Google secara resmi telah mengumumkan bahwa terhitung mulai tanggal 1 September 2015, Google akan mengubah sedikit konfigurasi default pada Chrome versi desktop dan mobile. Konfigurasi baru ini akan membuat iklan autoplay yang berbasis Adobe Flash dinonaktifkan pada Google Chrome.
Sebelumnya, Google sudah sempat memberitahukan hal ini pada bulan Juni 2015 lalu. Dengan memberitahukan hal ini tiga bulan sebelumnya, Google berharap para penerbit dan pembuat iklan dapat beralih dari iklan yang berbasis Adobe Flash menjadi HTML5.
Keputusan ini mungkin bukanlah menjadi berita yang baik untuk para pembuat dan penerbit iklan. Namun Google mengatakan bahwa hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan pengalaman para pengguna setia browser Chrome. Pasalnya, iklan berbasis Adobe Flash dianggap mengganggu kenyamanan pengguna saat browsing.
Tak hanya meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pengguna Google Chrome, secara tidak langsung peraturan ini juga dapat membuat daya tahan baterai pada perangkat mobile menjadi lebih irit. Semoga saja Google dapat terus mengoptimalkan performa untuk browser buatannya tersebut. Pasalnya, Google Chrome merupakan salah satu browser yang “rakus” sumber daya RAM dan CPU.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?