TikTok, platform distribusi video singkat terdepan, memperkenalkan serangkaian perubahan di fitur keamanan untuk pengguna berusia 14-17 tahun yang bertujuan memberikan perlindungan lebih proaktif. Perubahan ini akan diterapkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dalam beberapa bulan ke depan.
Berdasarkan hasil dari Survei Literasi Digital Nasional 2020 yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata menunjukkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia, termasuk mengenai keamanan, masih berada di tingkat sedang.
Oleh karena itu, TikTok sebagai platform global pun punya komitmen untuk terus mengedukasi mengenai keamanan kepada pengguna. Selain itu, TikTok juga memberdayakan pengguna di Tanah Air melalui sejumlah kontrol keamanan dan privasi yang terus dikembangkan.
Komitmen terhadap keamanan tersebut diwujudkan dengan melakukan serangkaian perubahan di fitur keamanan dan privasi untuk memastikan pengalaman pengguna di platform TikTok sesuai dengan usia penggunanya. Perubahan tersebut antara lain:
- Pengaturan privasi di Pesan Langsung – Notifikasi untuk pengguna berusia 16-17 tahun bahwa mereka perlu meninjau dan menkonfirmasi pengaturan privasi di fitur Pesan Langsung. Secara otomatis, fitur Pesan Langsung untuk pengguna di usia 16-17 tahun terpasang “Tak seorang pun” yang berarti mereka tidak bisa saling bertukar pesan. Untuk pengguna di bawah usia 16 tahun, mereka tidak bisa bertukar foto dan video melalui Pesan Langsung.
- Pengaturan pembagian video – Pop-up notifikasi akan muncul saat pengguna remaja berusia di bawah 16 tahun saat mereka mengunggah video mereka. Notifikasi ini akan menanyakan video tersebut bisa ditonton oleh siapa, dan proses pengunggahan tidak akan berhasil sebelum pengguna menentukan pilihannya. Akun pengguna berusia 14-15 tahun secara otomatis akan privat, dan akun privat bisa memilih untuk berbagi konten mereka dengan Pengikut atau Teman, dan opsi “Semua orang” otomatis dimatikan. Fitur Duet dan Stitch juga dimatikan untuk akun berusia 16 tahun ke bawah.
- Pengaturan pengunduhan video publik – Tersedia konteks tambahan untuk pengguna berusia 16-17 tahun agar dapat memahami bagaimana pengunduhan bekerja. Jika mereka memilih untuk menyalakan fitur tersebut, mereka akan menerima notifikasi pop-up yang meminta mereka mengkonfirmasi pilihan tersebut, sebelum pengguna lain bisa mengunduh video tersebut. Pilihan ini dimatikan secara permanen untuk pengguna akun berusia 16 tahun ke bawah.
- Pengaturan Notifikasi Push – Untuk pengguna berusia 14-15 tahun, mereka tidak akan menerima Notifikasi Push berisi informasi dan program terkini di TikTok, mulai pukul 21.00 malam. Sedangkan untuk pengguna berusia 16-17 tahun, mereka tidak akan menerima Notifikasi Push di atas pukul 22.00 malam. Langkah ini sejalan dengan prioritas TikTok untuk mendukung kesejahteraan pengguna, termasuk dengan menumbuhkan kebiasaan positif sejak dini mengenai waktu layar.
“Serangkaian perubahan ini melanjutkan komitmen TikTok memberikan keamanan, privasi, dan kesejahteraan komunitas. Kami bekerjasama dengan remaja, organisasi masyarakat, orangtua ,dan kreator berinovasi memastikan platform ini tetap aman bagi semuanya,” kata Faris Mufid, Public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia.
Untuk informasi lebih jauh mengenai usaha TikTok dalam mendukung remaja dan keluarga, bisa mengunjungi Panduan bagi Orangtua dan Wali di situs resmi TikTok.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?