Platform generative artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang generatif telah menjadi bagian penting dari keseharian generasi muda. Tak hanya mampu mendorong produktivitasnya, tetapi platform AI generatif tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi kreativitas.
Google menemukan, 29% Gen Z menggunakan AI untuk menyelesaikan pekerjaan seperti menerjemahkan dan menyortir data. Lalu, 35% Gen Z memanfaatkan AI untuk edit foto dan video via smartphone. Tak ketinggalan, 22% Gen Z juga memaksimalkan teknologi AI pada kamera smartphone.
Dengan semua mata kini tertuju pada AI, maka semakin luas potensi dan manfaat terbaiknya yang dapat dieksplorasi lebih lanjut, khususnya di perangkat mobile yang menjadi daily driver konsumen. Samsung memahami bahwa teknologi AI generatif memberi dampak yang signifikan bagi penggunanya.
Tak hanya lebih kreatif, teknologi AI generatif juga bisa membuat penggunanya lebih produktif. Melalui terobosan baru Galaxy AI, Samsung merevolusi industri teknologi lewat adopsi kecerdasan buatan dalam genggaman yang belum pernah ada sebelumnya.
“Tidak ada perusahaan yang dapat memanfaatkan potensi AI seperti Samsung. Mengapa? karena kami selalu mengedepankan keterbukaan bagi seluruh pengguna di setiap lini perangkat yang kami hadirkan,” ucap Verry Octavianus, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia.
Lebih lanjut, Verry menyebutkan bahwa Galaxy AI adalah terobosan yang menggabungkan AI on device dan AI berbasis cloud. Ini dibangun atas kolaborasi terbuka Samsung bersama para pemimpin industri dengan visi yang sama untuk menghadirkan cara baru dalam mentransformasi gaya hidup masyarakat.
Melalui Galaxy AI, Samsung membuka berbagai kemungkinan baru yang dapat diakses dengan mudah melalui perangkat ponsel pengguna di mana saja melalui kecerdasan buatan. Ini dapat memudahkan kebutuhan pengguna di segala aspek, termasuk mengatasi hambatan berkomunikasi.
Salah satu bentuk manfaat yang bakal ditunjukkan oleh Galaxy Ai adalah AI Live Translate Call yang mampu menghasilkan terjemahan audio dan teks secara real time saat pengguna menelepon layaknya memunculkan subtitle kala streaming konten favorit.
“Kehadiran Galaxy AI akan mendorong implementasi AI, baik secara strategis maupun etis, berkat kemampuannya dalam mendobrak hambatan-hambatan yang bisa ditemui pada kehidupan secara instan,” ungkap Pakar AI dan Founder of Kata.ai Irzan Raditya.
Dengan begitu, Galaxy AI mampu menjadi solusi yang akan membuka banyak sekali peluang bagi semua orang untuk terhubung satu sama lain, berbagi kesamaan minat, hingga berkolaborasi dalam bekerja maupun berkarya, tak peduli mereka berasal dari mana.
Irzan pun meyakini, AI punya potensi besar untuk tidak hanya membuat hidup jadi lebih mudah, namun juga membuat pengguna melakukan lebih banyak hal bermanfaat. Dengan AI, pekerjaan yang sebelumnya butuh waktu lama untuk diselesaikan, kini bisa dituntaskan lebih cepat.
Berdasarkan data Google, 43% Gen Z sudah memiliki awareness terhadap teknologi AI. Beberapa di antara mereka pun sudah mengadopsi pemanfaatan AI untuk membantu kegiatan sehari-hari. Perilaku tersebut tak terlepas dari penetrasi teknologi AI di bidang profesional maupun kreatif.
“Mereka adalah early adopter dari platform AI generatif, dimana teknologi ini sudah menjadi bagian yang penting bagi kehidupan sehari-hari mereka. Data kami menunjukkan bahwa 1 dari 5 kalangan Gen Z menggunakan AI,” ucap Country Head of Android of Google Indonesia, Denny Galant.
Denny juga menjabarkan bahwa Gen Z menggunakan AI atau kecerdasan buatan dalam mempermudah komunikasi baik itu menyusun email atau chat response, dan 23% memanfaatkan AI sebagai virtual assistant untuk mempermudah keseharian mereka.
Tren tersebut juga menunjukkan kesiapan pengguna dalam mengadopsi dan mengekspansi manfaat teknologi AI lebih dari sebelumnya. Maka dari itu, Gen Z dan milenial perlu upgrade skill mereka untuk bisa bersaing di era modern, yang salah satunya dilakukan dengan meningkatkan adopsi platform AI.
AI, khususnya AI generatif dapat membantu Gen Z menyelesaikan lebih cepat pekerjaannya hingga membuka inspirasi dan imajinasi dalam berkarya. Sekarang pun saatnya bagi milenial dan Gen Z untuk upgrade skill agar mereka juga bisa bersaing di era modern.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?