Kemenkes dan BNPB telah menunjuk Halodoc sebagai platform layanan kesehatan digital pertama yang meluncurkan akses ke tes cepat (rapid test) COVID-19. Ditujukan untuk masyarakat umum melakukan skrining awal, rapid test COVID-19 ini akan dilakukan dengan mekanisme drive thru.
Dalam pelaksanaannya, Halodoc juga bekerja sama dengan Gojek, serta turut menggandeng Rumah Sakit Mitra Keluarga sebagai tim medis lapangan dan Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) sebagai penyedia area pelaksanaan rapid test COVID-19 tersebut.
“Asesmen risiko, salah satunya dalam bentuk pelaksanaan rapid test massal, berperan penting dalam menekan laju penyebaran COVID-19. Dengan dukungan teknologi, Halodoc ingin memudahkan masyarakat untuk melakukan skrining awal yang mudah dan akurat,” ungkap CEO Halodoc, Jonathan Sudharta.
Lebih jauh Jonathan Sudharta menegaskan bahwa saat ini, layanan rapid test COVID-19 dengan mekanisme drive thru ini tersedia bagi warga yang berdomisili di Jakarta dan tidak dikenakan biaya untuk penyediaan alat rapid test dan jasa tenaga medis yang menjalankan pemeriksaan. Periode rapid test berlangsung mulai 10 hingga 17 April 2020.
“Melalui kolaborasi Halodoc dengan Gojek, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang bisa mengakses tes cepat (rapid test) COVID-19 ini. Dengan begitu, penyebaran COVID-19 akan semakin mudah terpetakan dan bisa ditekan,” ungkap Co-CEO Gojek Group, Andre Soelistyo.
Proses rapid test yang disediakan Halodoc tergolong mudah dan sesuai dengan arahan pemerintah, yaitu hanya dijalankan terhadap pasien berisiko sedang dan tinggi. Pertama, pengguna harus melakukan konsultasi jarak jauh dengan dokter yang khusus menangani COVID-19 lewat aplikasi Halodoc.
Layanan konsultasi Halodoc ini juga dapat diakses via aplikasi Gojek dengan memilih shuffle card Check COVID-19. Kedua, jika dokter menilai pengguna perlu dirujuk melakukan rapid test sebagai tes lanjutan, maka pengguna cukup mengklik BOOK APPOINTMENT pada rangkuman chat dokter untuk menentukan tempat dan waktu pemeriksaan.
Pada saat melakukan pemeriksaan, pengguna dihimbau untuk datang ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi. Selain itu, juga bisa pengguna juga bisa memakai layanan transportasi online dengan tetap memperhatikan panduan keamanan selama perjalanan.
Selanjutnya, hasil pemeriksaan akan diinformasikan 1 hari setelahnya melalui SMS atau aplikasi Halodoc. Jika hasilnya positif, akan direkomendasikan untuk kembali berkonsultasi dengan dokter di Halodoc untuk menentukan penanganan selanjutnya, misalnya isolasi mandiri maupun pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit rujukan COVID-19.
Pemeriksaan rapid test ini akan menggunakan sampel darah untuk diuji. Darah yang diambil kemudian akan digunakan untuk mendeteksi imunoglobulin, yakni antibodi yang terbentuk saat tubuh mengalami infeksi. Sehingga, pasien pada tahap awal infeksi dapat diidentifikasi lebih cepat.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam berbagai kesempatan juga menekankan urgensi kehadiran layanan tes yang efektif bagi masyarakat luas. Berdasar data WHO, sekitar 80% pasien COVID-19 di dunia hanya mengalami gejala ringan, dan bisa sembuh dengan perawatan di rumah tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Pasien yang berada di rumah dapat dibantu berkonsultasi online dengan dokter asli lewat aplikasi Halodoc dan Gojek, serta mendapatkan obat yang diantarkan langsung oleh Gojek. Layanan telemedik ini membantu pemerintah untuk fokus dalam menangani pasien COVID-19 yang berada di kategori risiko tinggi atau menengah-parah.
“Kami mengapresiasi langkah Halodoc dan Gojek dalam menginisiasi akses rapid test dengan mekanisme drive thru. Sebagai tim medis yang akan membantu proses pelaksanaannya, kami berharap inisiatif ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas,” ucap Rustiyan Oen, CEO Rumah Sakit Mitra Keluarga.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?