Turut berduka cita untuk raksasa teknologi asal Korea, Samsung. Setelah kurang lebih selama dua bulan menghadapi kasus baterai meledak dan terbakar pada Galaxy Note 7, Samsung akhirnya benar-benar menghentikan produksi dari smartphone flagship yang satu ini.
Samsung sebenarnya sudah bergerak cepat mengatasi dan menekan angka Galaxy Note 7 yang meledak. Mereka sudah memberikan peringatan dan menyegerakan proses pengembalian atau penukaran produk. Pada akhir September kemarin, Samsung pun sudah mulai menyebarkan unit Galaxy Note 7 pengganti berlabel aman.
Namun nasib sial belum mau pergi. Setidaknya ada lima kasus Galaxy Note 7 berlabel aman yang ternyata masih mengalami musibah meledak dan terbakar. Tak lama berselang, Samsung kembali bergerak cepat dan membuat pernyataan resminya.
Samsung mengimbau seluruh pengguna Galaxy Note 7 untuk segera mematikan smartphone mereka dan mengembalikannya kepada Samsung untuk proses retur. Bagi Samsung, keselamatan pengguna adalah hal yang jauh lebih berharga dari apapun.
Pada akhirnya, Samsung memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan sang flagship Galaxy Note 7. Atas musibah ini, diperkirakan Samsung mengalami kerugian yang cukup fantastis hingga US$17 miliar. Kejadian ini memang sungguh sangat disayangkan, mengingat Galaxy Note 7 sebenarnya adalah smartphone canggih yang memiliki potensi sangat baik.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?