Mantan Engineer Samsung: Desain Mi MIX 2 Sulit Diwujudkan

Belum lama ini desainer asal Perancis, Philippe Starck yang digandeng oleh Xiaomi untuk merancang Mi MIX 2 telah merilis satu video terbarunya terkait dengan smartphone tersebut. Lewat akun resmi Facebook miliknya, Starck memperlihatkan konsep desain Mi MIX 2 yang memiliki bezel sangat tipis di semua sisinya.

Namun setelah video berdurasi 39 detik itu ditonton oleh banyak orang, tak sedikit yang mempertanyakan apakah Xiaomi nantinya mampu untuk membuat smartphone seperti itu. Melihat keindahan desain Mi MIX 2 yang ditampilkan, tak sedikit orang yang kagum. Terbukti lebih dari 59 ribu “like” hinggap di video tersebut.

Sebelum video ini muncul, dikabarkan bahwa Mi MIX 2 akan hadir dengan body ratio 95 persen sehingga bezel-nya bakal sangat tipis. Video yang dirilis Starck itu juga menunjukkan bahwa smartphone ini bakal memiliki bezel super tipis. Sampai-sampai kamera selfie pun harus ditempatkan di bagian bawah.

Namun, salah seorang blogger teknologi yang juga pernah menjadi engineer Samsung di Cina melalui akun Go Blue V miliknya menegaskan bahwa desain konsep Mi MIX 2 rancangan Starck tidak sejalan dengan pasokan layar. Hal ini disebabkan, aspek ratio yang dimiliki 17:9 sehingga harus ada perubahan bentuk lagi.

Selin itu, blogger tersebut juga berkomentar bahwa Mi MIX 2 racikan Xiaomi tersebut dikemas dengan bodi yang tak menggunakan bahan keramik. Namun, smartphone tersebut tetap akan disematkan teknologi cantilever piezoelectric untuk menghasilkan suara audio yang terdengar lebih indah.

Meskipun pernyataan blogger tersebut bisa dibenarkan, sudah sepatutnya Xiaomi tetap berupaya untuk menciptakan Mi MIX 2 dengan desain yang indah. Tak sedikit juga yang berharap, Xiaomi bisa merilis smartphone tersebut pada tahun ini.

Untuk itu, kita tunggu saja apakah Xiaomi dan Starck mampu mewujudkan hal itu? Sebagai catatan, Mi MIX generasi awal juga pernah mendapat anggapan yang sama. Terbukti, Xiaomi “tutup kuping” dan akhirnya smartphone tersebut mampu diproduksi secara massal.