Kemampuan untuk menangkap visual secara nyata melalui kamera smartphone bukanlah hal mudah, karena seringkali ada perbedaan antara gambar yang diambil dengan apa yang kita lihat secara langsung. Bahkan untuk kamera smartphone tingkat tinggi sekalipun tidak bisa menjamin gambar yang dihasilkan seratus persen sempurna.
Semua masalah tersebut berakar pada distorsi warna, di mana rangkaian smartphone Huawei P Series tidak pernah berhenti berinovasi untuk mengatasinya sekaligus menghasilkan gambar yang lebih nyata. Melalui HUAWEI P50 Pro yang baru, Huawei mengedepankan fitur True-Chroma Shot.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menangkap beragam warna akurat secara mudah hanya dengan satu sentuhan. Smartphone flagship terbaru dari Huawei ini, sudah bisa didapatkan secara preorder di toko offline dan online dengan penawaran menarik bagi pelanggan di Indonesia.
Resmi dirilis Jumat (11/02) lalu, selama periode pre-order pada 11-25 Februari 2022, HUAWEI P50 Pro dapat dipesan dengan harga Rp14.999.000. Selama periode pre-order, pelanggan berkesempatan mendapat HUAWEI Watch GT 2 Pro senilai Rp3.999.000 dan cashback hingga Rp1.000.000.
Adapun untuk kanal pembeliannya dapat dilakukan secara online melalui beberapa rekanan e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, Eraspace.com, dan DataScrip Mall. Untuk pembelian secara offline dapat dilakukan di HUAWEI High-End Experience Shop, Erafone, Urban Republic, dan berbagai mitra resmi lainnya.
“Sebagai legenda yang terlahir kembali, HUAWEI P50 Pro membawa citra seluler ke tingkat baru berkat inovasi True-Chroma Image Engine yang revolusioner. Dilengkapi dengan sensor ambien light multi-spektrum, memungkinkan teknologi ini mendukung penuh kamera utama P50 Pro,” ujar ,” ucap Patrick Ru, Country Head of Huawei CBG.
Ada tiga tantangan terbesar bagi pengguna yang kerap dijumpai untuk menghasilkan citra visual warna yang nyata. Pertama, tantangan meniru reaksi otak dan memori manusia terhadap warna. Kedua, tantangan memperkirakan sumber cahaya di sekitar. Terakhir, tantangan dalam mengukur respons psikologis mata manusia.
Ketika rasio adaptasi warna oleh kamera smartphone tidak sesuai dengan mata manusia, maka dialihkan melihat suhu warna berbeda antara dingin dan hangat, sehingga mempengaruhi dan mendistorsi saturasi warna. Sementara itu, muncul istilah Luther Condition untuk mengatasi ketiga tantangan di atas.
Kondisi ini dapat mengubah kurva respons perangkat dan kurva respons mata secara linier, sehingga menghasilkan estimasi cahaya sekitar yang akurat, dan mendukung kemampuan adaptasi warna yang lebih baik. Ini menjelaskan mengapa warna yang sama pada kamera mungkin terlihat berbeda di mata manusia.
3 langkah jitu kamera HUAWEI P50 Pro dalam menangkap akurasi warna
Melalui inovasi True-Chroma Image Engine yang revolusioner, memungkinkan kamera utama HUAWEI P50 Pro menangkap gambar mendekati warna aslinya. Namun jika ditilik lebih dalam, terhadap tiga langkah jitu teknologi tersebut dalam menjadikan bidikan foto dan rekaman video terasa begitu nyata warnanya. Ketiga hal tersebut adalah:
Sensor Multi-Spektrum yang meniru mata manusia
Matriks super pada kamera utama HUAWEI P50 Pro terdiri dari dua lensa –yakni lensa RGB dan lensa monokrom– serta sensor multi-spektrum. Lensa RGB mirip dengan sel kerucut mata manusia, yang bertanggung jawab atas persepsi kecerahan.
Sementara lensa monokrom sama dengan sel batang mata manusia, yang merasakan kecerahan dalam skenario cahaya rendah. Menggabungkan keduanya, Huawei menciptakan sensor multispektrum 10 saluran untuk mendapat informasi warna sekitar yang lebih akurat.
Melalui P50 Pro, Huawei memperkenalkan teknologi sensor multi-spektrum 10 saluran generasi berikutnya dengan puncak spektrum dan bandwidth yang dioptimalkan. Inovasi ini dapat membaca hampir seluruh spektrum cahaya, sehingga meningkatkan kinerjanya di bawah cahaya redup dengan mempertahankan konsistensi warnanya.
Meniru respons psikologis manusia untuk memproses warna terbaik
Kamera utama P50 Pro kini menggantikan modul AWB dan CC konvensional dengan memanfaatkan algoritma AI Color Constancy. Setelah melalui lebih dari 40 ribu pengujian gambar, algoritma ini telah mampu memahami dengan baik revitalisasi atmosfer dan warna cahaya sekitar berdasarkan adaptasi kromatik.
Pemenuhan warna yang komprehensif untuk citra yang lebih presisi
Untuk mengikat warna yang nyata, Huawei mempertajam modul peningkatan warna sehingga mampu hadirkan presisi ekstrem dalam mengoreksi perbedaan optik dan memulihkan detail dalam gambar. HUAWEI P50 Pro baru melakukan penyesuaian halus untuk lebih dari 2.000 warna
Ini dilakukan dengan mengoptimalkan gamut (keseluruhan) warna standar merah, hijau dan biru (sRGB). Kini, dengan mengedepankan gamut warna P3 secara penuh, HUAWEI P50 Pro dapat mengidentifikasi warna secara akurat, bahkan hingga mendeteksi perbedaan kecil antara berbagai warna yang senada.
“HUAWEI P50 Pro adalah bukti dari upaya kami yang tidak pernah berhenti untuk merevolusi fotografi ponsel cerdas. Dengan seri terbaru ini yang sekarang tersedia untuk pasar Indonesia, kami berharap kami dapat memenuhi kebutuhan konsumen,” tutup Patrick.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?