Redmi S2 ini adalah smartphone selfie kedua yang dirilis Xiaomi. Sebelumnya sudah ada Redmi Note 5A yang punya kamera depan 13 MP. Nah, sekarang Redmi S2 lebih canggih lagi karena kamera depannya 16 MP.
Desain
Ditahun 2018 ini, Xiaomi setidaknya sudah merilis tiga smartphone di segmen mid-end. Ada Redmi Note 5 dibulan Maret, Mi 6X dibulan April, dan yang terbaru ada Redmi S2 dibulan Mei.
Kalau dilihat sekilas, ketiganya punya desain yang sangat mirip. Di bagian belakangnya sama-sama punya modul dual-camera di kiri atas serta sensor fingerprint di tengah. Lalu di bagian depannya ada earpice, kamera depan dan juga ada LED flash khusus pada Redmi S2 dan Reno 5.
Bodi Redmi S2 ada yang bilang dari metal, ada yang bilang dari polycarbonate. Kalau diketuk bagian atasnya, terdengar seperti polycarbonate. Tapi pas diketuk bagian tengah justru lebih padat seperti metal. Tapi setelah memerhatikan lebih detail lagi, feeling kami sih berbahan polycarbonate.
Yang jelas bodinya tak terlalu mudah terceplak sidik jari. Tombol-tombol yang ada di sisi kanannya juga terasa kokoh saat ditekan, hanya saja agak sedikit berisik. Untuk interface-nya ada port microUSB di bawah bersebelahan dengan speaker. Ada pula jack audio 3,5 mm di atas.
Beralih ke bagian layar, ukurannya 5,99 inci FullView 18:9 beresolusi HD+. Tepian layarnya dibuat melengkung tapi sayangnya kalau kita beli unit yang bagian depannya berwarna putih, masih keliatan ada sedikit border hitam di dalam layar.
Buat kita-kita yang sudah terbiasa pakai dual-SIM dan microSD bersamaan, asyiknya Redmi S2 punya tiga slot dedicated. Dua slot kartu SIM bertipe nano dan satu microSD support sampai dengan 256 GB.
Satu keunggulan lain dari Redmi S2 adalah infrared. So kita bisa menjadikannya sebagai pengganti remote. Fitur ini bakal berguna banget terutma kalau di rumah kita ada banyak barang elektronik.
Software
Sebagai salah satu smartphone terbaru yang dirilis, sudah pasti sistem operasi yang dipakai adalah versi paling gres. Yap, Xiaomi Redmi S2 sudah pakai MIUI 9.5 Global berbasis Android 8.1 Oreo. Untuk fitur-fiturnya terbilang standar saja seperti smartphone Xiaomi kebanyakan.
Karena sudah mendukung layar penuh, kita bisa ubah sistem navigasinya pakai gesture yang terasa smooth dan enak banget. Swipe ke atas buat balik ke homescreen. Swipe ke atas terus tahan satu detik buat buka Recent Apps. Dan swipe dari kiri atau kanan buat tombol back.
Tapi kalau mau tetap pakai on-screen button seperti biasa, kita juga bisa mengubah posisi tombol back dan Recent Apps sesuai kebiasaan. Kita bisa tukar posisinya mau di kanan atau di kiri.
Di sektor keamanannya, selain sudah ada pengamanan standar seperti PIN, password dan pattern, juga ada tambahan sensor biometrik sidik jari serta face unlock. Fingerprint-nya bisa langsung dipakai dari kondisi layar mati dan terasa cepat. Tapi buat face unlock-nya, kecepatannya biasa saja. Apalagi kalau cahaya sekitar kurang terang, bakal lebih lama lagi.
Hardware
Xiaomi Redmi S2 dibekali chipset yang menurut kami agak lawas, Qualcomm Snapdragon 625 dengan pengolah grafis Adreno 506. Lalu untuk kapasitas RAM dan ROM-nya sendiri sesuai yang dijual di Indonesia, yakni 3 + 32 GB.
Seperti biasanya, user interface MIUI memang cenderung boros RAM. Saat kondisi idle saja, hanya menyisakan RAM 1,3 GB. Jadi agak-agak bikin repot buat yang hobi multitasking.
Balik soal prosesornya, walaupun pakai chipset lawas, bukan berarti jelek. Redmi S2 berhasil menorehkan skor 76 ribuan ketika diuji benchmark pakai AnTuTu versi 7.
Kami juga sempat tes beberapa judul game ringan dan menengah. Game seperti Mobile Legends berjalan lancar pakai grafis high. Terus pas main game yang agak berat macam PUBG, setting grafisnya hanya bisa low atau medium. Kalau mau nyaman sih pakai yang low jadi tidak banyak frame drop.
Soal baterai, Xiaomi menyemarkan baterai tanam Li-Polimer 3.080 mAh. Daya tahannya ternyata cukup awet. Dengan pemakaian standar media sosial, sering streaming YouTube dan sesekali nge-game, screen on time yang didapat lebih dari 7 jam.
SOT yang lumayan pastinya juga dipengaruhi oleh resolusi layar Redmi S2 yang masih HD+. Ya memang sih tampilan layarnya kelihatan kurang nendang. Tapi juga tidak jelek. Penggunaan di outdoor juga masih asyik layarnya.
Sedangkan untuk durasi pengisian dayanya, butuh waktu lumayan lama karena tidak support fast charging. Pengisian dari kosong sampai penuh memakan waktu hingga dua setengah jam.
Kamera
Xiaomi Redmi S2 adalah smartphone yang dirancang buat pencinta selfie. Tapi kamera belakangnya juga lumayan menjanjikan. Ada modul dual-camera 12 MP f/2.2 + 5 MP dengan fitur yang tidak sedikit.
Karena kameranya sudah support PDAF, perpindahan fokusnya jadi cukup cepat. Kita juga bisa aktifkan mode HDR untuk foto-foto tertentu. Tapi proses pengambilan gambarnya jadi lebih lama. Apalagi kalau pakaiHDR pas minim cahaya, tangan kita harus stabil selama 2-4 detik atau gambarnya bakal blur.
Jangan dilupakan kalau Redmi S2 juga punya mode portrait. Kalau buat motret orang hasilnya kece. Tapi kalau objeknya rumit seperti rambut atau daun, hasil bokehnya tidak terlalu maksimal. Kami juga menyarankan buat pake mode ini saat terang saja agar tidak noise.
Lanjut ke kamera depan, ada modul kamera 16 MP yang sudah didukung HDR dan LED flash. Efek beauty-nya ada lima tingkat. Kalau masuk ke menu Advanced-nya, ada pengaturan tambahan buat manipulasi beberapa bagian wajah, seperti dagu, mata, warna dan kehalusan kulit.
Sedangkan mode HDR-nya saat kami coba, memang bisa membantu Saat memotret di kondisi becklight. Background yang tadinya tidak kelihatan alias flat putih jadi lebih kelihatan. Hasilnya memang cukup membantu.
Kalau bosan dengan foto selfie yang flat, Xiaomi memberikan opsi untuk pakai mode potrait lewat menu di bagian atas. Perlu dicatat, efek HDR bakal otomatis mati kalau pake mode portrait ini.
Setelah mencoba motret selfie lumayan sering, kalau kami bilang sih hasilnya tidak terlalu wah. Bagus untuk smartphone seharga Rp2 jutaan. Tapi tidak terlalu bagus kalau kita bandingkan dengan smartphone lain yang lebih mahal yang juga punya kamera depan 16 MP.
Untuk urusan video, Redmi S2 terbilang cukup baik karena sudah dilengkapi EIS berbasis Gyro. Jadi tidak perlu takut lagi adanya goncangan lebay saat merekam video. Selanjutnya juga ada fitur Short Video yang hanya merekam video berdurasi maksimal sepuluh detik untuk Insta Story, WhatsApp Status maupun Facebook Story.
Kesimpulan
Dibanderol Rp2,4 juta, Redmi S2 menawarkan kamera selfie yang kece dibanding kebanyakan smartphone Xiaomi lainnya. Tapi sebenarnya kualitasnya tidak bisa dibilang superior juga. Ya setidaknya masih oke lah untuk eksis di medsos. Spesifikasinya pun masih layak dibuat nge-game kelas menengah. Cuma yang bikin bingung selisih harganya yang hanya beda sedikit dari Redmi Note 5, akhirnya bikin Redmi S2 jadi terasa cukup nanggung.
Video review
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?