Penandatanganan kerja sama bisnis antara Nokia dengan Xiaomi jadi pembicaraan menarik di industri smartphone global. Banyak hal yang akan dilakukan oleh kedua perusahaan ini, terutama terkait dengan lisensi paten yang dimiliki.
Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani, Nokia akan menyediakan peralatan infrastruktur jaringan untuk Xiaomi. Hal ini akan meningkatkan kapasitas dan kinerja dengan biaya yang lebih murah dari produsen smartphone asal Cina tersebut.
Tak berhenti sampai di situ, kedua perusahaan ini juga akan bekerja sama dalam solusi koneksi dan transportasi data. Menariknya, baik Nokia dan Xiaomi akhirnya akan menggali peluang yang lebih besar di bidang Internet of Things alias IoT.
Nantinya, Xiaomi juga dapat memanfaatkan portofolio paten milik Nokia jika ingin ekspansi pasar yang lebih luas, terutama ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Untuk diketahui bersama, saat ini Xiaomi telah hadir di lebih dari 30 negara, yang sebagian besar berada di wilayah Asia Tenggara.
Di sisi lain, Nokia bisa belajar lebih banyak dari Xiaomi soal pengalamannya di bidang Internet of Things. Bisa dibilang, ekosistem Xiaomi telah terhubung dengan 60 juta perangkat, delapan juta di antaranya aktif setiap hari.
Baca Juga
- Menunggu Xiaomi Redmi Note 5? Ini Bocoran Spesifikasinya
- Data Ini Ungkap Info Dual-camera Xiaomi Redmi Pro 2
- Xiaomi Siapkan Riva, Lebih Murah dari Redmi 4A?
Tak sedikit pengamat teknologi di banyak negara yang memprediksi bahwa kerja sama Nokia dan Xiaomi ini akan mempercepat peningkatan inovasi, terutama yang berhubungan langsung dengan industri gadget, infrastruktur jaringan dan IoT.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?