ARM baru saja mengumumkan CPU terbaru, yakni Cortex-X2, A710, dan A510 bersama dengan GPU Mali terbaru. CPU terbaru ini tiba saat ARM berupaya untuk beralih ke arsitektur 64 bit pada tahun 2023. Ini juga menandai pergerakan ARM yang terus maju dengan ARMv9 dari ARMv8 yang lebih lama.
Dengan arsitektur baru, ARM berencana untuk pindah ke 64 bit secara eksklusif pada tahun 2023. Selain itu, ARM juga akan bekerja sama dengan mitranya untuk memastikan bahwa ekosistem terbaru ini juga siap untuk menghentikan dukungan untuk aplikasi 32-bit, yang diharapkannya dapat diselesaikan pada akhir tahun ini.
Sesuai catatan resmi, desain CPU dan GPU terbaru akan ditampilkan dalam chipset yang akan datang bersama dengan perangkat keras pendukung terbaru untuk mengelompokkan semuanya ke dalam berbagai konfigurasi yang akan digunakan, mulai dari smartphone, laptop, dan produk lainnya.
Cortex-X2 adalah generasi ke-2 dari core ARM berkinerja tinggi terbaru dan menjanjikan peningkatan kecepatan 16% dibandingkan inti X1. Sekadar informasi untuk kalian, Cortex-X2 juga dibangun pada node yang sama dan berjalan pada frekuensi yang sama.
Sementara baru diumumkan, chipset yang akan mengemas Cortex-X2 diharapkan memasuki pasar pada tahun depan. Selain itu, ARM juga telah mengoptimalkan kinerja puncak X2 dan telah menggandakan kinerja machine learning-nya. Kinerja single threaded-nya juga meningkat sekitar 40% dibandingkan dengan 15W Intel i5-1135G7.
Demikian pula, ARM juga meluncurkan desain terbaru untuk inti besar seri A. Meskipun, ARM telah meluncurkan inti X terbaru, seri A terbaru ini telah dipindahkan ke posisi yang lebih menengah. A710 masih mampu menawarkan peningkatan 10% dibandingkan A78, dengan efisiensi energi 30% lebih baik.
Meskipun tampaknya kurang menarik dibandingkan dengan desain yang lebih tinggi, ARM sesumbar bahwa A710 yang dipasangkan dengan GPU Mali-G710 akan mengalami peningkatan 33% dalam kinerja CPU dan peningkatan 20% dalam kinerja GPU ketika dipakai bermain game.
Chipset ini juga akan menjadi 15% lebih efisien dibandingkan dengan chipset berbasis A78 dan G78 yang lebih lama, yang menyiratkan adanya peningkatan generasi yang sangat signifikan. Selain itu, ARM juga meluncurkan desain baru untuk inti kecilnya juga, Cortex-A510 juga.
ARM menjanjikan bahwa A510 menawarkan 35% lebih cepat dari desain A55 yang lebih lama dan menawarkan efisiensi energi sekitar 20% lebih baik bersama dengan kinerja machine learning 3 kali lebih baik. Hal ini membuat kinerjanya mendekati core A besar yang lebih lawas, yang merupakan peningkatan untuk smartphone kelas menengah.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?