Nintendo seperti sedang merasakan deja vu saat ini. Bagaimana tidak, game terbarunya, Super Mario Run, sedang menjadi tren di seluruh belahan dunia. Game ini pun sempat membuat server Apple Store tidak berdaya saat awal perilisannya pada 15 Desember kemarin. Hal yang sama seperti saat mereka merilis Pokemon GO.
Super Mario Run sendiri saat ini baru dirilis untuk perangkat iOS saja, sementara kehadirannya di perangkat Android akan menyusul beberapa waktu mendatang. Di balik gameplay yang asyik dan bikin ketagihan, Super Mario Run membawa cela yang sangat mungkin menghalangi kesuksesannya.
Seperti yang kita tahu, Super Mario Run adalah game yang membutuhkan koneksi internet konstan. Sama halnya game Clash Royale atau Clash of Clans, kita harus selalu terhubung dengan internet untuk bisa bermain Super Mario Run. Namun yang jadi permasalahan adalah besarnya konsumsi data yang disedot.
Berdasarkan laporan yang dilansir dari Pocketnow, Super Mario Run menghabiskan data sekitar 40 hingga 60 MB per jam. Jika dimainkan setidaknya tiga jam sehari dalam waktu sebulan, total konsumsi datanya tak kurang dari 5 GB! Karenanya sangat dianjurkan untuk bermain Super Mario Run menggunakan akses WiFi yang tidak berbasis kuota.
Untuk mengatasi hal ini, Nintendo sepertinya bakal merilis update dalam waktu dekat. Sementara keputusannya untuk mengharuskan pengguna selalu terhubung dengan internet sepertinya tak akan berubah. Pasalnya koneksi internet ini memang dibutuhkan dalam rangka menghindari pembajakan.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?