Perusahaan label rekaman dan manajemen artis Trinity Optima Production (TOP) kembali mengumumkan inovasi bisnisnya. Melalui salah satu unit bisnisnya, Trinity Optima Plus (TOP+) menyatakan telah menjadi salah satu pemegang saham di GPX (Generation of Power and Xtraordinary).
GPX sendiri adalah tim e-sports sekaligus perusahaan talent management dan entertainment. Pendiri GPX merupakan mantan pro player di kompetisi Mobile Legends Professional League (MPL), yakni Eko Julianto (Oura), Yurino Putra Angkawijaya (Donkey), dan Steven Kurniawan (Marsha).
Seperti dijelaskan oleh CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho bahwa perusahaannya tengah mengarah ke sebuah transformasi, salah satunya dengan mengembangkan ekosistem hiburan komprehensif di Indonesia, seperti industri e-sport.
“Guna menuju ke arah transformasi yang diinginkan, kami ingin masuk ke beragam sektor yang strategis dan tentunya punya value jangka panjang. Salah satu industri yang kami targetkan adalah e-sport. Karena itu, kami berani untuk kolaborasi strategis dengan GPX,” ujar Yonathan.
Sementara, Juru Bicara Muda Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) Yudistira Adipratama mengatakan bahwa terdapat sekitar 465 juta penonton e-sports di seluruh dunia. Angka tersebut naik mencapai 6,7 persen dari tahun sebelumnya. Di Indonesia sendiri, terdapat lebih dari 53 juta gamers.
Tentu saja, keterlibatan brand atau perusahaan sebagai sponsor di tim e-sports bukanlah hal baru. Namun, TOP+ memberikan sentuhan yang berbeda di dalam keterlibatannya di dalam GPX. Harapannya, kontribusi yang diberikan oleh TOP+ bisa membesarkan GPX beserta komunitasnya.
“Core bisnis kami ada pada artist management. Disini, kami berkesempatan membantu GPX secara operasional dan manajemen. Misalnya saat melakukan rekrutmen pemain dan talent, pengelolaan perusahaan, sampai aspek legal dan good governance practice,” ujar Direktur TOP+ Dwi Santoso
Terbaru, TOP+ terlibat dalam pencarian sponsor dan supervisi produksi program baru di kanal YouTube GPX yang berjudul “The Founders”. Bersama ketiga founders sebagai host, program ini mengundang bintang tamu baik dari dunia e-sports maupun e-ntertainment.
Episode perdana yang mengundang eks pro player EVOS Legends, yakni Wann, Rekt, dan Luminaire yang bersama Oura dan Donkey menjuarai turnamen dunia M1 World Championship, bahkan mendapat peringkat trending nomor satu hanya dalam waktu 19 jam sejak diupload.
Ditambahkan oleh Dwi bahwa keputusan untuk melebarkan sayap ke bisnis e-sports adalah bagian dari strategi agar tetap relevan di kalangan generasi muda. Karena itu, dari sekian banyak klub e-sport Indonesia, TOP+ memilih untuk berinvestasi pada GPX.
“Banyak talenta baru yang tumbuh dengan melihat permainan Oura, Donkey dan Marsha yang berkali-kali menang di liga esports dunia. Ketiga founders juga menyalurkan visi misi yang cocok dengan TOP+ lewat GPX, yaitu bisnis yang jujur dan talent oriented,” ujar Dwi.
Selain itu, Dwi juga menyebut, potensi bisnis e-sports sangat luas dan tidak terbatas pada kompetisi Ia memaparkan, pendapatan dari e-sports saat ini terbagi ke dalam beberapa segmen, antara lain sponsor, iklan, merchandise, streaming, hak siar, dan publikasi.
“Belum lagi cross sector brand extension. Di TOP+ kami sudah lama melakukan pemetaan semacam ini, agar setiap talent dan partner yang kami kelola punya daya saing dan nilai jual tinggi untuk karya atau skill mereka. Termasuk untuk GPX, banyak rencana kolaborasi yang masih kami eksplor,” pungkas Dwi.
Sementara, kehadiran TOP+ di dalam GPX juga disambut gembira oleh Chief Executive Officer GPX, Eko “Oura” Julianto. Ia menyampaikan apresiasinya kepada TOP+ atas investasi stategis ini. Harapannya, tim e-sport GPX bisa semakin profesional dalam mengelola bisnis ke depannya.
“Saat ini dari founders posisinya juga masih merintis, maka kolaborasi strategis yang tepat dengan bisnis berpengalaman seperti TOP tentunya berperan penting dalam manajemen klub. Ke depan, harapannya tim GPX bisa semakin profesional dalam mengelola bisnis internal dan eksternal,” ucap Oura.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?