Menjelang akhir taun 2017, Huawei ngasih kejutan buat kita para pemburu gadget berkantong sedang. Berupa smartphone mid-end seharga Rp4 juta yang menawarkan keunikan berupa empat kamera depan belakang.
Desain
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya ada juga smartphone kelas menengah Huawei yang kekinian dengan layar 18:9. Ya, Nova 2i punya layar ekstra lega 6 inci yang memanjang, jadi masih oke buat dipakai dengan satu tangan. Dimensi keseluruhan bodinya kurang lebih sama kayak smartphone 6 inci 18:9 yang lain, contohnya Vivo V7.
Desain bagian belakangnya berbahan metal dihiasi sensor fingerprint dan garis antena horizontal yang udah keliatan familiar. Ada juga dual-camera utama yang tersusun vertikal. Nah biar tetep keliatan kece, kita harus sering-sering lap bagian belakang ini dari keringat dan ceplakan sidik jari.
Ngomong-ngomong soal sidik jari, di Nova 2i kita bisa pakai sensornya buat ngelakuin banyak hal. Selain unlock smartphone, juga bisa buat motret, angkat telepon, sampai buka jendela notifikasi.
Kalau bodi belakang Nova 2i cenderung biasa saja, lain halnya dengan bagian depannya yang kelihatan lebih mewah. Hal yang menimbulkan kesan mewah tidak lain adalah lengkungan 2,5D dan juga bezel-bezel layarnya yang minimalis.
Bezel kiri dan kanannya super tipis, sementara bezel atas dan bawah sedikit lebih tebal. Bezel bawah dipakai untuk memuat logo Huawei, tombol menu ada di dalam layar. Sedangkan bezel atas memuat rombongan dua kamera, earpiece, LED flash, dan LED notifikasi.
Seperti biasa, Anda yang beli Nova 2i tidak perlu repot-repot lagi mencari antigores karena sudah terpasang dari pabrikannya. Dan sebagai pelengkap, Huawei juga masih menyediakan jack audio di bawah yang berdampingan dengan port jadul microUSB.
Software
EMUI yang dipakai smartphone Huawei adalah salah satu UI favorit kami. UI ini terasa cukup fleksibel karena punya homescreen yang bisa pakai app drawer atau pun tidak. Huawei juga tergolong rajin meng-update tema, jadi pilihannya sangat bervariasi.
Sadar punya rasio layar 18:9, Huawei menyediakan opsi untuk memaksa game dan aplikasi tampil fullscreen, walaupun jadi ada yang terpotong. Kalau ada game yang belum support rasio 18:9 dan tidak dipaksa jalan fullscreen, di bagian bawah bakal ada black bar cukup besar yang lumayan bikin risih.
Nah di EMUI ini juga ada beberapa fitur khas yang biasa kita temukan di UI smartphone Cina. Mulai dari opsi untuk menukar posisi tombol navigasi, fitur untuk cloning aplikasi media sosial, serta floating dock yang berfungsi sebagai shortcut.
Tapi shortcut yang disediakan tak cuma floating dock. Kita juga bisa pakai fitur knuckle gesture untuk jalanin aplikasi, menyimpan screenshot, dan aktifin mode split-screen. Walaupun butuh adaptasi di awal, tapi fitur ini lumayan berguna dan akurasinya juga oke.
Hardware
Huawei Nova 2i punya spesifikasi sederajat dengan Xiaomi Mi A1, Moto G5s, ASUS ZenFone 4 Selfie Pro, OPPO F5, atau Samsung Galaxy J7+. Terlihat dari skor AnTuTu Benchmark yang kurang lebih selevel, berkisar diangka 60 ribuan.
Bukan Qualcomm atau MediaTek, Nova 2i ditunjang chipset Kirin 659 buatan Huawei sendiri dengan delapan inti core dan clockspeed 2,36 GHz. Chipset ini adalah lawan sepadan Snapdragon 625 dan Helio P23.
Spek lainnya juga meyakinkan, yaitu RAM 4 GB dan storage 64 GB yang bisa di-expand pakai microSD. Saat kami gunakan untuk multitasking sehari-hari, performa yang ditawarkan sangat memadai. Begitu juga dengan kemampuan gaming-nya yang oke untuk game-game kelas menengah.
Di samping spek yang mumpuni, layar juga jadi hal menonjol dari Nova 2i. Selain ukurannya yang jumbo dengan bezel minim, resolusinya juga sudah Full HD+. Layar ini pakai panel IPS yang saturasi warnanya lumayan ngejreng.
Tapi selama pakai, kami merasa pinggiran layarnya kelewat sensitif yang kadang jadi cukup mengganggu. Misalnya saat main CR, jari atau bahkan telapak tangan kita bakal sering tidak sengaja menekan layarnya secara random. Kalau benar-benar merasa tidak nyaman, Anda bisa menyiasati dengan cara pakai casing. Ya, lumayan bisa mengurangi.
Lalu untuk baterainya, kapasitasnya sebenarnya sedikit di atas standar, yaitu 3.340 mAh. Tapi untuk ketahanannya sama seperti kapasitas 3.000 mAh. Hanya pakai satu SIM card, main CR satu jam, dan tidak terlalu sering browsing atau streaming YouTube, kami cuma dapat SoT 4,5 jam.
Selain itu, karena kapasitasnya yang lebih tinggi, proses pengisian baterainya juga jadi lebih lama. Dari kondisi benar-benar habis, setidaknya kita butuh waktu tiga jam untuk mengisi penuh.
Kamera
Punya empat kamera, Nova 2i adalah smartphone kelas menengah yang sangat bisa mencuri perhatian dengan mudah. Dua kamera belakangnya masing-masing beresolusi 16 MP sebagai kamera primer dan 2 MP sebagai kamera sekunder. Gunanya buat bikin efek bokeh.
Begitu juga dengan kamera depannya yang ada dua. Resolusinya 13 MP dan 2 MP, juga bisa motret selfie bokeh plus punya LED flash. Beberapa hasil foto kamera depan dan belakangnya sudah kami sertakan dalam video review di bawah.
Motret dengan kamera belakang Nova 2i termasuk menyenangkan karena ada banyak mode yang disediakan. Favorit kami adalah night shot atau light painting. Kita bisa bermain-main dengan cahaya, khsusunya saat malam. Hasilnya pun sangat oke, dengan catatan kita harus pakai tripod.
Kalau doyan bereksperimen, ada mode pro dengan pengaturan ISO mulai 50 sampai 3200 dan shutter speed 1/4000 sampai 8 detik. Kamera belakang Nova 2i punya karakter warna yang sedikit oversaturated saat ketemu warna-warna mencolok dengan kondisi cahaya terang. Dan untuk shutter lag-nya terbilang kurang begitu gesit.
Terlepas dari mode-mode yang sudah kami sebutkan tadi, ada dua mode yang jadi andalan utama, yaitu portrait dan wide aperture. Fungsinya kurang lebih sama-sama buat bikin efek bokeh.
Bedanya, kalau wide aperture kita bisa set aperture sebelum dan sesudah motret. Begitu juga dengan titik fokusnya. Jadi lebih fleksibel. Sementara mode portrait lebih optimal buat motret bokeh dengan objek wajah karena ada sedikit bumbu beautify-nya. Tapi titik fokus dan aperture-nya tidak bisa diubah. Kedua fitur ini andalan ini juga bisa dipakai saat ber-selfie.
Bicara hasilnya terasa cukup menyenangkan dimana kita bisa dapetin foto-foto dengan lebih artistik. Selama nggak ketemu objek dengan warna yang kompleks dan cahaya berlimpah. Tapi kalau objek-nya kompleks atau pun kurang cahaya, hasilnya tentu kurang memuaskan, antara tidak rapi atau banyak noise.
Kesimpulan
Walaupun tidak superior, Huawei Nova 2i masih layak masuk daftar belanja, khusunya dirange harga Rp4 juta. Bisa motret bokeh depan belakang dan layar lega kekinian adalah dua hal paling menarik yg ditawarkan dari smartphone ini.
Video review
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?