Tak sedikit pecinta gadget yang mengakui bahwa HMD Global, pabrikan smartphone asal Finlandia terbilang berhasil membangun smartphone merek Nokia. Ya! Mereka telah melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk menghidupkan kembali merek Nokia.
Terbilang mengesankan, pasalnya HMD Global melakukan hal ini ditengah-tengah persaingan smartphone yang begitu sesak dan sangat kompetitif. Namun, ada satu hal yang gagal diramalkan oleh HMD Global, yakni berkaitan dengan skema penamaan dari smartphone yang dihadirkan ke pasaran.
Sejauh penamaan smartphone Nokia yang sudah beredar di pasaran, HMD Global tampaknya tidak memiliki sistem yang jelas. Hal ini pun pada akhirnya menciptakan sedikit kebingunan di antara para pengguna setia dari smartphone Nokia.
Saat diwawancarai oleh Gadget 360, GM HMD Global Pranav Shroff pun mengakui hal itu. Diakui, saat ini perusahaannya memiliki skema penamaan yang buruk untuk smartphone Nokia. Seakan tak mau lepas tanggung jawab, ia pun mengakui bahwa HMD Global berhutang kepada konsumen dan semua orang.
Oleh karena itu, Pranav Shroff berjanji untuk membuat skema penamaan yang lebih jelas untuk smartphone Nokia berikutnya. Selain itu, ia juga mengakui bahwa saat ini HMD Global belum melakukannya dan akan berupaya untuk melakukan yang lebih baik terkait dengan skema penamaan.
Misalnya, Nokia 7.1 yang seharusnya merupakan tindak lanjut dari Nokia 7 Plus. Sebenarnya smartphone ini bukan versi yang lebih baru dan lebih baik dari Nokia 7 Plus. Ini membuat orang bertanya-tanya, apa artinya “Plus”.
Contoh lainnya adalah Nokia 1 Plus, bukan pilihan nama yang baik ketika ada merek smartphone yang begitu populer bernama OnePlus. Tampaknya HMD Global akan belajar dari kesalahannya dan memiliki rencana untuk mencari solusi yang lebih baik.
Pranav Shroff juga menegaskan bahwa HMD Global memiliki pekerjaan yang harus segera dilakukan terkait dengan skema penamaan dari setiap smartphone Nokia yang diproduksi. Meski begitu, HMD Global tidak ingin menghilangkan ciri khas kesederhanaannya yang selalu dihadirkan.
Baca juga
- ASUS ROG Phone 2 akan Punya Layar 120 Hz
- Suksesor iPhone Xr Punya Kapasitas Baterai Lebih Besar 5%
- Fujifilm instax mini LiPlay Meluncur di Pasar Indonesia, Harganya?
Selain itu, Pranav Shroff juga mengklarifikasi bahwa HMD Global sekarang ini juga bermaksud untuk mengurangi model “Plus”, atau jika tidak segera menghapusnya. Ini dilakukan untuk mengembalikan kesederhanaan dan kejelasan skema penamaan.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?