Model Paling Dasar iPhone 12 Mungkin akan Dijual Sekitar US$ 749

Jeff Pu, yang juga seorang analis mengatakan bahwa model iPhone 12 yang paling dasar akan dibanderol seharga US$ 749. Ini lebih mahal dari seri iPhone 11 yang paling dasar, yang diperkenalkan tahun lalu.

Updated 12 Jul, 2020, 10:30am

Eko Lannue Ardy

Diperkirakan, dalam beberapa bulan dari sekarang Apple akan meluncurkan seri iPhone 12. Rumornya, smartphone tersebut akan datang tanpa charger dan earpod yang biasanya dijual sepaket. Sekarang, laporan terbaru menyebutkan harga model entry-level akan dibanderol lebih mahal US$ 50 (Rp700 ribuan) dari generasi sebelumnya.

Laporan tersebut datang dari seorang analis yang bernama Jeff Pu (via MacRumors). Dia memperkirakan, model paling dasar dari iPhone 12 akan ditawarkan seharga US$ 749 atau sekitar Rp10,8 juta. Varian ini diharapkan hadir dengan layar OLED 5,4 inci, chipset A14 5nm, konektivitas 5G dan pengaturan dua kamera.

Sebagai perbandingan, Apple pada tahun lalu menjual seri iPhone 11 yang paling dasar dengan harga US$ 699 atau sekitar Rp10 juta. Ya! lebih murah US$ 50 dari iPhone XR yang dirilis pada tahun 2018. Sementara itu, Jon Prosser, yang juga seorang informan mengklaim bahwa harga iPhone 12 akan dijual seharga US$ 649 atau sekitar Rp9,4 juta.

Karena iPhone 12 dilaporkan akan datang dengan dukungan konekivitas 5G, Jeff Pu menambahkan bahwa konsumen diperkirakan tidak akan keberatan dengan kenaikan harga tersebut. Selain itu, permintaan juga tidak akan terpengaruh. Namun, tidak adanya charger dan earpod, dapat menimbulkan sedikit kontroversi.

Meskipun diperkirakan akan ada kenaikan harga, seri iPhone 12 yang akan segera diluncurkan oleh Apple ini masih terbilang lebih murah dari pesaing utamanya, Galaxy S20. Sekadar nformasi untuk kalian, Galaxy S20 di pasar Amerika Serikat dibanderol seharga US$ 999 atau sekitar Rp14,5 juta.

Apple, yang kita kenal sebagai raksasa teknologi asal Cupertino ini juga diharapkan akan memasarkan seri iPhone 12 sebanyak 15 hingga 20 juta unit di tahun ini. Saat ini, Apple memang sedang galau karena jadi salah satu pabrikan smartphone yang terkena imbas dari penyebaran COVID-19.