Dalam acara bertajuk “Made by Google” yang digelar beberapa waktu lalu, Google tidak jadi memperkenalkan jam tangan pintar Pixel Watch. Padahal jam tangan pintar ini sangat ditunggu-tunggu, apalagi ada rumor yang menyebutkan bahwa Google akan membenamkan Wear OS yang telah ditingkatkan.
Jika jam tangan pintar ini hadir, tentunya akan jadi lawan tangguh dari Galaxy Watch yang diperkenalkan oleh Samsung dan Apple Watch yang dibuat oleh Apple. Ya! Hal itu tidak tertutup kemungkinannya dan konsumen pun akan diberikan lebih banyak pilihan ketika ingin membeli smartwatch yang diinginkannya.
Tak sedikit yang menyebutkan, jam tangan pintar Android memang tidak lagi berada diposisi yang bagus. Popularitas yang kalah dan penjualan yang terus menurun, Google pun pada wal tahun ini membuat keputusan untuk mengubah Android Wear menjadi Wear OS.
Tentu saja perubahan yang dilakukan oleh Google bukan tanpa alasan. Mereka berharap bisa kembali “memainkan pasar” sehingga bisa mengganggu dominasi yang dipegang oleh Apple dan Samsung. Ya! Proses rebranding merupakan langkah yang memang perlu dilakukan oleh Google.
Kendala lainnya yang membuat smartwatch Android memiliki keterbatasan di masa lalu terkait dengan chipset yang digunakan. Sebelumnya, smartwatch Android hanya disokong Snapdragon 400 yang dimodifikasi. Itu membuat smartwatch dan kebanyakan perangkat wearable lainnya tidak begitu leluasa.
Selanjutnya, lahirlah Snapdragon 2100 yang memberikan banyak perubahan cukup berarti. Terus berbenah, Qualcomm pada bulan September 2018 lalu telah meluncurkan Snpadragon 3100. Inilah chipset generasi terbaru yang menjanjikan untuk perangkat wearable, termasuk smartwatch.
Punya sistem operasi baru rupanya tidak cukup bagi Google untuk merilis Pixel Watch. Berbicara dengan Tom’s Guide, Miles Barr selaku Direktur Teknik Google untuk Wear OS mengatakan bahwa Google hanya fokus pada peningkatan sistem operasi yang dikembangakan
Selanjutnya, Barr menambahkan bahwa untuk menciptakan sebuah produk, dalam hal ini smartwatch, Google akan berjalan beriringan bersama beberapa mitranya. Mitra di sini termasuk beberapa brand yang sudah ada, seperti Fossil dan Casio.
Tetapi cara yang dilakukan oleh Google ini tak sedikit yang mencerna bahwa ini adalah indikasi keraguan dari raksasa teknologi asal Mountain View tersebut terhadap Wear OS yang dikembangkannya. Artinya, sistem operasi yang mereka kembangkan memang belum siap sepenuhnya untuk Pixel Watch.
Baca juga
- Inilah Harga Google Pixel 3 dan Pixel 3 XL di Singapura
- Hadang iPad Pro dan Surface Pro, Google Perkenalkan Pixel Slate
- Google Bakal Matikan Google+, ini Penyebab Utamanya
Namun, langkah ini juga tak bisa dibilang buruk bagi Google. Setidaknya, Google hingga saat ini masih secara aktif untuk menghilangkan banyak kelemahan yang ada di dalam Wear OS. Pada intinya, ketika Wear OS nantinya hadir lebih sempurna, tentu saja akan jadi kabar gembira bagi mitra-mitranya.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?