Dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia 2023 (World Stroke Day 2023), OMRON Healthcare Indonesia memperkenalkan fitur baru, yakni Stroke Risk Calculator di website OMRON, QR code dan aplikasi OMRON Connect untuk memberdayakan pengguna dalam memperkirakan risiko stroke.
Kalkulator ini merupakan bagian dari kampanye yang digelar oleh OMRON, yakni ‘Angkat Lengan Baju,
Turunkan Risiko Stroke’. Selain itu, hasil kalkulasi yang dikeluarkan oleh Stroke Risk Calculator dapat memperkirakan risiko seseorang dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Stroke sendiri adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu. Hal ini dapat terjadi pada tubuh manusia karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Sebuah studi yang dilakukan oleh OMRON menemukan bahwa pasien hipertensi yang rutin memeriksa tekanan darah mereka di rumah, dapat mengurangi tekanan darah mereka rata-rata sebesar 10 mmHg (Studi Internal OMRON yang dilakukan sejak November 2021 hingga Oktober 2022).
Seseorang dapat mencegah stroke dengan memantau tekanan darah dan gaya hidup mereka. Nah! Kehadiran Stroke Risk Calculator memungkinkan pengguna berusia 20 hingga lebih dari 90 tahun #TauLebihAwal (mendeteksi lebih awal) risiko stroke mereka.
Hasil yang disajikan oleh Stroke Risk Calculator berdasarkan dari 20 pertanyaan yang telah teruji secara ilmiah dalam waktu 3 menit. Selain itu, pengguna juga mendapatkan informasi penting tentang bagaimana mereka dapat mengurangi risiko stroke.
Kalkulator ini dikembangkan oleh Auckland University of Technology, Selandia Baru, dengan bantuan lebih dari 300 ahli stroke terkemuka dari 102 negara yang menjadikan proyek ini sebagai inisiatif kesehatan seluler kolaboratif internasional terbesar di dunia, berkat kemitraan yang luas ini.
Stroke Risk Calculator
Seperti dijelaskan oleh Alexis En, Director, Marketing and Digital Health, OMRON Healthcare Singapore dihadapan sejumlah media di Jakarta, (24/10), bahwa pola makan, kebiasaan, dan gaya hidup yang buruk semuanya berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke.
“Dengan visi ‘Going for Zero’, OMRON ingin memperkenalkan Stroke Risk Calculator di dalam aplikasi OMRON Connect sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses untuk mengukur risiko terkena stroke, dan mengambil tindakan pencegahan sebelum terlambat,” kata Alexis En.
Stroke Risk Calculator merupakan sebuah fitur yang ada di dalam aplikasi OMRON Connec. Interface-nya memberikan gambaran umum yang komprehensif kepada para pengguna mengenai kondisi tekanan darah, durasi dan kualitas tidur, berat badan dan BMI (indeks massa tubuh), dan sebagainya.
Cegah stroke dengan Cara Ini!
Stroke sering terjadi secara tiba-tiba dengan kondisi yang parah, seperti kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan. Stroke yang menyerang secara tiba-tiba juga bisa membuat kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh, dan kehilangan koordinasi.
Seperti dijelaskan oleh Prof.Dr.dr.Yuda Turana, Sp.S, Anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi
Indonesia (InaSh) bahwa perawatan medis yang cepat dan tepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan dari stroke.
“Ada sepuluh faktor risiko yang dapat diobati, seperti hipertensi, detak jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium), merokok, diet, dan olahraga, dapat mencegah hingga 90% stroke. Tidak kalah penting adalah pencegahan dengan memeriksa tekanan darah secara rutin di rumah,” ujar dr. Yuda.
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, satu dari empat orang dewasa di Asia Tenggara memiliki tekanan darah tinggi. Meskipun demikian, hanya satu dari tiga orang yang menjalani pengobatan, dan hanya satu dari sepuluh orang yang kondisinya terkendali.
Sebuah studi internal yang dilakukan oleh OMRON dari bulan November 2021 hingga Oktober 2022 menemukan bahwa melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur di rumah dapat mengurangi risiko stroke hingga 54%. Karena itu, OMRON mengembangkan OMRON Complete.
“Memantau tanda-tanda vital seperti tekanan darah dan elektrokardiogram secara teratur sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelola kondisi tanpa gejala seperti hipertensi dan irama jantung yang tidak normal,” Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia.
OMRON mengembangkan OMRON Complete sebagai alat untuk monitor tekanan darah lengan atas dengan teknologi EKG built-in. Tak hanya untuk mengukur tekanan darah, OMRON Complete juga dapat dimanfaatkan untuk mengukur EKG secara bersamaan.
Memiliki kemampuan untuk mengukur kedua faktor risiko stroke ini dalam satu alat, tentu saja OMRON Complete akan memudahkan mereka yang hidup dengan AFib untuk melacak kondisi mereka dan mengetahui kapan harus mencari pengobatan.
“Hipertensi sering disebut sebagai ‘silent killer’ karena banyak orang yang tidak menyadarinya. Jadi, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memonitor tekanan darah kalian secara teratur di rumah, dan kalian bisa menggunakan OMRON Complete” pungkas Tomoaki Watanabe.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?