Ilmuwan Inggris Kembangkan Solusi Isi Daya Smartphone Menggunakan Urin

Para ilmuwan di Inggris telah meluncurkan sel bahan bakar energi bersih terbaru yang mampu mengubah kotoran manusia menjadi listrik. Solusi baru ini dikembangkan oleh tim peneliti di Bristol BioEnergy Centre.

Updated 03 Nov, 2021, 9:30am

Eko Lannue Ardy

Dorongan untuk mengembangkan solusi energi terbarukan telah kita lihat bersama dengan adanya peningkatan adopsi rumah bertenaga surya, mobil bertenaga baterai, dan banyak lagi. Kita mungkin akan segera melihat bentuk baru pembangkit energi dari limbah.

Pasalnya, para ilmuwan di Inggris telah meluncurkan sel bahan bakar energi bersih terbaru yang mampu mengubah kotoran manusia menjadi listrik. Solusi baru ini dikembangkan oleh tim peneliti di Bristol BioEnergy Centre dan proyek ini dikenal sebagai “pee power”.

Untuk pertama kalianya, solusi tersebut ditunjukkan oleh Bristol BioEnergy Centre di festival Glastonbury sekitar dua tahun yang lalu. Selain itu, para tim peneliti juga berharap bisa memberikan kemajuan pada proyek ini yang akan memungkinkan penyebaran ke seluruh rumah tangga suatu hari nanti.

Pada festival Glastonbury yang digelar 2019 lalu, para ilmuwan mampu membuktikan bahwa urin dapat menghasilkan pasokan listrik yang stabil dengan watt rendah. Energi yang dihasilkan kemudian dapat digunakan untuk menyalakan bola lampu, ponsel pintar, dan robot.

Direktur Bristol BioEnergy Centre Dr Ioannis Ieropoulos menjelaskan bahwa solusi tersebut mampu menghasilkan 300 watt-jam listrik selama festival lima hari berlangsung, yang akan mampu menyalakan satu bola lampu satu watt selama 300 jam, atau 10 bola lampu selama 30 jam.

Solusi pembangkit listrik baru ini menyebarkan apa yang disebut oleh Bristol BioEnergy Centre sebagai sel bahan bakar mikroba. Ini mencakup beberapa blok yang terlihat seperti baterai tetapi diisi dengan koloni mikroba. Mikroba memakan bahan organik yang kemudian dipecah menjadi energi kimia dan pada gilirannya menghasilkan listrik.

Salah satu tantangan yang dihadapi tim peneliti saat ini adalah bagaimana memperkecil ukuran sel bahan bakar sehingga dapat ditempatkan di dalam batu bata dan diintegrasikan dengan dinding rumah. Kita tentunya akan mendengar lebih banyak tentang teknologi sederhana namun inovatif ini di masa mendatang.