Sejak tahun 2015 lalu, pertumbuhan smartphone made-in Cina di Indonesia semakin pesat. Jika di masa lalu smartphone Cina dipandang sebelah mata, justru saat ini smartphone buatan Cina lah yang mendominasi pasar, bahkan mampu bersaing dengan brand-brand kuat seperti Apple dan Samsung.
Xiaomi, Huawei, Honor, OPPO, Vivo, hingga brand anyar Realme adalah personil smartphone Cina yang jaya di Indonesia. Mengapa bisa demikian? Apa yang mereka lakukan sehingga bisa “menjajah” pasar Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya? Berikut adalah empat alasan kuat mengapa smartphone Cina bisa berjaya.
Jago main harga
Produsen smartphone Cina tahu benar bahwa di negara berkembang seperti India dan Indonesia, smartphone masih menjadi suatu hal yang mewah dan terkesan mahal. Hal ini tersirat jelas dari angka pengguna smartphone jadul di Indonesia yang masih tergolong tinggi.
Untuk membasmi hal itu, ProCi alias produsen Cina rela menurunkan harga jual produknya ke angka yang sangat ekstrem. Misal ketika Samsung membanderol smartphone-nya dengan harga Rp2-3juta, Xiaomi berani memasang harga cuma Rp1 jutaan dengan spesifikasi yang lebih menarik. Curang? Tentu tidak! Inilah strategi bisnis yang dilakukan sebagian besar brand-brand Cina.
Alhasil, banyak orang berbondong-bondong untuk hijrah ke smartphone Cina karena dianggap lebih bersahabat dengan kantong dan tabungan mereka. Bagi orang yang tidak terikat dengan brand ternama dan tidak dilingkupi rasa gengsi pasti memegang prinsip “kalau bisa dapat yang lebih murah tapi bagus, kenapa harus cari yang mahal?”
Punya banyak tipe
Tidak hanya jago memainkan harga, sebagian besar produsen Cina sangat rajin memproduksi smartphone. Dalam satu tahun saja ada banyak seri yang berhasil mereka telurkan. Terlebih untuk brand seperti Xiaomi yang mampu merilis tiga seri yang berbeda untuk satu model smartphone, tentu dengan beberapa perbedaan minor yang dihadirkan.
Banyaknya pilihan mendatangkan keuntungan sendiri bagi kita selaku konsumen. Ya! Konsumen dapat membeli smartphone sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli masing-masing. Itulah mengapa jika kita berkunjung ke pusat penjualan smartphone, brand-brand Cina seolah menguasai etalase penjualan di sana.
Kualitas nggak jelek
Meskipun lebih murah, dosa besar rasanya jika kita menyebut smartphone Cina tidak berkualitas. Smartphone Cina dibuat sesuai dengan standar yang ada, seiring teknologi yang tengah berkembang. Pernyataan bahwa smartphone Cina ketinggalan zaman tidak berlaku lagi.
Sebagian besar smartphone Cina mengusung jeroan dan software yang terus diperbarui dari waktu ke waktu. Sehingga performa yang dihadirkan tidak kalah dengan iPhone atau pun Samsung.
Proses pembuatan dan perakitan yang dilakukan pabrikan Cina pun sudah sangat canggih. Kita tahu sendiri akhir-akhir ini produsen smartphone asal Cina kerap mengundang reviewer untuk berkunjung ke pabriknya dan melihat proses pembuatan secara langsung.
Baca juga
- Mengenal Face Unlock dan In-display Fingerprint
- Huawei Nova 3i vs iPhone X: Si Mewah Beda Kasta
- Rp1 Jutaan, Huawei Y6 2018 Vs Xiaomi Redmi 6A
Punya fans militan
Kekuasaan brand-brand Cina di Indonesia semakin hari semakin kokoh. Hal ini terlihat jelas dari munculnya sejumlah kelompok yang memilih salah satu brand asal Cina sebagai yang terfavorit bahkan tercinta.
Fans-fans ini membentuk sebuah komunitas yang terus berkembang dan bertambah banyak. Memiliki fans militan tentu mendatangkan keuntungan besar bagi brand Cina, pasalnya fans militan ibarat sales yang akan mempromosikan produknya kepada orang lain tanpa perlu digaji.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?