Pasar smartphone global mencatat pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam hampir 5 tahun, dengan pengiriman tahunan menyentuh 1,39 miliar unit pada tahun 2021. Namun, meskipun tumbuh 4% YoY, penjualan tahunan masih tetap lebih rendah dari tingkat sebelum pandemi karena kekurangan komponen.
Sebagai perbandingan, pengapalan smartphone global yang tertinggi terjadi pada tahun 2017, yakni 1,55 miliar unit. Tercatat, keberhasilan tersebut merupakan sebuah rekor yang belum terpecahkan. Pemulihan pertumbuhan didorong oleh permintaan yang tinggi pasca-pandemi di kawasan seperti Amerika Utara, Amerika Latin, dan India.
Sementara, di Amerika Serikat, sebagian besar permintaan adalah perangkat pertama Apple yang punya dukungan 5G, yakni seri iPhone 12. Dan di India, penjualan terbaik datang dari tingkat penggantian yang lebih tinggi, ketersediaan yang lebih baik, dan pilihan pembiayaan yang lebih menarik.
Justru di Cina terjadi kejutan, dengan pasar yang menyusut karena masalah sisi penawaran dan dikombinasikan dengan masalah sisi permintaan dari perpanjangan siklus penggantian. Pengiriman smartphone global Apple tumbuh 18% YoY mencapai rekor 237,9 juta unit pada tahun 2021 karena respons yang baik untuk seri iPhone 12.
Apple, perusahaan teknologi yang berbasis di Cupertino ini bahkan menjadi merek smartphone teratas di Cina, melewati vivo. Tak hanya itu, Apple pun berhasil menyalip Samsung sebagai merek ponsel pintar Nomor 1 secara global pada Q4 2021.
Catatan lainnya, pengiriman global Xiaomi juga mencapai rekor tertinggi, dengan total 190 juta unit pada tahun 2021, yang merupakan pertumbuhan 31% YoY. Meskipun berkinerja baik di paruh pertama tahun ini, kekurangan pasokan pada Semester 2 2021 membuatnya tergelincir di posisi kelima di negara asalnya.
Bergabung dengan yang disebutkan di atas, ada juga OPPO yang merupakan OEM lain yang mencapai rekor pengiriman pada tahun 2021, tumbuh sebesar 28% dan menjual 143,2 juta unit. OPPO kembali menderita karena kendala pasokan pada kuartal terakhir dan sebagian besar pengirimannya berasal dari H1 2021.
Sementara itu, vivo tumbuh 21% YoY, mencapai pengiriman tahunan sebanyak 131,3 juta unit tahun lalu. Ini berkat penetrasi offline yang begtu kuat dan portofolio produk yang begitu luas. Namun, vivo turun 9% YoY di Q4 2021, setelah didepak oleh Apple di Cina.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?