Pekerjanya Terinfeksi COVID-19, Pabrik Chipset Samsung Tetap Beroperasi
Samsung baru saja melaporkan bahwa seorang karywannya yang bekerja di pabrik pemgembangan chipset di Korea Selatan positif terinfeksi COVID-19. Meski begitu, Samsung memastikan bahwa pabrik tersebut tetap beroperasi normal.
Virus corona atau yang kita kenal dengan sebutan COVID-19 pertama kali muncul di provinsi Wuhan, Cina pada akhir 2019 lalu. Sejak saat itu, virus tersebut telah menyebar ke 203 negara. Tercatat, hingga saat ini ada lebih dari 935 ribu di seluruh dunia dan menyebabkan kematian hingga 47 ribu lebih.
Seperti yang juga kita rasakan, wabah COVID-19 menyebabkan sejumlah negara telah melakukan lockdown. Tentu saja, hal itu berdampak pada kehidupan maupun bisnis. Samsung pun sudah menjadi korban pandemi ketika harus menutup sementara salah satu pabrik ponsel pintarnya di Korea Selatan.
Samsung melakukan hal itu karena sejumlah karyawan pabriknya dinyatakan positif terkena virus corona. Sekarang, Samsung baru saja mengkonfirmasi kasus lainnya terkait virus corona. Kali ini adalah pabrik pengembangan chipset yang terkena imbasnya.
Samsung, dalam sebuah pernyataan mengungkapkan bahwa salah satu pekerjanya di pabrik pengecoran (fasilitas manufaktur chipset) di Giheung, Korea Selatan telah dites dan hasilnya positif. Sebagai tindakan pencegahan, Samsung telah mengisolasi semua orang yang berhubungan dekat dengan karyawan tersebut.
Tidak hanya itu, Samsung pun telah menutup area kerja karyawan yang dinyatakan positif terkena COVID-19 untuk melakukan disinfeksi. Meski demkian, Samsung juga telah menegaskan kejadian ini tidak akan memperngaruhi output dari pabrik chipset tersebut karena area lainnya yang telah dibersihkan terus beroperasi.
Selain itu, Samsung juga memastikan bahwa karyawan tersebut adalah pekerja pertama di pabrik tersebut dan satu-satunya yang positif terinfeksi COVID-19 untuk saat ini. Sebelumnya, awal bulan ini, pabrik chipset Samsung lainnya di Hwaseong, Soul mengalami kebakaran, namun tidak menimbulkan korban.
Bahkan pada saat itu Samsung juga langsung menginformasikan bahwa kejadian tersebut tidak mempengaruhi proses produksi yang sedang berjalan. Namun, gangguan rantai pasokan dan beberapa faktor lainnya akibat pandemi COVID-19 telah menyebabkan Samsung bakal mengurangi kenaikan gaji karyawannya di tahun ini.
Via: Gizmochina