Seperti halnya sampah yang berserakan dan mengganggu kebersihan lingkungan, begitu pula dengan berita hoax. Dijaman now, internet bersama dengan perangkat-perangkat canggih memiliki kuasa yang begitu dahsyat untuk memengaruhi dunia. Apalagi internet sudah menjadi santapan umat manusia dari pagi sampai malam.
Kini berbagi informasi melalui internet dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Di lain sisi, menyebar kebencian dan cacian melalui internet juga dapat dilakukan dengan mudah, bahkan semudah mengedipkan mata. Keberadaan kaum “pengabdi AdSense” yang memproduksi berita palsu sebagai mata pencaharian juga jadi faktor pemicu maraknya berita hoax.
Indonesia pun kini berada dalam status darurat hoax dengan banyaknya pengguna internet dan media sosial aktif (130 juta orang). Karenanya kita harus cerdas dan teliti dalam membaca berita, menyimpulkan makna berita dan membagikannya kepada orang lain. Dan berikut tips untuk mengidentifikasi dan menangkal berita-berita hoax melalui lima langkah berikut ini.
Baca sampai tuntas
Data menyebutkan bahwa minat baca orang Indonesia sangatlah rendah. Inilah yang menjadi kesempatan bagi para penyebar berita hoax untuk merealisasikan modus operandi-nya. Mereka (pembuat berita palsu) seringkali membuat judul yang kesannya provokatif dan cenderung dilebih-lebihkan.
Untuk itu, Anda perlu membaca setiap berita secara tuntas. Jangan setengah-setengah atau melompat-lompat, apalagi hanya membaca judulnya saja. Jika hal ini sudah Anda lakukan, mari kita berlanjut ke langkah berikutnya.
Teliti sumber berita
Setiap orang di dunia ini dapat menciptakan website ataupun aplikasi secara bebas. Apalagi, ada banyak software yang mempermudah pembuatannya, termasuk membuat media online.
Untuk itu, Anda harus memeriksa sumber berita dan memastikan tingkat kredibilitas dari media online tersebut. Apakah benar-benar terjamin, atau malah meragukan? Berikut ini adalah ciri-ciri website terpercaya yang dapat Anda gunakan sebagai tolok ukur keaslian:
- Ada logo website
- Ada nama penulis dan informasi lainnya
- Navigasi dan menu website sangat jelas
- Mencantumkan halaman khusus (contact us, pedoman siber, privacy policy)
- Menggunakan SSL (https)
Baca referensi lain
Jangan langsung percaya pada satu sumber. Cobalah untuk membaca ulasan yang sama di sumber-sumber lainnya. Daripada menjadi penyebar fitnah, bukankan lebih baik jika kita memverifikasi sebuah informasi?
Pastikan Anda mencari referensi berita di media-media online yang terpercaya dan terjamin kebenarannya. Jika berita benar-benar aktual dan bisa dipertanggungjawabkan, Anda pun bebas untuk membagikannya.
Cek sumber foto
Ketika menemukan sebuah berita di sosial media, maka foto adalah hal pertama yang Anda lihat. Selain melalui judul, pembuat berita hoax juga mencuri perhatian para pembaca melalui gambar yang “nyeleneh” atau yang kesannya membuat Anda penasaran agar terpancing untuk membuka link tersebut.
Dalam hal ini, Anda sebagai pengguna internet yang pintar dapat menguji sumber foto melalui aplikasi buatan Google bernama Google Image Search. Anda bisa menyalin link gambar atau mengunggah gambar, selanjutnya akan muncul gambar-gambar yang masih berkaitan. Cara ini dapat membedakan mana gambar yang asli dan mana hasil modifikasi.
Jangan nafsu share
Salah satu langkah penting untuk meredam tersebarnya berita hoax adalah dengan menekan angka penyebarannya. Karenanya jangan keburu nafsu untuk membagikan informasi tersebut sebelum melakukan empat hal di atas.
Ingat, kita juga memiliki tanggung jawab penting untuk tidak ikut menyebarkan hoax dan membendung penyebarannya untuk melindungi orang-orang terdekat kita dari berbagai informasi palsu yang merugikan.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?