Berkembangnya smartphone telah membuat pola hidup manusia berubah 180 derajat. Smartphone memang membuat hidup kita menjadi lebih mudah, tetapi adakalanya benda ini berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan sosial. Ya, semua hal pasti ada sisi baik dan sisi buruknya.
Untuk sisi baik smartphone kami rasa tak perlu untuk mengulasnya karena kami yakin Anda pasti sudah mengetahuinya. Justru sisi negatifnya lah yang sering terlupakan dan terabaikan. Untuk itu, kami akan mengulasnya melalui lima efek negatif smartphone dalam kehidupan sosial berikut ini.
Anti sosial
Sadar atau tidak sadar smartphone banyak mengubah perilaku seseorang. Di zaman gadget seperti sekarang ini, sebagian orang berubah menjadi pribadi yang kurang peduli terhadap lingkungan. Contohnya seperti lebih memilih bermain game favorit daripada ikut kegiatan masyarakat seperti bakti sosial dan sebagainya.
Selain itu, cara berteman dan berinteraksi antar manusia juga mulai berubah. Beberapa orang lebih memilih mengobrol lewat smartphone dibanding bertemu tatap muka karena dianggap lebih mudah. Tak jarang cara ini malah membuat hubungan pertemanan menjadi rusak. Jangan sampai kita mendewakan smartphone dan meninggalkan kehidupan sosial yang kita miliki. Ingat, kita membutuh orang lain dan orang lain juga membutuhkan kita.
Selfie tak kenal tempat
Semakin canggihnya kamera selfie pada smartphone nyatanya juga berdampak negatif untuk kehidupan sosial. Ya, fenomena selfie telah meracuni cara hidup sebagian orang. Masalahnya, pecandu selfie sering melakukan ritualnya ditempat-tempat yang tak lazim seperti di jalan raya, di tempat umum yang kadang menggangu orang lain dan cenderung tidak sopan. Bahkan belakangan ini sempat kami temui foto selfie pada saat melayat yang sebenarnya kurang etis.
Tak hanya itu saja, banyak penggemar selfie mengambil pose ditempat-tempat berbahaya seperti di jurang, jembatan, di atas gedung atau menara. Kami tidak melarang hal itu, namun selfie tak kenal tempat ini telah memakan korban seperti jatuhnya gadis dari air terjun setinggi 150 m, jatuhnya seorang remaja putri dari jembatan Bengawan Solo, dan masih banyak kasus lainnya. Ngeri kan? Yuk, jadi pribadi yang lebih bijak lagi, hidup jauh lebih penting daripada berselfie. Budayakan selfie pada tempat yang tepat.
Foto (bukan doa) sebelum makan
Masih berkaitan dengan bahasan sebelumnya, kamera smartphone serta media sosial juga dapat berdampak buruk pada hubungan manusia dengan Tuhan. Bagaimana tidak? Pasalnya kini banyak orang lebih mengutamakan memotret makanan dibandingkan berdoa dan bersyukur atas makanan yang Tuhan berikan.
Dalam ajaran agama apapun, hal ini tidak akan dibenarkan. Jika hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya utamakan berdoa, setelah itu Anda bebas untuk memotret makanannya.
Serba online dan kredit
Semakin mudahnya pembayaran online dengan smartphone tak jarang menimbulkan dampak negatif dalam kehidupan sosial. Banyak orang lebih memilih membeli barang secara online daripada datang langsung ke toko. Bahkan untuk barang-barang sepele seperti tisu.
Selain itu, kini semakin banyak orang berjiwa konsumtif, membeli apa yang mereka ingin dan bukan yang mereka butuh. Apalagi sekarang banyak toko online yang memberikan cicilan 0 persen bagi mereka yang memiliki kartu kredit. Sehingga banyak orang lepas kendali dan membeli barang apapun yang disukai dengan alasan kredit.
Kadang hal ini menjadi masalah seperti keuangan menjadi kacau, kebutuhan sehari-hari tak terpenuhi hingga tagihan yang semakin membengkak. Tak jarang juga hal ini menjadi pemicu rusaknya hubungan antar suami dan istri ataupun anak dengan orangtua.
Hindarilah hal semacam ini. Kalau belum butuh mengapa harus membelinya, atau sebisa mungkin Anda membayar lunas daripada mencicilnya dengan kartu kredit yang dapat menimbulkan masalah dibelakang hari.
Curhat dan marah di media sosial
Banyak kami temui pengguna smartphone menggunakan media sosial untuk hal-hal yang dirasa kurang pas dan cenderung mengarah ke hal-hal negatif seperti curhat dan bertengkar di media sosial. Lucunya, adapula yang berdoa melalui status di Facebook ataupun di Twitter. Padahal berdoa adalah hal yang sangat pribadi.
Curhat dan bertengkar memalui media sosial bukanlah hal yang tepat. Contohnya seperti fans politik atau kesebelasan bola yang kerap saling menghujat satu sama lain di media sosial. Kami rasa itu bukanlah tindakan yang dewasa. Saran kami, gunakan media sosial untuk membagikan hal-hal positif seperti quote, informasi, dan lain sebagainya.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?