Pekan depan, Samsung punya acara yang ditunggu-tunggu banyak penggemar gadget. Apalagi jika bukan Galaxy Unpacked 2022. Ya! Pada acara yang digelar tanggal 10 Agustus 2022 tersebut Samsung akan menghadirkan jajaran produk inovatif terbaru.
Tak hanya sekadar inovatif, jajaran produk tersebut juga dirancang untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari pengguna, termasuk pembaruan yang memberdayakan rutinitas kebugaran dan kesehatan. Menjelang acara tersebut, Samsung pun ingin merefleksikan filosofi dan pencapaian yang telah dibuat.
Seperti dikatakan oleh TaeJong Jay Yang, EVP and Head of Health R&D Team Mobile eXperience Business, Samsung Electronics bahwa dunia telah memasuki era baru kebugaran. Ini terlihat dari pemahaman yang terus berkembang, terutama tentang kesehatan secara menyeluruh.
“Di masa lalu, kesehatan adalah konsep sederhana dengan definisi tunggal. Sekarang, setiap orang mendefinisikan kesehatan dan kebugaran dengan makna personal bagi mereka. Untuk mengakomodasi tujuan kesehatan setiap orang, Samsung memiliki komitmen,” ujar TaeJong Jay Yang.
Komitmen yang dimaksud oleh TaeJong Jay Yang adalah memastikan setiap orang memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan. Dengan begitu, mereka dapat bergerak menuju versi kesehatan serta kebugaran terbaik dari diri mereka sendiri.
Karena itu, Samsung terus fokus pada penetapan standar baru untuk pengalaman kesehatan melalui seri Galaxy Watch, dan di seluruh portofolio produknya. Ada tiga pilar utama untuk membantu orang-orang mencapai tujuan mereka, yakni inovasi sensor, kesehatan yang terhubung, dan kolaborasi industri.
Sensor Canggih untuk Wawasan yang Lebih Bermakna
Lebih lanjut TaeJong Jay Yang juga mengatakan bahwa untuk menciptakan kebiasaan yang lebih sehat dan mencapai tujuan kesehatan, penting untuk mengenal diri kita lebih baik. Untuk pengguna, perjalanan ini dimulai dengan BioActive Sensor yang inovatif dari Samsung.
“BioActive Sensor yang kami kembangkan menyajikan data kesehatan yang akurat dan komprehensif. Tak hanya itu, teknologi ini juga memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti serta dimanfaatkan pengguna dalam menjalani program kesehatan dan kebugaran mereka,” jelas TaeJong Jay Yang.
Pertama kali diperkenalkan pada Galaxy Watch4, BioActive Sensor menggunakan chip tunggal unik yang punya tiga sensor kesehatan yang mumpuni – Optical Heart Rate (PPG), Electrical Heart Signal
(ECG) dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) – menjadi satu unit yang ringkas.
Desainnya yang ramping meningkatkan kinerja dan nyaman dikenakan untuk meningkatkan akurasi dan penggunaan 24/7. Ini membantu pengguna memperdalam pemahaman mereka, mendorong tindakan, dan memperkuat kebiasaan baik untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka.
Lebih lanjut, TaeJong Jay Yang menegaskan bahwa BioActive Sensor juga memberikan wawasan tentang semua aspek kesehatan. Akan tetapi, ada dua sorotan utama yang perlu diketahui oleh pengguna, yakni tidur dan komposisi tubuh.
“Tidur sering kali diatur terakhir ketika menyusun rutinitas kesehatan yang mantap, tetapi tidur sangatlah penting untuk kesehatan holistik. Di Samsung, kami serius membantu komunitas untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas,” tambah TaeJong Jay Yang.
Terkait dengan hal itu, Samsung telah memperkenalkan berbagai alat pelacak kualitas tidur dan meluncurkan program pelatihan tidur yang disesuaikan. Semuanya ditujukan untuk membantu pengguna mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.
Dalam hal kebugaran secara spesifik, tujuan setiap orang berbeda-beda. Itu sebabnya BioActive Sensor
juga mengukur komposisi tubuh. Ini bertujuan memperdalam pengetahuan pengguna tentang kesehatan fisik mereka, tidak hanya sekadar menurunkan berat badan.
TaeJong Jay Yang juga menjelaskan bahwa sensor mengirimkan arus mikro untuk mengukur berat badan yang dipertahankan, otot yang dibentuk, lemak tubuh yang hilang dan kadar air tubuh. Semua itu membantu pengguna mencapai target penting bagi mereka.
“Kami juga terus berkomitmen pada pengumpulan data yang aman dengan privasi untuk memberikan ketenangan pikiran kepada pengguna. Tak perlu khawatir, karena semua data kesehatan dienkripsi dan diamankan di perangkat masing-masing, serta dijaga oleh Knox,” ujar TaeJong Jay Yang
Kesehatan yang Mencakup Semua Perangkat
Samsung juga menyediakan tools yang memungkinkan konsumen melacak kesehatan dan kebugarann — baik mereka di rumah, di gym, atau di jalan. Aplikasi Samsung Health, dengan lebih dari 200 juta pengguna global aktif, menjadi pusat pengalaman kesehatan yang ditawarkan Samsung.
Tak hanya tersedia untuk smartphone, Samsung Healt juga bisa terintegrasi dengan smartwatch, tablet, hingga TV. Aplikasi ini merekam dan mengkompilasi semua jenis data kesehatan dan aktivitas, menyajikannya secara intuitif, dan memberikan panduan tentang cara memanfaatkan data tersebut.
“Menariknya lagi, informasi yang dikumpulkan oleh aplikasi ini bersifat komprehensif, mudah dipahami, dan mendorong tindakan positif. Lebih banyak perangkat yang terhubung berarti pengalaman pengguna menjadi lebih seamless dan ditingkatkan,” jelas TaeJong Jay Yang.
Saat mengikuti program latihan atau meditasi dengan panduan di Samsung Smart TV atau Galaxy Tab di rumah, misalnya, jumlah kalori dan detak jantung pengguna dilacak di Galaxy Watch, tetapi ditampilkan di layar yang lebih besar untuk akses yang lebih mudah.
“Galaxy Watch yang dipakai pengguna juga dapat mengenalinya saat tidur dan secara otomatis akan meredupkan lampu sebagai tanggapan. Semua itu terintegrasi secara seamless ke dalam banyak perangkat yang bakal memberikan rasa nyaman kepada pengguna,” ujar TaeJong Jay Yang.
Kolaborasi Terbuka Berarti Pengalaman Kesehatan yang Lebih Baik
Untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna, Samsung juga bermitra dengan pemimpin lain dalam teknologi dan kesehatan. Samsung telah membangun fondasi yang kuat dengan teknologi dan tentunya kolaborasi di ekosistem terbuka juga terbilang sangat penting.
“Bekerja sama dengan Google, kami bersama-sama mengembangkan Wear OS dan Health Connect. Dengan begitu, akan lebih banyak pengguna dapat bergabung dengan platform terpadu dan memanfaatkan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan semua orang,” jelas TaeJong Jay Yang.
Selain itu, raksasa elektronik asal Korea Selatan ini juga bekerjasama secara ekstensif dengan pakar pihak ketiga, pusat penelitian, dan universitas. Hal ini bertujuan untuk lebih memajukan kemampuan pelacakan wearable dan wawasan yang dikembangkannya.
Sebagai contoh, bersama National Sleep Foundation untuk tidur, University of California San Diego Sleep Laboratory dan University of California, San Francisco Hypoxia Research Laboratory untuk riset kualitas tidur dan kadar oksigen dalam darah, dan Louisiana State University, Pennington Biomedical Research Center dan University of Hawaii Cancer Center untuk riset BIA.
Samsung juga berkomitmen untuk meneliti cara-cara baru solusi kesehatan yang dimilikinya untuk dapat digunakan di bidang medis. Dalam beberapa bulan mendatang, Samsung akan fokus untuk mengembangkan lebih banyak alat dan sumber daya yang akan mendukung komunitas medis.
Masa Depan Kesehatan dan Kebugaran yang Menjanjikan
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang di seluruh dunia telah mengadopsi kebiasaan dan minat baru. Bagi banyak orang, ini termasuk kesadaran yang lebih besar, tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik secara umum, tetapi juga mental, dan tidur.
Untuk memenuhi permintaan ini, Samsung sangat bersemangat untuk terus memperluas jajaran Galaxy Watch yang dikembangkannya. Hal ini tentunya bertujuan untuk lebih memenuhi banyak kebutuhan unik pengguna— terutama mereka yang menyukai alam bebas.
TaeJong Jay Yang juga memastikan bahwa pekerjaan Samsung tidak akan berhenti di situ. Samsung akan terus berinovasi dan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan serta mengeksplorasi cara-cara baru untuk bekerja dengan mitra terpercaya.
“Melalui kolaborasi terbuka dan inovasi, kami akan memastikan pengguna dilengkapi dengan teknologi canggih yang memberdayakan mereka untuk lebih memahami pikiran dan tubuh mereka sendiri untuk pengalaman kesehatan serta kebugaran yang benar-benar terintegrasi,” tutup TaeJong Jay Yang.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?