Samsung belum lama ini telah merilis satu laporan terbaru terkait dengan lini bisnis chipset yang digarapnya. Laporan tersebut menyebutkan bahwa produsen elektronik asal Korea Selatan ini berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar US$15,7 miliar dengan kuntungan mencapai US$7,2 miliar.
Satu hal yang terbilang menarik dari laporan tersebut bahwa keuntungan yang diraih oleh Samsung besarnya adalah dua kali dari keuntungan yang diraih oleh Intel. Ya! Raksasa di industri chipset tersebut hanya mampu meraih keuntungan US$3,8 miliar dari total pendapatan sebesar US$13,8 miliar pada Q2 tahun 2017.
Patut untuk kita ketahui bersama, selama 24 tahun terakhir Intel selalu berhasil meraih keuntungan yang besar di industri ini. Namun, Samsung kali ini berhasil melakukan “take over” tanpa membuat satu pun chipset yang ditujukan untuk perangkat desktop.
Lewat chipset Exynos, Samsung memang bisa dikatakan secara perlahan-lahan akan bersaing ketat dengan pabrikan chipset lainnya, seperti Qualcomm dan MediaTek. Sedangkan Intel sendiri bisa dibilang gagal dalam pengembangan chipset yang ditujukan untuk perangkat mobile atau wearable.
Baca Juga
- Samsung Sudah Buka Registrasi Galaxy Note 8 di Australia
- Diam-diam Samsung Umumkan Galaxy J7 Nxt
- Dual-camera Samsung Galaxy Note 8 Dibekali 3x Optical Zoom
Diperkirakan, keuntungan Samsung akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2017 ini. Hal itu dianggap wajar karena Samsung sendiri juga dikabarkan saat ini sedang menggarap chipset untuk kebutuhan indutri otomotif yang terus bergerak dengan inovasi-inovasinya, salah satunya terkait dengan autonomous cars.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?