Human interface solution developer Synaptics resmi mengumumkan platform multi-factor biometrik baru yang dapat digunakan pada perangkat smartphone, PC notebook, dan tablet. Platform baru ini dikembangkan dan merupakan hasil kolaborasi dengan KeyLemon, perusahaan identifikasi wajah.
Dilansir dari Gizmochina, platform baru ini akan mengombinasikan sidik jari dan pengenalan wajah, sehingga memungkinkan perangkat mobile untuk dibuka dalam beberapa cara, tergantung selera pengguna. Terlepas dari fitur membuka perangkat, platform ini juga menyediakan beberapa tingkat keamanan untuk transaksi keuangan serta membuka informasi sensitif lainnya dalam perangkat karena pengguna akan diminta untuk melewati garis pengamanan melalui dua mode otentikasi.
Satu hal yang menarik dari sistem ini yakni adanya fitur teknologi anti-spoof serta penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang dapat membedakan antara pemilik perangkat sebenarnya atau pun bukan. Jadi, tidak hanya mencatat wajah tapi juga bisa mempelajari tindakan refleks seperti mata berkedip dan pola gerakan kepala untuk mencegah spoofing atau imitasi.
Synaptics telah mengisyaratkan bahwa mereka juga berusaha untuk memperluas platform dengan memasukkan tambahan biometrik dan faktor keamanan. Perusahaan juga melanjutkan untuk memperkenalkan teknologi sensor sidik jari yang memungkinkan untuk pemindaian sidik jari melalui kaca, sehingga membuka potensi tampilan desain smartphone bebas dari tombol fisik yang telah tertanam sensor pengenalan sidik jari. Ini bukan hal yang baru lantaran sudah diadopsi oleh Xiaomi Mi 5S dengan sensor sidik jari ultrasonik underglass.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?