Di sela-sela gelaran International Astronautical Congress 2017 yang berlangsung di Adelaide, Australia, Elon Musk selaku CEO SpaceX membeberkan sejumlah program terkait teknologi roket yang tengah dikembangkan perusahaan aeronautika asal Amerika tersebut.
Disitat dari Gizmodo, SpaceX dikabarkan tengah sibuk merakit roket baru berukuran 10 kali lebih besar dari satelit Hubble. Sayangnya, hingga saat ini kode atau penamaan dari roket tersebut masih dirahasiakan.
Rencananya, roket baru tersebut akan digunakan menjelajah ruang angkasa, membuat stasiun di bulan dan melakukan perjalanan ke Mars guna mencari sumber air serta membangun stasiun pengisian bahan bakar roket pada planet yang akan menjadi “rumah” kedua bagi umat manusia.
Selain melakukan tugas luar angkasa, roket tersebut rencananya juga digunakan untuk mengantar manusia ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang sangat cepat. Musk memprediksi roket ini sanggup mengantar manusia dari suatu benua ke benua lainnya dalam waktu kurang dari 1 jam.
Bisa dikatakan, roket tersebut akan melesat dengan sangat cepat. Roket yang digunakan SpaceX untuk melakukan tugas ini adalah BFR, yang mana bentuknya mirip dengan roket Falcon atau seperti bentuk kapsul.
Lantas, bagaimana cara kerja roket ini? Musk dan SpaceX belum memberikan penjelasan detail perihal cara kerja roket tersebut. Namun, Musk sempat memposting video yang berisi representasi atau gambaran mengenai roket tersebut pada akun Instagram resmi miliknya.
Sesuai dengan video yang diposting Musk, sebelum melakukan proses peluncuran, penumpang akan diangkut dari pelabuhan menunju lokasi peluncuran dengan sebuah kapal. Lalu penumpang masuk ke dalam roket, dan roket akan melintasi orbit bumi dengan kecepatan 27.000 km/ jam.
Setelah sampai di tujuan, roket akan turun dengan posisi vertikal, dimana kepala roket berada pada bagian atas. Pada video tersebut, SpaceX juga menunjukkan laporan estimasi waktu yang diperlukan roket tersebut untuk melejit.
Contohnya, dari New York ke Shanghai hanya ditempuh dalam waktu 39 menit, dari Hongkong ke Singapura hanya diperlukan waktu selama 22 menit, dan dari Bangkok ke Dubai hanya ditempuh dalam waktu 27 menit.
Baca juga
- Samsung Perkenalkan Teknologi Dual-camera ISOCELL
- OPPO Pamer Teknologi 5X Dual-Camera Zoom, Apa Istimewanya?
- 7 Teknologi Smartphone yang Bakal Eksis Tahun 2017
Tentu saja, pertanyaan yang juga timbul, berapa biaya yang dibutuhkan untuk memanfaatkan roket tersebut sebagai alat transportasi. Pasalnya, biaya peluncuran akan memakan banyak biaya, setidaknya diperkirakan bisa mencapai puluhan juta dollar.
Meski begitu, jika hal ini benar-benar terjadi, roket baru buatan SpaceX tersebut akan menjadi alat transportasi tercepat dan termahal di dunia. Lalu, apakah pembaca DroidLime juga tertarik untuk terbang bersama roket ini?
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?