Bisnis smartphone ASUS memang tidak secerah dua tahun lalu saat mereka merilis ZenFone generasi pertama dan ZenFone 2. Tapi sebaliknya, bisnis notebook ASUS terus mengalami peningkatan dan berhasil jadi pemimpin pasar di Indonesia. Bukan cuma untuk kategori notebook biasa, tapi juga notebook gaming.
Tiga bulan terakhir kami adalah pengguna ROG G701VIK dan merasa sangat puas dengan kemampuannya. Dan kali ini kami mendapat kesempatan untuk menjajal notebook gaming ASUS lainnya, yaitu ROG Strix GL502VM yang punya harga sepertiga dari ROG G701. Dengan banderol Rp25 juta, apakah notebook ini bisa menawarkan performa yang tak kalah gahar?
Untuk mayoritas gamer
Seri ROG Strix adalah notebook gaming untuk mayoritas gamer. Seri ini jadi yang paling favorit karena menawarkan perbandingan harga dan performa yang paling masuk akal. Bagaimana tidak, harga Rp25 juta yang ditawarkan bisa dibilang setara dengan notebook bisnis fashion seperti ZenBook atau MacBook, tapi hardware-nya jauh lebih ngacir.
Selain harganya yang rasional, performa yang dibawa ROG Strix GL502VM juga bakal memuaskan mayoritas gamer, tak terkecuali di Indonesia. Apakah Anda termasuk gamer hardcore, gamer e-sport, atau gamer casual, kebutuhan gaming Anda rasanya bakal bisa tersalurkan dengan baik.
ASUS mengawinkan Windows 10, CPU Intel Core i7-7700HQ, dan GPU NVIDIA GTX 1060 6 GB pada ROG Strix GL502VM. Kombinasi keduanya adalah salah satu yang terfavorit di kalangan gamer. Untuk menambah daya gedornya, ASUS menyematkan RAM 8 GB yang bisa diperluas hingga 16 GB serta storage combo HDD 1 TB dan SSD 256 GB.
Compact tetap trendi
Ketimbang seri G7xx, seri ROG Strix jelas menawarkan mobilitas jauh lebih menggoda untuk dibawa bepergian sehari-hari. Ya, notebook gaming ini punya layar 15,6 inci yang sedang. Sementara ketebalan dan bobotnya masing-masing 2,3 cm dan 2,2 kg.
Praktis kita bisa membawanya pergi dengan lebih nyaman. Tapi perlu diingat, bobot 2,2 kg tersebut belum termasuk charger yang berukuran sedang. Dan bisa kami pastikan Anda akan membutuhkan tas ransel berukuran besar untuk bisa nyaman membawanya sehari-hari.
Bicara soal desain, apa yang disajikan ASUS memang terbilang keren. Tapi itu bagi yang baru pertama menggunakan ROG khususnya seri Strix. Sedangkan bagi yang sudah beberapa kali berganti ROG, kemungkinan besar bakal merasa bosan melihat desainnya.
Namun bagaimana pun juga, kami tetap menilai desain ROG Strix GL502VM terlihat trendi. Keseluruhan bodinya berbalut warna hitam dengan aksen warna merah di beberapa area. Seperti di bagian depan yang terlihat seolah menyala, ada pula di beberapa tuts keyboard, serta satu logo ROG di area palm rest sebelah kanan.
Bisa menghajar Battlefield 1
Battlefield 1 hingga saat ini masih tercatat sebagai salah satu game perang favorit kami. Grafisnya yang mewah dan gameplay super seru adalah alasannya. Dan asyiknya, game besutan EA ini bisa berjalan dengan sangat lancar menggunakan ROG Strix GL502VM.
Kami mengujinya dengan konfigurasi resolusi Full HD dan grafis high. Frame rate yang kami dapat hampir selalu berada di atas 60 fps yang artinya sempurna. Sementara jika opsi grafis diset ultra, akan terjadi penurunan fps namun tidak mengganggu jalannya permainan. Alias 100 persen masih playable.
Game berat terbaru lainnya seperti The Evil Within 2 juga terasa sama lancarnya menggunakan resolusi Full HD dan grafis high. Apalagi game lebih ringan seperti FIFA 18, terasa sangat enteng. Bisa disimpulkan, spek yang dibawa ROG Strix GL502VM bisa mengantarkan Anda bermain game berat terbaru dengan grafis high serta resolusi Full HD.
Fitur ekstra
Kalau terbiasa dengan ROG, maka Anda juga sudah terbiasa menggunakan ROG Gaming Center. Aplikasi ini sangat berguna dalam bermain game. Mulai dari memantau kondisi atau temperatur hardware hingga mengaktifkan profil untuk nge-game.
Selain ROG Gaming Center, ASUS juga menyematkan fitur menarik lain seperti layar yang sudah mendukung NVIDIA G-Sync untuk menampilkan visual game bebas sendatan. Plus ada juga sistem pendingin Hyper Cool Duo menggunakan heatpipe tembaga yang sukses mengusir panas sehingga tidak terasa di area palm rest.
Audio dan baterai standar
Meski diklaim punya teknologi IcePower, kualitas speaker pada ROG Strix GL502VM sama sekali tidak wah. Bahkan volume-nya masih kalah nyaring dari MacBook atau ZenBook Pro. Cukup membingungkan memang, karena berpredikat sebagai notebook gaming, speaker-nya malah biasa saja.
Jadi setiap kali ingin merasakan sensasi bermain game yang maksimal, kami selalu menggunakan headset agar bisa merasakan efek suara yang lebih baik. Ya, seperti yang kita tahu, suara adalah unsur sangat penting dalam menghadirkan kenikmatan saat bermain game.
Satu hal lain yang tergolong standar adalah baterainya. Ini bukanlah hal baru lantaran hampir semua jenis notebook gaming bakal kedodoran dari sisi baterai karena harus mengerjakan beban komputasi dan grafis berat.
Selama kami gunakan, baterainya bisa habis dalam waktu 1,5 jam untuk bermain game berat atau sekitar 3 jam jika digunakan untuk multimedia nonstop seperti browsing atau streaming YouTube.
Kesimpulan
Kalau Anda sedang mencari notebook untuk memuaskan hasrat bermain game kelas berat tapi tidak terlalu merepotkan untuk dibawa berpindah-pindah tempat, maka ROG Strix GL502VM adalah pilihan yang menarik. Selain bodinya lebih compact, spesifikasinya bisa menjalankan game berat dengan opsi grafis high, serta harganya masih masuk akal.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?