Coba tengok teman-teman sekitar Anda. Apakah banyak di antara mereka yang sudah beralih menggunakan smartphone 4G? Ada atau tidak, sedikit atau pun banyak, Anda lah yang tetap menentukan kapan saatnya untuk beralih menggunakan smartphone 4G.
Beberapa waktu lalu, kami sudah pernah membahas masuknya teknologi 4G di Indonesia yang dibawa oleh operator seluler. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Anda yang ingin mencoba menggunakan layanan 4G harus melakukan dua hal penting, yakni menyiapkan SIM card dan smartphone yang sudah mendukung 4G.
Namun sebagian besar pengguna smartphone 3G di Indonesia mungkin masih bingung, apakah ini saat yang tepat untuk beralih ke 4G, atau kah masih harus menunggu beberapa waktu lagi. Melalui artikel ini, kami mengajak Anda untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknologi 4G di Indonesia.
HP 4G adalah HP canggih
Saat ini, 4G bisa dikatakan sebagai teknologi yang wajib ada di setiap smartphone generasi baru yang baru dirilis. Pasalnya, jaringan 4G sudah mulai tersebar di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahkan, 4G seringkali dijadikan bahan candaan dimana pengguna smartphone yang hanya mendukung jaringan 3G bisa dikatakan sudah ketinggalan zaman.
Ya, hal itu benar adanya. Smartphone yang sudah mendukung 4G memang setingkat lebih canggih dibanding smartphone yang hanya mendukung 3G. Tahun depan, mungkin semua smartphone yang tercipta sudah pasti mendukung 4G. So, selamat tinggal hape 3G.
Internet ngebut dengan 4G
Peningkatan kecepatan Internet adalah jualan utama dari teknologi 4G. Kecepatan jaringan 4G di Indonesia diklaim bisa mencapai 100 Mbps secara real-time, bukan hanya sekadar teori. Bandingkan dengan jaringan 3G yang hanya memiliki kecepatan real-time di angka 10 Mbps.
Jika dihitung dalam kehidupan nyata, men-download file sebesar 1 GB dengan kecepatan 100 Mbps bisa diselesaikan dalam waktu 80 detik atau kurang dari dua menit. Sementara dengan kecepatan 10 Mbps, dibutuhkan waktu hingga 800 detik atau 13 menit. Sekarang bayangkan kalau kapasitas file yang Anda download di atas 4 GB. Berapa banyak waktu yang bisa Anda hemat ketika men-download-nya menggunakan jaringan 4G yang maksimal.
Duh, HP 4G kok mahal-mahal?
Berapa harga sebuah smartphone 4G saat ini? Jika Anda ingin tahu, kami sudah pernah membuat artikel rekomendasi smartphone 4G yang bisa digunakan di Indonesia. Kami membuat infografis jajaran smartphone 4G di Indonesia dan membaginya ke dalam tiga kategori harga, yaitu bujet tak terbatas (di atas Rp 7 juta), bujet Rp5 – 6 juta, serta bujet di bawah Rp4 juta.
Dari ketiga kategori harga di atas, yang membedakan hanyalah spesifikasi (performa) dan fitur-fiturnya saja, sedangkan kecepatan 4G-nya tetap sama. Biasanya, smartphone 4G di bawah Rp4 jutaan hanya dilengkapi spesifikasi menengah ke bawah, sehingga bisa jadi dua tahun ke depan sudah kewalahan menghadapi sistem operasi dan beragam aplikasi terbaru.
Baterai lebih boros
Jaringan 4G memiliki bandwith Internet jauh lebih besar dari jaringan 3G. Karenanya, konsumsi daya smartphone dengan jaringan 4G yang selalu aktif jadi jauh lebih boros dibanding saat menggunakan jaringan 3G.
Hal ini bukan sekadar teori, karena kami sudah membuktikannya sendiri. Jika masih ragu, Anda bisa melihat notifikasi saat mengaktifkan jaringan LTE pada iPhone 6, berupa peringatan bahwa jaringan 4G bisa memengaruhi (mengurangi) daya tahan baterai. Terlebih lagi jika jaringannya tidak stabil.
Jaringan belum merata
Jangankan di Indonesia. Di Jakarta saja, jaringan 4G masih belum merata. Lebih parahnya, jaringan 3G masih sulit didapat di area-area tertentu di Jakarta. Jadi, membicarakan 4G di Indonesia memang terasa kurang adil karena wilayah-wilayah besar di luar Jakarta masih banyak yang belum bisa merasakan.
Kami pun merasakan hal yang sama. Saat mengaktifkan mode 4G, kami justru lebih banyak mendapatkan jaringan 3G, bukan 4G. Kalau pun mendapat jaringan 4G, belum tentu jangkauan sinyalnya stabil sehingga kecepatannya bisa terasa maksimal. Paling tidak, kita harus menunggu para operator seluler meluaskan “jajahan” 4G yang merata di seluruh wilayah Indonesia hingga beberapa tahun ke depan.
Paket internet juga mahal
Logikanya seperti ini: ketika Anda menggunakan jaringan 4G dan mendapat kecepatan maksimal, biasanya tingkah laku berselancar Internet Anda akan berubah. Ketika Anda bisa streaming video di YouTube tanpa putus, Anda akan merasa nyaman untuk terus melakukannya. Begitu pun dengan aktivitas download.
Sayangnya, harga paket Internet yang ditawarkan oleh operator seluler di Indonesia masih tergolong mahal. Dengan pulsa Rp50.000 per bulan, kita hanya bisa menikmati rata-rata 1,5 hingga 3 GB data Internet. Itu pun harus dibatasi oleh aturan waktu pagi dan malam.
Jika Anda hanya berlangganan data 3 GB per bulan dengan jaringan 4G yang maksimal, data tersebut bisa jadi langsung habis dalam hitungan satu atau dua minggu.
Kesimpulan
Berdasarkan enam poin di atas, kami menilai bahwa jaringan 4G di Indonesia yang disediakan oleh operator seluler masih belum terasa optimal. Harga smartphone 4G pun masih mahal. Anda harus menunggu hingga akhir tahun ini untuk bisa membeli smartphone 4G dengan harga yang lebih ramah di kantong. Begitu pun dengan Anda yang tinggal di luar Jakarta, Anda masih harus bersabar menunggu jaringan 4G tersebar secara merata.
Bagi Anda yang tidak memiliki masalah dengan bujet, Anda bisa menjadi orang pertama yang merasakan 4G dari operator seluler di Indonesia. Namun bagi yang sensitif dengan bujet, Anda tak perlu khawatir. Tahun depan pun belum ketinggalan untuk mencoba sensasi kecepatan 4G di Indonesia.
Bacaan menarik
- Beli yang Mana, vivo S1 Pro atau realme 5s?
- 6 Hal yang Patut Kalian Tahu Sebelum Beli ASUS ZenFone 6
- Punya SoC Sama, Pilih Redmi Note 8, realme 5 atau OPPO A9 2020?
- 1 Tahun di Indonesia, realme Gelontorkan 10 Seri Smartphone
- 10 Ponsel yang Punya Kamera Belakang Terbaik Versi DxOMark
- Rp3 Jutaan, Pilih Samsung Galaxy A30s, realme 5 Pro atau OPPO A9 2020?