Pandemi yang sedang berlangsung banyak mengubah gaya hidup, mengakibatkan lebih banyak orang kesulitan keluar dari perangkap metabolisme yang bermasalah. Metabolisme sendiri merupakan mesin yang membuat tubuh berfungsi, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan yang baik.
Seiring berjalannya waktu, pandemi mengakibatkan masalah kesehatan seperti kualitas tidur yang buruk karena kecemasan dan stres, di mana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan imbauan bekerja dari rumah menyebabkan penurunan metabolisme karena gaya hidup yang minim pergerakan.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kondisi serius seperti obesitas, masalah pencernaan, rambut rontok atau bahkan hiperglikemia, hipertensi dan hiperlipidemia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga metabolisme yang baik sebagai kunci dari tubuh yang sehat.
Garmin, dengan lebih dari 60 juta pengguna aktif di seluruh dunia menggunakan teknologi kesehatan untuk melacak data pengguna secara akurat. Hal ini bertujuan untuk mengukur status kesehatan pengguna secara ilmiah sehingga dapat memandu pengguna mencapai tujuan kesehatan mereka secara efisien.
Dengan merujuk pada “Kalori Istirahat” dan “Kalori Aktif” yang ditunjukkan pada jam tangan pintar alias smartwatch Garmin, pengguna dapat dengan mudah melacak total kalori yang dikonsumsi dan setiap perubahan dalam tingkat metabolisme mereka.
Indikator kesehatan real-time lainnya seperti tingkat stres, Pulse Ox, pelacakan hidrasi yang dilacak dan ditampilkan di jam tangan juga dapat berfungsi sebagai pengingat bagi pengguna. Tentu saja, hal ini bertujuan untuk lebih peduli terhadap kesehatan (health conscious).
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?