CPU quad-core. Prosesor quad-core MediaTek MT6735p 1.0 GHz yang dibawanya mencukupi untuk browsing, streaming, hingga nge-game dengan grafis yang lumayan seperti Asphalt 8. Tapi kalau digunakan untuk multitasking menjalankan kesemuanya bersamaan, smartphone ini dipastikan bakal kewalahan.
Bukan powerbank. Mengusung jargon “Power”, Moto E3 Power memang punya baterai dengan performa lumayan. Tapi yang cukup disayangkan adalah minusnya fitur reverse charging. Dengan begitu, Anda tidak bisa menjadikan Moto E3 Power sebagai powerbank untuk mengisi baterai perangkat lainnya.
Kesimpulan
Motorola sudah dikenal sebagai produsen smartphone berkualitas. Tidak hanya penampilan, tapi juga dari sisi user experience. Kehadiran Moto E3 Power tentu saja jadi pembeda karena Motorola selama ini lebih sering merilis smartphone kelas menengah ke atas berbanderol mahal. Selain itu, Moto E3 Power juga bisa jadi pilihan rasional bagi Anda yang mencari smartphone berbaterai besar dengan cita rasa Amerika (global), bukan Cina.
Video review
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?