Jika kita mengunjungi toko resmi yang menjual smartphone atau melihat data dari situs jual beli online, smartphone entry level ataupun mid-range selalu jadi produk yang paling laris. Bayangkan saja, ribuan unit smartphone ini kerap kali ludes dalam hitungan detik.
Tentu saja di benak kita terkadang muncul sebuah pertanyaan, sebenarnya apa yang membuat smartphone entry level dan mid-range bisa begitu laris manis di Indonesia? Apakah hanya karena harganya yang tidak menguras kocek kita, atau lebih dari itu?
Penasaran dengan hal itu, kami pun melakukan survey ke sejumlah pengguna gadget yang dekat dengan DroidLime dan mereka juga adalah pembaca setia kami. Tak hanya karena faktor harga, tetapi ada tiga faktor lainnya yang membuat smartphone entry level dan kelas menengah begitu laku keras.
Harga bersahabat
Dari segala aspek yang mempengaruhi kualitas, smartphone entry level ataupun mid-range ditakdirkan berada di bawah smartphone flagship. Namun soal harga, smartphone pada kelas ini bisa dikatakan lebih bersahabat alias tidak menguras kocek yang kita miliki.
Mengingat kondisi ekonomi warga Indonesia yang tak setajir negara-negara maju, smartphone entry level dan mid-range memang jadi santapan yang paling pas. Harga smartphone pada kelas ini sangat rasional, tidak seperti smartphone flagship yang kerap memasang harga tak masuk akal.
Apalagi bagi kalangan mahasiswa atau pelajar, pastinya murah itu lebih menggiurkan. Ya! Harga yang bersahabat jadi faktor utama mengapa smartphone yang berada di entry level dan mid-range begitu laku keras di pasar Indonesia. Jawaban pertama tentunya sudah terpecahkan.
Cocok dengan kebutuhan
Jika kita berbicara mengenai smartphone flagship, tentunya konsumen akan dimanjakan dengan segunduk fitur dan teknologi canggih. Berbeda dengan smartphone entry level dan mid-range, fokusnya lebih memenuhi kebutuhan pengguna.
Bagi konsumen yang suka berselfie ria, tentunya akan mencari smartphone yang punya kekuatan dengan dukungan kamera depannya. Sementara bagi konsumen yang lebih mementingkan sisi layar, tentunya akan mencari smartphone yang disokong dengan layar kekinian.
Oleh karena itu, smartphone yang berada di lingkungan entry level dan mid-range bisa dikatakan dibuat sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Untuk mereka yang mencari performa, tentu saja akan fokus pada dukungan hardware yang dibenamkan.
Banyak varian
Harus diakui, smartphone yang masuk ke dalam entry level dan mid-range begitu beragam. Wajar, karena pabrikan smartphone tidak butuh biaya besar untuk memproduksi perangkat seperti ini. Terkadang kita bisa melihat, merekae bisa menghadirkan lebih dari lima model dalam setahun.
Banyaknya pilihan smartphone entry level dan mid-range yang dipasarkan, juga tentunya memberi kemudahan bagi konsumen untuk membeli. Bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki dan kebutuhan yang diinginkan.
Baca juga
- Xiaomi Mi 8 Series Kebagian Android Pie, ini Fitur Barunya
- OPPO Mau Pamer Teknologi Kamera Baru di MWC 2019
- Realme A1 Bakal Debut Q1 2019?
Upgrade lebih mudah
Teknologi smartphone terus diperbaharui dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya, hampir setiap tahunnya, standar spesifikasi smartphone terus mengalami banyak perubahan. Dari tiga alasan yang telah kami sebutkan diatas, menyebabkan proses upgrade menjadi lebih mudah dan cepat.
Namun sekali lagi yang harus diakui, faktor harga yang lebih terjangkau jadi indikasi utama. Dan bagi konsumen yang ingin upgrade pun tidak perlu memakan biaya yang mahal. Meski begitu, kita juga harus paham betul bagimana periode pemakaian smartphone yang masuk ke dalam entry level dan mid-range.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?