Semua orang tahu, harga sebuah alat komunikasi canggih bernama telepon seluler tidaklah murah. Bahkan pada tahun 90-an, harga telepon genggam atau handphone ada di atas Rp10 juta. Sungguh harga yang sangat mahal untuk sebuah perangkat yang dijual di tahun 90-an.
Hal yang sama kembali terulang di era ponsel pintar (smartphone). Saat pertama dirilis, rata-rata harga smartphone bisa mencapai Rp10 juta. Saat ini memang masih banyak smartphone seharga Rp10 juta atau bahkan lebih. Akan tetapi jumlah smartphone dengan harga murah di bawah Rp3 juta juga tidak kalah banyak. Kalau Anda merasa terbantu dengan adanya smartphone canggih nan murah, mungkin Anda harus berterimakasih kepada empat produsen hardware berikut ini.
Intel
Pada awalnya Intel hanya menciptakan prosesor untuk desktop PC dan notebook. Seiring dengan menciutnya pasar PC dan berkembangnya pasar gadget, Intel tergoda untuk ambil bagian menciptakan prosesor smartphone dan tablet.
Langkah Intel tidak mudah karena mereka adalah pemain baru yang harus besaing dengan produsen prosesor mobile yang sudah lebih berpengalaman seperti Qualcomm. Intel tidak menyerah dan terciptalah Acer Liquid C1 pada Januari 2013 dengan mengusung prosesor single-core Intel Atom Z2420. Harga yang ditawarkan lebih murah dari pasaran.
Puncaknya, Intel kembali unjuk gigi saat bekerjasama dengan ASUS. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Intel mensubisidi para produsen smartphone yang mau menggunakan prosesor buatannya. Hasilnya Acer, ASUS, Lenovo, dan beberapa produsen lainnya tertarik menciptakan smartphone murah dengan prosesor Intel. Intel boleh saja tidak mendapat untung, namun nama dan produk mereka jadi melambung serta begitu dikenal di ranah Android.
ASUS
Jika ada produsen komponen PC yang ikut-ikutan menciptakan perangkat mobile dan akhirnya sukses, rasanya ASUS yang paling berhak bertengger di posisi pertama. Bagaimana tidak, ASUS langsung menggebrak pasar Android ketika memperkenalkan trio ZenFone (ZenFone 4, 5, dan 6) akhir 2014 lalu.
Ketika rata-rata harga smartphone Android entry-level dengan spesifikasi seadanya ada di kisaran Rp3 jutaan, ASUS mendatangkan ZenFone 4 seharga Rp1 jutaan, ZenFone 5 seharga Rp2 jutaan, dan ZenFone 6 seharga Rp3 jutaan. Parahnya, ketiga varian ZenFone tersebut memiliki spesifikasi yang menggiurkan. Hasilnya, produk ZenFone laris manis di pasaran. Mungkin juga, Anda adalah salah satu penggunanya.
MediaTek
Dulu, nama MediaTek hanya dipandang sebelah mata. Kiprah MediaTek sebagai produsen prosesor kalah pamor dibanding Qualcomm atau bahkan Intel. Hal tersebut memang wajar karena pada awalnya prosesor ciptaan MediaTek memiliki performa yang biasa-biasa saja bahkan cenderung mengecewakan.
Tahun 2014 lalu MediaTek mulai berbenah. Mereka rajin memperbarui jajaran prosesornya dan kerap bermain di kelas menengah ke bawah dengan harga murah. Praktis, banyak produsen smartphone yang tertarik untuk menggunakan prosesor besutan MediaTek. Sejak tahun 2014 lalu hingga saat ini, mayoritas smartphone menengah ke bawah berharga Rp1-2 jutaan menggunakan prosesor MediaTek. Kalau tidak ada MediaTek, mungkin sulit mencari smartphone di bawah Rp2 juta.
Xiaomi
Berbicara gadget murah rasanya mustahil jika tidak mengikutsertakan Xiaomi. Produsen gadget asal Cina ini pada awalnya juga dipandang sebelah mata. Tidak ada yang tahu Xiaomi, kecuali warga negara Cina itu sendiri. Namun perlahan tapi pasti, Xiaomi mulai banyak digemari dan menjadi fenomenal di negerinya sendiri.
Tahun 2014, Xiaomi berhasil melakukan ekspansi dengan menjual smartphone murah andalannya Xiaomi Hongmi (Redmi) ke luar Cina, tak terkecuali Indonesia. Hampir sulit dipercaya, Xiaomi Redmi 1s hadir di Indonesia akhir 2014 lalu, menawarkan prosesor quad-core plus user interface cantik hanya seharga Rp1,6 juta saja. Hal yang sangat sulit ditiru oleh produsen smartphone raksasa seperti Apple dan Samsung. Namun Xiaomi mampu melakukannya.
Ya, Intel, MediaTek, ASUS, dan Xiaomi adalah empat produsen hardware yang sangat berjasa dalam “menghancurkan” harga smartphone belakangan ini. Mereka berhasil membuat persaingan smartphone semakin sengit dan sukses menggerogoti pangsa pasar smartphone dari produsen ternama. Kalau tidak ada mereka, mungkin harga smartphone tidak bisa semurah saat ini.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?