Sony pertama kali mengumumkan Xperia Pro bersama dengan Xperia 1 II dan Xperia 10 II pada Februari tahun lalu. Akan tetapi, smartphone tersebut tak kunjung dijual oleh Sony. Kini, raksasa elektronik asal Jepang itu telah secara resmi meluncurkan Xperia Pro di Amerika Serikat.
Smartphone ini hadir sebagai perangkat 5G pertama dari Sony untuk pasar Amerika Serikat dan harganya pun dijual tidak murah. Smartphone premium ini mengusung banderol harga US$ 2.499,99 atau setara dengan Rp35 juta jika dikonversi dengan nilai tukar saat ini.
Harganya yang mahal berarti smartphone ini bukan untuk semua orang. Sony memang menargetkan profesional, yakni pengguna yang dapat menerapkan masukan HDMI di smartphone untuk mengubah perangkat menjadi monitor kamera eksternal.
Selain itu, dukungan konektivitas 5G yang ada pada Xperia Pro dapat digunakan oleh pengguna untuk mengupload atau melakukan streaming secara langsung dengan cepat. Namun terlepas dari input HDMI dan dukungan 5G, perangkat keras Xperia Pro tidak berbeda dengan Xperia 1 II.
Sekadar informasi untuk kalian, Xperia 1 II yang diluncurkan di Amerika Serikat datang dengan dukungan konektivitas 4G. Hanya saja, perangkat yang sama yang dipasarkan di Eropa hadir dengan dukungan 5G. Menurut Sony, Xperia 1 II 5G tidak akan diluncurkan di Eropa.
Dari segi spesifikasi, Xperia Pro memiliki layar OLED berukuran 6,5 inci dengan aspek rasio 21:9 dan resolusi sub-4K 3.840 x 1.644 piksel. Perangkat ini didukung oleh chipset Snapdragon 865 dan mengemas baterai 4.000 mAh. Pada panel bagian belakang, smartphone ini punya kamera wide 12 MP, lensa telefoto dan lensa ultra-wide.
Input HDMI terletak di bagian bawah perangkat, sementara port USB-C digeser ke kiri untuk memastikan port HDMI berada di tengah. Sony mengatakan itu mampu mengambil hingga streaming video 4K 60fps HDR dan kompatibel dengan kamera apa pun yang memiliki output HDMI.
Lebih lanjut, Xperia Pro mendukung Sub-6GHz dan mmWave 5G, dan Sony mengklaim bahwa smartphone ini memiliki susunan antena mmWave empat arah yang unik untuk memaksimalkan penerimaan. Ada juga aplikasi visualisator jaringan built-in yang dapat ditetapkan ke tombol pintasannya untuk menemukan posisi sinyal terbaik.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?