Hands-on Apple iPhone 7

Apple mengumumkan kehadiran iPhone 7 pada 9 September 2016 dan memulai penjualan perdananya pada 16 September di beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, Singapura, dan Hong Kong. Sayangnya tidak ada nama Indonesia dalam daftar negara penjual iPhone 7.

Tapi hal ini tidak menyurutkan para fans berat iPhone di Indonesia untuk tetap memburu dan membeli iPhone 7 dari berbagai negara yang sudah kami sebutkan tadi. Beruntung, kami bisa menjadi salah satu yang pertama memiliki iPhone 7, dan inilah kesan awal kami saat menggunakannya.

Tiga perubahan fisik

Kalau tidak memerhatikan secara seksama, kami jamin Anda tidak akan bisa menebak dengan mudah perbedaan fisik antara iPhone 7 dan iPhone 6. Hampir 90 persen desain iPhone 7 serupa dengan iPhone 6. Namun sebenarnya ada tiga perbedaan minor.

Apple kini sudah merapikan letak garis antena yang sebelumnya melintang. Posisinya kini ditempatkan lebih menjorok ke atas dan ke bawah sehingga tak lagi terlihat jelas. Selanjutnya Apple juga menghilangkan jack audio pada iPhone untuk pertama kalinya. Dan perbedaan paling mencolok yang dibawa iPhone 7 adalah pilihan warna black dan jet black sebagai pengganti grey.

Lebih berat dan tetap licin

Setelah terbiasa dengan iPhone 6, kami pun langsung merasakan adanya perbedaan bobot yang ditawarkan oleh iPhone 7. Generasi baru iPhone ini memiliki bobot 10 gram lebih berat, meski dimensi keseluruhannya sama. Bobot yang lebih berat ini dikarenakan adanya hardware baru seperti Taptic Engine dan Haptic Feedback.

Masih mengusung material aluminium 7000 seperti iPhone 6s membuat iPhone 7 terasa kokoh. Bodinya tidak akan mudah bengkok, serta kini juga sudah dibekali sertifikat IP67 tahan air dan debu. Di luar kekuatan dan kekokohannya, iPhone 7 tetaplah smartphone yang licin. Karenanya kami pun buru-buru membeli casing agar lebih nyaman menggunakannya.

Sensasi getaran yang unik

Dua fitur atau teknologi terbaru yang diusung iPhone 7 adalah Taptic Engine dan Haptic Feedback. Taptic Engine adalah teknologi yang disematkan di balik tombol home iPhone 7. Tombol ini tidak melesak ke dalam ketika ditekan, namun bisa bergetar. Selain menawarkan sensasi berbeda, tombol home baru ini pun diklaim tidak akan mudah rusak seperti yang dulu-dulu.

Selain tombol home, bodi iPhone 7 juga bisa bergetar dengan unik, responsif, lebih presisi, dan lebih terasa di tangan. Adalah teknologi Haptic Feedback yang bisa menghadirkan sensasi getaran seperti ini. Getaran akan muncul ketika Anda melakukan beberapa hal saat menjelajah menu pada iOS 10. Sensasi yang ditawarkan sulit untuk diungkapkan dengan kata, karena Anda harus mencobanya sendiri untuk mengetahuinya.

Smartphone tercepat di dunia?

Kami tidak pernah memiliki keluhan akan kecepatan iPhone. Pun begitu saat menjajal iPhone 7. Smartphone dengan prosesor quad-core Apple A10 Fusion dan RAM 2 GB ini sangat perkasa meladeni game-game berat terbaru yang kami mainkan. Hal ini tak lepas berkat GPU PowerVR 7XT GT7600 6-core yang dibawanya.

Harus kami akui, bermain game menggunakan iPhone 7 memang lebih lancar dari smartphone flagship Android apapun yang pernah kami coba, termasuk Samsung Galaxy Note 7 atau OnePlus 3. Sayangnya, kecepatan performa yang dimiliki tidak diimbangi dengan kecepatan saat pengisian baterai. Selain kecil (1.960 mAh), baterai iPhone 7 tidak punya fitur fast charging.

Kamera baru dengan OIS

Kamera utama iPhone 7 masih sama seperti iPhone 6s, yakni beresolusi 12 MP. Tapi berkat aperture f/1.8, kamera ini bisa lebih diandalkan saat memotret low light. Yang paling menarik dan terasa fungsinya adalah adanya optical image stabilizer sehingga merekam video jadi bisa dilakukan dengan sangat mulus.

Untuk Anda penggemar selfie, kamera FaceTime HD pada iPhone 7 sudah meningkat, membawa resolusi 7 MP. Selain lebih tajam, kamera ini juga bisa merekam video full HD 60 fps. Namun yang cukup disayangkan adalah ketiadaan fitur beautify yang biasa disukai para pengguna wanita.

Video hands-on