Seiring berkembangnya kejahatan terbaru dengan modus pengiriman pesan singkat dari pihak yang tidak bertanggung jawab melalui sejumlah platform instant messaging, Telkomsel mengimbau pelanggan untuk terus waspada dan berhati-hati dalam merespon hal tersebut.
Ya! Telkomsel meminta pelanggan untuk tidak mendownload (install) file *.APK atau tautan (link) fiktif, yang diduga kuat berisi malware. Modus kejahatan tersebut umumnya menggunakan metode social engineering, yakni teknik manipulasi dengan memanfaatkan kesalahan/kekhilafan manusia.
Sejumlah modus kejahatan download *.APK fiktif dilakukan antara lain melalui permintaan pelaku kepada masyarakat mendownload beberapa jenis file *.APK yang menyampaikan adanya undangan pernikahan/perayaan tertentu, dan kini mengatasanamakan file *.APK Aplikasi MyTelkomsel fiktif.
Seluruh modus tersebut memiliki potensi tindak kejahatan, untuk itu diperlukan kewaspadaan lebih dari pelanggan Telkomsel untuk tidak perlu menanggapi permintaan yang dimaksud dan tidak menginformasikan kode apa pun kepada pihak yang tidak dikenal.
Untuk pelanggan pascabayar Telkomsel Halo, guna menjaga kenyamanan, disarankan untuk senantiasa memantau atau melakukan pengecekan limit (batas) penggunaan Telkomsel Halo secara rutin. Hal ini bertujuan agar selaras dengan penggunaan bulanan.
“Telkomsel serius menangani maraknya potensi penipuan yang berpotensi terjadi kepada pelanggan kami. Kami juga senantiasa terus melakukan sosialisasi secara berkala melalui seluruh kanal layanan pelanggan,” ujar Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono.
Lebih lanjut, Saki menambahkan bahwa hal itu dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan Telkomsel siap berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait guna menindaklajuti jika ada laporan dari korban berbagai modus kejahatan, terutama yang mengatasnamakan layanan Telkomsel.
“Pelanggan Telkomsel diimbau meningkatkan kewaspadaan untuk tidak sembarangan mendownload file atau mengakses tautan (link) sembarangan dan tidak memiliki kejelasan, jangan segera percaya jika ada penawaran hadiah secara langsung, serta tidak memberikan informasi data pribadi,” tambah Saki.
Telkomsel memastikan tidak pernah meminta kode verifikasi dalam bentuk apa pun, termasuk mengirimkan permintaan kepada pelanggan untuk mengunduh file *.APK. Saat ini ditemukenali bahwa modus kejahatan yang dilakukan oleh pelaku kejahatan yakni mengirimkan file *.APK fiktif.
Harapan pelaku, calon korban mengakses dan kemudian mengunduh file *.APK fiktif tersebut. Setelah proses instalasi selesai, calon korban diminta memberikan izin akses ke beberapa aplikasi yang memungkinkan pelaku kejahatan mencuri data rahasia secara langsung dari gawai calon korban.
Sejumlah data yang dapat diakses, antara lain seperti foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital/fintech. Jika akses sudah diberikan ke pelaku, maka sangat dimungkinkan bagi pelaku kejahatan memiliki kontrol terhadap gadget korban.
Saki lebih lanjut menambahkan, Telkomsel juga telah menyediakan berbagai kanal layanan bagi pelanggan yang ingin mendapatkan informasi ataupun melakukan pengaduan jika mengalami potensi penipuan atau kejahatan yang mengatasnamakan Telkomsel.
Pelanggan dapat menghubungi layanan Call Center 188, mengirimkan SMS ke 1166 dengan format: PENIPUAN#NOMOR PENIPU#ISI SMS PENIPUAN, mengirimkan email ke cs@telkomsel.com, atau membuat laporan ke akun resmi media sosial Telkomsel.
“Kami juga ingin mengingatkan kembali bahwa segala informasi untuk pelanggan, Telkomsel selalu menggunakan mekanisme pemberitahuan resmi, seperti melalui surat, pemberitaan di media massa nasional, informasi di GraPARI terdekat, di Call Center Telkomsel, serta situs resmi Telkomsel,” tutup Saki.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?