Setelah Samsung yang mendapatkan keluhan dari pengguna Galaxy S8, kini giliran Huawei yang mengalami masalah. Sejumlah pengguna P10 mengeluhkan performa flash memory yang lebih rendah dari yang seharusnya. Dugaan yang muncul pun mengarah pada penggunaan flash memory yang berbeda.
Huawei P10 yang saat ini beredar di pasaran diduga menggunakan flash memory yang tidak sama. Ada sejumlah pengguna yang mendapatkan perangkat P10 dengan memori UFS 2.1, ada juga UFS 2.0, dan ada yang kurang beruntung mendapatkan unit dengan memori eMMC 5.1.
CEO Huawei Richard Yu pun langsung buka suara menanggapi hal tersebut. Dilansir dari Gizmochina, ia membuat dua postingan yang cukup panjang melalui akun Weibo miliknya. Yu mengungkapkan, penggunaan memori jenis UFS dan eMMC pada P10 lantaran Huawei mengalami kesulitan mendapatkan pasokan memori UFS sehingga memaksa perusahaan untuk menggunakan eMMC pada gelombang produksi berikutnya.
Kendati demikian, Yu berusaha meyakinkan bahwa penggunaan dua tipe memori yang berbeda itu tidak berdampak pada performa P10 dan P10 Plus, mengingat optimalisasi hardware dan software telah dijalankan pada kedua model untuk menjamin pengoperasian yang mulus.
Yu pun menceritakan bahwa dirinya menggunakan Huawei P10 dengan memori eMMC serta Huawei Mate 9 yang menggunakan UFS. Dirinya tidak menemukan adanya perbedaan performa antara keduanya kendati Mate 9 menggunakan memori UFS.
Bagaimana pun, tetap saja para pengguna bakal mempertanyakan mengapa konsumen yang mendapatkan perangkat dengan memori flash yang lebih rendah harus membayar harga yang sama dengan mereka yang mendapatkan perangkat memori flash UFS 2.1.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?