Canalys: Cina Dominasi Pasar Smartphone Asia Tenggara

Canalys baru saja merilis laporan mengenai perkembangan pasar smartphone di Asia Tenggara pada kuartal kedua tahun ini. Catatan terpenting, pabrikan smartphone asal Cina mendominasi pasar dengan menjaring sebanyak 19 juta unit dari total 30,7 juta unit pengiriman smartphone.

Mungkin dari kalian penggemar gadget sudah bisa menebak, negara mana yang menguasai pasar smartphone untuk wilayah Asia Tenggara. Jika kalian menebak Cina, jawaban tersebut sangat tepat. Ya! Negeri Tirai Bambu ini telah mendominasi pasar Asia Tenggara pada kuartal kedua 2019.

Seperti yang diungkap oleh lembaga riset ternama, Canalys melaporkan bahwa pabrikan smartphone asal Cina mampu menjaring sebanyak 19 juta unit dari total 30,7 juta unit pengiriman smartphone. Meski begitu, Samsung tetap dapat mempertahankan posisi terdepannya, dengan 7,7 juta unit.

Raksasa elektronik asal Korea Selatan dibuntuti oleh OPPO dengan angka 7,3 juta unit. Pabrikan smartphone asal Cina lainnya yang berada di bawah OPPO adalah vivo dan Xiaomi. Ya! vivo meraih angka sebesar 4,1 juta unit dan Xiaomi yang berada di posisi keempat berada diangka 3,7 juta unit.

Canalys juga mencatat, pasar Asia Tenggara didominasi oleh smartphone kelas menengah ke bawah. Ya! Sebesar 75 persen terdiri dari perangkat dengan harga lebih dari US$ 200. Hal ini yang membuat pabrikan smartphone seperti Apple tidak muncul di Top 3.

Melihat pasar yang terus bergerak dinamis, Samsung masih menjadi pemimpin di sejumlah negara di Asia Tenggara. Namun yang patut diperhatikan, pangsa pasar Samsung cukup terganggu di Indonesia dan Filipina. Samsung di kedua negara ini berada di posisi kedua di bawah OPPO.

Seperti yang kita tahu, Samsung juga terus mendorong penjualan untuk seri A dan M yang baru mereka perkenalkan. Hal ini pun turut membantu mencapai peningkatan pengiriman sebesar 5%. Samsung sendiri belum lama ini telah memilih Thailand untuk menjadi tuan rumah peluncuran global lini Galaxy A-nya yang baru dikembangkan.

Baca juga

Dari sana kita juga bisa melihat bahwa Asia Tenggara juga menjadi pasar yang sangat penting bagi Samsung. Oleh karena itu, kita akan melihat penilaian kuartal-kurtal selanjutnya dari Canalys dan tentu saja lembaga riset lainnya. Apakah Samsung akan berdiam diri? Rasanya tidak mungkin.