DJI adalah salah satu produsen drone yang getol merilis produk terbaru. Diawal tahun 2018 ini, DJI kembali memperkenalkan drone terbarunya, Mavic Air. Memiliki ukuran bodi yang sama seperti smartphone ketika dilipat, drone ini mampu terbang dengan performa tinggi.
Tak hanya itu, DJI juga sesumbar bahwa drone barunya ini dapat menghasilkan foto yang lebih berkualitas. Hal ini berkat dukungan kamera 12 MP 1/2.3 inci dengan sensor CMOS 24 mm atau setara aperture f/2.8.
Dukungan kamera yang terpasang juga mampu melakukan video recording dengan resolusi 4K 30 fps hingga 100 Mbps. Tersedia juga pilihan slow motion 120 fps dengan resolusi Full HD alias 1.080p. Kameranya sendiri terpasang pada gimbal mekanik 3-axis yang mampu meredam goncangan.
Hal menarik lainnya, kamera yang terpasang juga menyediakan mode panorama Sphero. Lewat mode ini, memungkinkan pengguna menangkap subjek dalam bentuk panorama hingga resolusi 32 MP yang dihasilkan dari rangkaian 25 foto dalam satu menit.
Tak hanya bisa memproduksi dalam bentuk vertikal, foto panorama yang diciptakan juga bisa horisontal atau 180 derajat. DJI Mavic Air menyediakan enam mode penerbangan, dua mode di antaranya baru.
Dua mode penerbangan terbaru, pertama membiarkan drone terbang pada jalur yang telah ditentukan di sekitar subjek, sedangkan mode lainnya adalah menangkap rekaman secara kreatif dengan sendirinya.
Lantas, bagaimana dengan performanya saat terbang? DJI juga telah meningkatkan kinerja terbang dari Mavic Air ini. Tak hanya mudah diterbangkan, DJI juga menjanjikan soal keamanan dari drone ini saat di udara.
Drone ini sendiri telah dibekali dengan tujuh kamera on-board dan dukungan sensor inframerah untuk membuat pemetaan 3D di sekitar area penerbangan. Tujuannya agar dapat melayang dengan lebih tepat dan performa terbang lebih baik.
Peningkatan penglihatan dual-camera depan dan belakang juga membantu sistem untuk merasakan hambatan saat terbang sejauh 20 meter. Saat di udara, Mavic Air juga mampu merespon gerak tangan manusia dengan baik.
Dari jarak sejauh enam meter, pengguna juga dapat menggunakan gerakan tangan untuk menerbangkan, mengikuti, memotret, merekam, mendorong, menarik dan mendaratkan Mavic Air dengan lebih mudah.
Jika lebih suka mengoperasikan drone menggunakan remote, Mavic Air juga sudah dilengkapi dengan detachable control sticks. Jangkauannya mencapai sejauh empat kilometer dan mampu melakukan transmisi video 720p secara real-time.
Untuk catu daya, DJI Mavic Air sudah dilengkapi dengan baterai yang memiliki masa pakai sekali terbang selama 21 menit. Kecepatan terbangnya hingga 68 km/jam. Saat tekanan angin mencapai 36 km/jam, drone ini mampu terbang hingga ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut.
Dukungan lainnya adalah penyimpanan internal berkapasitas 8 GB yang juga dilengkapi dengan slot microSD dan konektivitas USB Type-C. Ada tiga warna Mavic Air yang akan dipasarkan, yakni Onyx Black, Artic White, dan Flame Red.
Rencananya, DJI baru akan memasarkan drone ini mulai tanggal 28 Januari 2018 dengan harga US$799. Dalam paket penjualannya, DJI memberikan drone, baterai, remote kontrol, tas, dua pasang penjaga baling-baling, dan empat pasang baling-baling
Baca juga
- OPPO Indonesia Datangkan Tiga Smartphone di Q1 2018
- PITTA, Action Cam Unik yang Bisa jadi Drone dan CCTV
- Smartphone Sony Xperia Tanpa Jack Audio Terungkap di FCC
Ada juga paket penjualan Combo Fly More yang dibanderol dengan harga US$999. Dalam paket ini, konsumen sudah mendapakan dua baterai tambahan, travel bag, enam pasang baling-baling, adapter baterai ke power bank, dan hub untuk pengisian ulang baterai.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?