OnePlus kerap kali mengalami masalah, seperti inverted display dan dukungan software yang tidak maksimal. Seperti kita ketahui bahwa smartphone OnePlus menggunakan software OxygenOS. Melalui software tersebut ternyata ada isu baru mengenai adanya penarikan data user.
Isu ini pertama kali ditemukan oleh Chris Moore, pemilik dari blog UK-based security dan technology. Chris Moore menemukan isu ini ketika mengakses security smartphonenya dan menemukan ada proses request ke domain “open.oneplus.net”. Data yang direquest antara lain:
- Reboot timestamps
- Charging timestamps
- Screen on/off timestamps
- Device firmware details
- Device serial number
- Device IMEI
- MAC address
- App processes and accompanying timestamps.
Seluruh detail di atas merupakan data yang sangat rahasia untuk pengguna. Seharusnya OnePlus tidak perlu melakukan hal tersebut tanpa adanya request permission. Namun ini sepenuhnya bukan salah vendor juga, karena ada kemungkinan pengguna secara tidak sadar langsung menekan “Allow” ketika ada request akses data tersebut.
Ada beberapa cara untuk mencegah hal ini terjadi. Pengguna dapat menginstal aplikasi keamanan seperti NetGuard. Aplikasi tersebut dapat memblokir domain tersebut atau membekukan transmitting apps seperti OnePlus Device Manager and OnePlus Device Manager. Cara lainnya adalah dengan menginstall custom ROM seperti Lineage OS yang memiliki fitur PrivacyGuard.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?