DxOMark baru saja menyelesaikan pengujian secara menyeluruh terhadap kamera yang ada pada Google Pixel 3a. Ya! Dalam pengujian tersebut, smartphone kelas menengah milik Google itu hanya mampu meraih nilai 100 poin secara keseluruahan.
Nilai yang diraih menempatkan Pixel 3a berada di bawah iPhone Xr dan Pixel 3, meskipun ketiganya mendapatkan skor untuk fotografi dengan nilai yang sama, yakni 103 poin. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa ketiga perangkat tersebut memkiliki kamera dengan performa yang baik.
Lantas, bagaimana DxOMark melakukan pengujian terhadap Pixel 3a sehingga skor yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan iPhone Xr dan Pixel 3? Sebagai permulaan, paparan hampir selalu tepat dengan Pixel 3a, kecuali untuk adegan kontras tinggi.
Sementara itu, DxOMark menilai bahwa Pixel 3 selalu cenderung kurang terang sedikit untuk mencapai rasa kontras yang lebih tinggi. Sedangkan iPhone Xr, smartphone terjangkau milik Apple ini mampu mempertahankan detail dalam bayangan sedikit yang lebih baik.
Seperti Pixel 3, reproduksi warna Pixel 3a cukup baik dengan preferensi condong ke arash tone yang lebih dingin. Di dalam ruangan dan lingkungan cahaya redup, ini menghasilkan warna yang sedikit merah muda/oranye, tetapi hal itu tidak menjadi perhatian bagi DxOMark.
Di sisi lain, Pixel 3a bisa mendapatkan skor yang lebih baik untuk reproduksi warna alami dibandingkan dengan Pixel 3. Soal detail, lebih cocok Pixel 3a. Ya! Pixel 3a tidak hanya sedikit lebih baik dalam pengurangan noise, tetapi juga sangat baik untuk menjaga detail yang lebih halus
Masuk ke mode portrait, Pixel 3a kalah dengan Piexl 3. DxOMark menemukan bahwa Pixel 3a tidak konsisten dalam hal jumlah bokeh yang diterapkan di antara pemotretan. Artefak gambar yang mempengaruhi kualitas gambar akhirnya membuat DxOMark mengurangi poin penilaian.
Sementara, Pixel 3a memiliki detail yang sangat baik di bagian tengah frame dan ketajamannya menurun saat kalian memeriksa bagian gambar ke sudut frame. DxOMark hanya memuji untuk kecepatan fokus otomatis dan akurasi Pixel 3a dalam semua kondisi pencahayaan.
Pengujian video menunjukkan kekurangan pencahayaan yang terlihat dalam lingkungan low-light dan ini mempengaruhi skor penilaian yang diraih oleh Pixel 3a. HDR+ hanya dapat melakukan banyak hal untuk foto, tetapi teknologinya tidak diterjemahkan ke dalam video.
Terakhir, DxOMark menyatakan bahwa smartphone kamera tunggal tidak dapat lagi dibandingkan dengan smartphone dual-camera dan multi-camera. Meskipun Pixel 3 dan Pixel 3a memiliki hardware yang identik, hasilnya sedikit berbeda pada pemeriksaan yang lebih detail.
Baca juga
- Google Pixel 4 XL Masih Setia Bezel Tebal Tanpa Poni
- GCam Terbaru Isyaratkan Pixel 4 Punya Lensa Tele 16 MP
- Inikah Pilihan Warna Google Pixel 4?
Chipset low-end Pixel 3a akhirnya menghasilkan skor video yang sedikit lebih rendah. Akan tetapi, chipset tersebut dinilai masih mampu untuk menjadi “pemain” yang memupuni. Jadi, sebagai pemain yang kuat di sektor menengah, tentunya Pixel 3a tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para kompetitor.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?