Kompetisi di industri System on Chip semakin menarik. Setelah MediaTek menggelontorkan banyak chipset yang masuk ke dalam lini Dimensity, kini giliran Qualcomm yang melakukan gebrakan. Qualcomm baru saja meluncurkan empat chipset terbaru. Dua yang benar-benar baru dan dua lainnya versi “Plus” dari chipset yang ada saat ini.
Satu hal yang menarik, Qualcomm fokusnya sebagian besar menyodorkan SoC dengan dukungan konektivitas 5G, meskipun ada opsi terbaru untuk kebutuhan 4G saja. Selain itu, tiga dari empat chispet yang diluncurkan dikembangkan dengan teknologi proses 6 nm yang lebih modern.
Snapdragon 778G+
Snapdragon 778G yang sebelumnya sudah diluncurkan oleh Qualcomm terbukti cukup populer di kalangan kelas menengah yang lebih premium di mata para pabrikan smartphone. Karena itu, diduga kuat, Snapdragon 778G+ yang baru diluncurkan ini akan lebih populer lagi.
Seperti sebelumnya, Snapdragon 778G+ juga dibuat pada teknologi proses 6 nm, meskipun telah disempurnakan untuk memungkinkan kecepatan clock yang lebih tinggi. Sementara itu, inti Kryo 670 Prime sekarang berjalan pada 2,5 GHz (naik dari 2,4 GHz).
Selain itu, GPU Adreno 642L juga telah ditingkatkan, menjanjikan kinerja mencapai 20% lebih tinggi. Selebihnya seperti sebelumnya, artinya modem X53 5G untuk downlink hingga 3,7 Gbps dan uplink 1,6 Gbps, triple IPS (Spectra 570L) dan sebagainya.
Snapdragon 695
Qualcomm menghadirkan Snapdragon 695 sebagai penerus dari Snapdragon 690. Kali ini, Snapdragon 695 punya dukungan mmWave 5G (yang tidak dimiliki 690). Diperkirakan chipset terbaru ini akan lebih populer dengan operator yang mempromosikan jaringan mmWave mereka, tetapi ada juga beberapa peningkatan kinerja yang layak.
Selain itu, Qualcomm juga menegaskan bahwa Snapdragon 695 memiliki peningkatkan kinerja CPU hingga 15% dan kinerja GPU hingga 30%. Hal ini karena Snapdragon 695 memiliki inti CPU yang lebih baru, yakni Kryo 660 (vs. 560 untuk chipset yang lebih lama) dan Adreno 619 (vs. 619L).
Bagian utama lainnya dari peningkatan yang dilakukan oleh Qualcomm adalah pengembangan teknologi proses yang digunakan. Snapdragon 695 adalah SoC yang dikembangkan dengan teknologi proses 6 nm, menggantikan chipset 8 nm yang lebih lama, yang seharusnya menjadi keuntungan dari sisi efisiensi energi.
Snapdragon 680
Chipset lainnya yang diluncurkan oleh Qualcomm adalah Snapdragon 680. Chipset ini datang dengan fitur modem 4G LTE, karena itu chipset ini akan dipakai oleh sejumlah pabrikan smartphone yang masih getol memproduksi perangkat kelas menengah ke bawah (mid-to-low). Semuanya adalah campuran fitur lama dan baru.
Sebagai permulaan, Snapdragon 680 dibuat pada simpul 6nm yang sama dengan saudara kandungnya. Namun, chipset ini menggunakan inti CPU Kryo 265, yang mungkin merupakan versi upgrade dari inti Kryo 260 yang digunakan paling baru di Snapdragon 662 (chip 11 nm). Yang ini juga memiliki GPU Adreno 610 yang sama.
Catatan positif yang dimiliki oleh Snapdragon 680, dukungan kamera akan dilayani oleh tiga ISP, Spectra 346. Ya! Dukungan tiga ISP memang cukup langka di luar desain kelas atas. Berkat dukungan tersebut memungkinkan chipset untuk memproses data gambar dari tiga kamera secara bersamaan.
Snapdragon 480+
Snapdragon 480 yang sebelumnya telah ditelurkan oleh Qualcomm adalah chipset seri 400 pertama dari Qualcomm dengan dukungan modem 5G. Kehadiran chipset ini memacu banyak pabrikan smartphone untuk meluncurkan smartphone 5G yang lebih terjangkau.
Nah! Snapdragon 480+ sebagian besar memiliki kesamaan dengan Snapdragon 480, tetapi chipset ini lebih cepat. Snapdragon 480+ masih datang sebagai chipset 8 nm dengan inti CPU Kryo 460 yang relatif lama dan GPU Adreno 619. Namun, CPU utama sekarang berjalan pada 2,2 GHz (naik dari 2,0 GHz), GPU juga dipercepat.
Chipset ini dapat mendorong tampilan 1080p+ hingga 120Hz, sedangkan Snapdragon 680 hanya dapat melakukannya pada 90Hz. Dan kemudian ada konektivitas generasi berikutnya – modem X51 pada 480+ yang mendukung jaringan sub-6 dan mmWave 5G.
Namun, kita harus menunggu hasil nyata dari kinerja seluruh chipset yang diluncurkan oleh Qualcomm. Snapdragon 680 mungkin akan lebih hemat daya, sedangkan 480+ akan menawarkan kecepatan lebih. Harga dari setiap chipset yang diluncurkan juga akan mempengaruhi pilihan para pabrikan smartphone tentunya.
HMD Global, yang sekarang memegang penuh brand Nokia, tertarik dengan Snapdragon 480+ (sudah menggunakan 480 di beberapa modelnya). OPPO tampaknya mengincar Snapdragon 695 untuk dukungan mmWave tambahan. Sementara, Xiaomi menyatakan minatnya pada 695 dan Snapdragon 778G+.
Namun, belum ada informasi lebih lanjut kapan perangkat pertama dengan dukungan chipset terbaru ini akan diluncurkan. Model Plus pada dasarnya adalah perangkat keras yang sama, jadi mereka harus keluar dari pintu sebelum desain baru. Kita juga berharap akan lebih banyak pabrikan smartphone yang mengadopsi chipset baru ini.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?