Anda yang membaca artikel ini kemungkinan besar adalah generasi digital yang tumbuh besar di era milenium tahun 2000-an. Namun, pernahkan mendengar cerita dari kakak atau teman yang lebih tua, bahwa mereka yang tumbuh di generasi tahun 90-an memiliki masa-masa yang lebih menyenangkan?
Pendapat tersebut bisa saja benar adanya, mengingat di era 90-an kehidupan manusia belum diinvasi oleh gadgetdan teknologi serba canggih. Nah, kira-kira seperti apa ya bedanya kehidupan generasi 90-an dan generasi digital saat ini?
Kongkow bareng vs chat via WhatsApp
Cara paling asik untuk berkomunikasi di era 90-an dengan teman adalah dengan bertatap muka secara langsung. Pasalnya, SMS atau komunikasi via telepon butuh biaya yang tidak sedikit. Saat bertemu langsung pun obrolan terjadi dengan lancar tanpa gangguan alat komunikasi. Tapi saat ini, berkomunikasi lebih sering dilakukan via media sosial seperti Facebook atau aplikasi pesan instan WhatsApp karena lebih mudah dilakukan, kapan saja dimana saja. Apakah ini pertanda buruk? Tentu tidak, selama kita tidak berlebihan menggunakan media sosial dan tetap rutin bersilaturahim secara langsung.
Petak umpet vs Pro Evolution Soccer
Anak-anak di era 90-an bermain bersama secara langsung, bergerak secara aktif, tertawa, atau marah meluapkan emosi melalui permainan tradisional seperti petak umpet, gobak sodor, dan permainan lain. Terjatuh atau baju serba kotor setelah bermain sudah jadi hal yang wajar.
Sedangkan anak-anak di era generasi digital tak lagi mengenal permainan semacam itu. Bermain tetap ada, tapi yang dimainkan adalah permainan digital menggunakan perangkat canggih, seperti bermain gadget, atau game Pro Evolution Soccer. Untungnya, permainan ini tetap bisa membuat kita berinteraksi dan meluapkan emosi bersama, asalkan tidak dilakukan secara berlebihan.
Nonton TV vs YouTube
Tahun 90-an tidak ada YouTube atau layanan streaming video seperti sekarang. Praktis jika mau menonton, TV adalah pilihan satu-satunya. Acaranya pun terbatas mengikuti apa yang disediakan oleh masing-masing stasiun TV. Di era digital, TV semakin ditinggalkan. Adanya layanan TV berlangganan dengan beragam channel pun tak begitu menarik.
Penyebabnya adalah YouTube, layanan streaming video serba ada yang bisa diakses kapan aja, diputar berkali-kali, dan bisa ditonton dimana saja. Apapun video yang Anda inginkan rasanya bisa ditemukan dengan mudah di YouTube. Tentunya kebiasaan menonton via YouTube ini harus dilakukan dengan bijak ya!
Baca koran vs Kurio
Bagaimana dengan kehidupan orang dewasa di era 90-an dan era digital? Hal yang paling terlihat jelas sehari-hari, yakni dari kebiasaan mereka mengisi waktu luang di sela-sela kesibukan. Tahun 90-an, rutinitas pagi hari dimulai dengan membaca koran, begitu pun setelah pulang kerja. Di era digital sekarang ini, kebiasaan dan kegemaran membaca untungnya masih tetap terjaga. Caranya kini lebih modern, yakni menggunakan gadget dan aplikasi baca berita cerdas, seperti Kurio.
Kebiasaan membaca melalui aplikasi dan gadget memang lebih mudah dan murah. Selain praktis dan bisa membaca beragam konten sekaligus, salah satunya kanal teknologi, membaca berita melalui melalui Kurio juga bisa disesuaikan dengan minat Anda.
Kurio juga membantu melindungi bumi karena tidak lagi memerlukan kertas yang biasanya bakal dibuang menjadi sampah lama-kelamaan. Tapi, hal terpenting yang bisa kita dapat dengan terus rajin membaca yakni bertambahnya wawasan setiap hari. Pastikan meng-install Kurio di perangkat mobile Anda ya!
Ketiga hal di atas adalah sedikit gambaran perbedaan yang biasa dilakukan tentang kebiasaan generasi era 90-an dengan generasi digital. Tentu Anda penasaran kan, dengan fitur menarik yang ada di Kurio? Masuk ke sini untuk detail informasinya. Apakah Anda punya pengalaman lainnya?Yuk, share melalui kolom komentar di bawah ini.
Artikel ini hasil kerjasama DroidLime dengan Kurio
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?